Waspadai Riwayat Perjalanan saat Menduga Gejala Virus Corona

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 24 Januari 2020 06:30 WIB

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto saat menyambangi kantor Huawei di Gedung BRI II, Jakarta, Kamis, 22 Januari 2020. Kedatangannya Terawan tersebut berkaitan dengan isu seorang karyawan Huawei yang terjangkit Virus Corona dan memastikan bahwa isu tersebut tidak benar dan tidak ada Virus Corona di gedung BRI. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan perlu memeriksa riwayat perjalanan terlebih dahulu saat menduga seseorang terkena gejala yang menyerupai gejala virus corona (nCov).

"Kewaspadaannya itu ditanya dulu dari perjalanan di mana. Jangan sampai tetangga ndak pernah ke luar negeri, ke luar kota juga ndak pernah, begitu batuk rodo (agak) sesak kalian bilang kena penyakit yang itu (dari virus corona)," kata Terawan di depan Kantor BRI Sudirman, Jakarta, Kamis 23 Januari 2020.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan resah di tengah wabah virus corona yang telah menyebar ke beberapa negara setelah virus tersebut pertama kali muncul di Kota Wuhan, Tiongkok.

Namun demikian, ia tetap memberikan panduan yang perlu dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan terhadap dugaan gejala virus itu.

Ia mengatakan hal pertama yang perlu diwaspadai saat melihat seseorang terkena gejala yang serupa dengan gejala virus corona adalah dengan menanyakan riwayat perjalanannya. "Menurut saya yang perlu diwaspadai nomor satu adalah riwayat perjalanannya. Nah, itu sangat penting. Itu sebuah hal yang harus kita tahu," katanya.

Kemudian, sebagai upaya antisipasi pencegahan dari diri sendiri, ia meminta masyarakat untuk tetap berlaku hidup sehat dengan selalu mencuci tangan saat akan makan dan menutup mulut dengan masker saat sedang batuk. "Waspada itu cuci tangan yang bersih. Kalau batuk ya ditutup," katanya.

Advertising
Advertising

Ia meminta masyarakat tenang karena Kementerian Kesehatan telah bekerja keras untuk mencegah penyebarannya dengan memasang 195 thermal scanner dan meningkatkan pengawasan serta pemeriksaan di 135 pintu masuk darat, laut dan udara. "Jadi enjoy saja. Menkes bertanggung jawab mengecek, melihat 24 jam. Saya akan pantau terus. Saya begitu dapat berita pun langsung saya cek. Ini bukti saya akan pantau terus," katanya.

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

1 hari lalu

5 Tips Merencakan Liburan Keluarga

Pakar perjalanan membagikan beberapa tips liburan keluarga

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

3 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

10 hari lalu

5 Tips Agar Road Trip Lancar dan Berkesan

Sebelum mulai road trip, buat perencanaan dengan matang agar perjalanan lancar dan berkesan

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

11 hari lalu

KCIC Sebut Cuaca Buruk Picu Keterlambatan Perjalanan Kereta Cepat Whoosh

Cuaca buruk membuat perjalanan kereta cepat Whoosh mengalami keterlambatan. PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) memberi kompensasi makanan dan minuman untuk penumpang.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya