Polusi Udara Pengaruhi Kesehatan Tulang, Ini kata Peneliti

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 4 Januari 2020 20:38 WIB

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah penelitian di India yang dipimpin oleh Institut Barcelona untuk Kesehatan Global (ISGlobal) menemukan hubungan antara paparan polusi udara dan kesehatan tulang yang buruk. Osteoporosis adalah penyakit di mana kepadatan dan kualitas tulang berkurang.

Secara global, penyakit ini bertanggung jawab atas beban penyakit yang substansial dan prevalensinya diperkirakan akan meningkat karena penuaan populasi. Studi baru yang dilakukan oleh Proyek CHAI, dipimpin oleh ISGlobal dan diterbitkan di Jama Network Open, menganalisis hubungan antara polusi udara dan kesehatan tulang pada lebih dari 3.700 orang dari 28 desa di luar kota Hyberabad, di India selatan.

Para penulis menggunakan model yang dikembangkan secara lokal untuk memperkirakan paparan di luar ruangan pada polusi udara oleh partikel halus (partikel tersuspensi dengan diameter 2,5 mm atau kurang) dan karbon hitam. Peserta juga mengisi kuesioner tentang jenis bahan bakar yang digunakan untuk memasak.

Para penulis menghubungkan informasi ini dengan kesehatan tulang yang dinilai menggunakan jenis radiografi khusus yang mengukur kepadatan tulang, yang disebut dual-energy x-ray absorptiometry, dan mengukur massa tulang di tulang belakang lumbar dan pinggul kiri.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan polusi udara sekitar, terutama partikel halus, dikaitkan dengan tingkat massa tulang yang lebih rendah. Tidak ada korelasi yang ditemukan dengan penggunaan bahan bakar biomassa untuk memasak.

Advertising
Advertising

"Studi ini berkontribusi pada literatur yang terbatas dan tidak meyakinkan tentang polusi udara dan kesehatan tulang," jelas Otavio T. Ranzani, peneliti ISGlobal dan penulis pertama studi ini, dilansir Science Daily.

Mengenai mekanisme yang mungkin mendasari hubungan ini, dia mengatakan, menghirup partikel-partikel pencemar dapat menyebabkan kehilangan massa tulang melalui stres oksidatif dan peradangan yang disebabkan oleh polusi udara.

Paparan rata-rata tahunan ke PM2.5 ambien adalah 32,8 μg / m3, jauh di atas tingkat maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (10 μg / m3), 58 persen peserta menggunakan bahan bakar biomassa untuk memasak.

"Temuan kami menambah bukti yang menunjukkan bahwa polusi udara partikulat relevan untuk kesehatan tulang di berbagai tingkat polusi udara, termasuk level yang ditemukan di negara berpenghasilan tinggi dan menengah dan rendah" kata Cathryn Tonne, koordinator studi dan proyek CHAI.

Berita terkait

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Kenaikan UKT, Proyek Google untuk Israel, Polusi Udara dan Cina

Berita tentang kenaikan UKT di ITB masih mengisi Top 3 Tekno Berita Terkini.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

3 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

4 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

6 hari lalu

Macam Masalah pada Leher dan Cara Mengatasi

Pegal pada leher sering mengganggu aktivitas sehari-hari sehingga penting untuk mendeteksi penyebabnya terlebih dulu dengan memahami cara penanganan.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

9 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

14 hari lalu

Polusi Udara Bisa Bikin Serangga Salah Pilih Pasangan Kawin

Temuan lainnya adalah keturunan hibrida dari serangga yang salah pilih pasangan karena polusi udara itu kerap kali steril.

Baca Selengkapnya

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

36 hari lalu

Studi Menunjukkan Cahaya Lampu pada Malam Hari Bisa Meningkatkan Risiko Stroke

Studi ini mengeksplorasi hubungan antara paparan polusi cahaya pada malam hari dengan potensi risiko kesehatan otak dan stroke.

Baca Selengkapnya