Perlunya Tindakan Preventif Kanker agar Tak Muncul Ketakutan

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 5 Februari 2020 07:50 WIB

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat perlu berpartisipasi untuk mendorong, mencegah, mendeteksi, dan mengobati penyakit kanker. Health Claim Senior Manager Sequis, Yosef Fransiscus, mengatakan secara umum risiko kanker berkembang karena banyak faktor, antara lain paparan zat kimia, sinar matahari yang berlebihan, paparan radikal bebas, stres yang tinggi, gangguan hormonal, usia menua, kelebihan berat badan, sering mengalami radang dan infeksi.

Kanker juga bisa dipicu oleh gaya hidup yang buruk, seperti merokok, sering mengonsumsi miras, pola makan tinggi lemak, banyak gula, dan kurang serat. Namun demikian, kanker dapat juga terjadi karena memiliki riwayat penyakit tertentu, misalnya radang usus yang berpotensi berkembang menjadi kanker usus. Bisa juga karena kelainan genetik yang dapat mengganggu sistem kerja tubuh.

Adapun, faktor yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker dapat berbeda pada setiap kasus dan biasanya tidak hanya dipicu oleh satu faktor. Namun, pada umumnya karena ada sel abnormal yang tumbuh tak terkendali sehingga merusak sel normal di sekitarnya dan bagian tubuh lain.

"Sebenarnya, tubuh kita memiliki mekanisme sendiri untuk menghancurkan sel yang abnormal. Tetapi bila mekanismenya gagal, maka sel abnormal tersebut akan tumbuh tak terkendali," katanya.

Semua dokter dan para ahli pastinya menyarankan agar masyarakat rajin melakukan cek kesehatan secara berkala dan mempraktekkan gaya hidup sehat, seperti menghindari paparan radiasi, asap, dan zat kimia, menjaga lingkungan tetap bersih, rutin berolahraga, serta konsumsi makanan sehat yang berserat tinggi dan rendah lemak serta gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.

Advertising
Advertising

Melakukan pemeriksaan medis setidaknya 3 bulan sekali walau tidak sakit adalah tindakan preventif agar jika ada gejala dapat ditangani sejak dini. Memberikan vaksin pada anggota keluarga juga sangat baik, misalnya vaksin hepatitis B dan HPV. Hal-hal tersebut merupakan langkah preventif untuk meminimalkan serangan kanker, terlebih buat yang rentan secara genetik.

Dia melanjutkan, masalah yang umum terjadi dalam masyarakat adalah kurangnya kesiapan menghadapi kenyataan jika anggota keluarga terdiagnosa kanker. Misalnya, takut akan kematian, takut pada efek kemoterapi atau radioterapi, takut jika telah dinyatakan sembuh lalu timbul lagi, takut tidak mampu membayar biaya pengobatan, takut hilangnya pendapatan, dan takut tergerusnya keuangan keluarga dan mengganggu kelangsungan hidup anggota keluarga lain.

Ketakutan ini tidak hanya terjadi pada pasien, tetapi juga pada keluarga. Padahal, mereka yang terdiagnosa kanker idealnya perlu bebas stres, jiwa yang gembira, mendapatkan makanan bergizi, dan diberikan dukungan moral.

"Haruslah kita sadari bahwa jarang ada kanker yang sembuh 100 persen. Fakta yang sering terjadi adalah pasien masuk masa statis atau sedang tidak berkembang dan ini bukanlah sembuh," kata Yosef.

Itu sebabnya, mereka yang telah dinyatakan sembuh atau yang biasa disebut penyintas diwajibkan tetap melakukan kontrol ke dokter spesialis onkologi dan dokter gizi. Anggota keluarga pun perlu mempersiapkan diri dan finansial sehingga jika perjalanan hidup pasien sampai pada titik terakhir, tidak menambah stres baru.

Dia menambahkan, karena kanker dapat menyerang siapa saja dan belum ada cara meminimalkan risikonya, maka Anda perlu menambah pengetahuan dan referensi agar lebih preventif dan tidak antipati pada penyembuhan medis.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

2 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

3 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

7 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

13 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

14 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

14 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

15 hari lalu

10 Efek Mengonsumsi Makanan Manis Berlebihan, Bisa Picu Sel Kanker

Ada banyak efek makanan manis yang tidak bagus untuk kesehatan, di antaranya bisa meningkatkan risiko diabetes hingga bertumbuhnya sel kanker.

Baca Selengkapnya