Imunoterapi, Metode Baru Lawan Kanker dan Memperpanjang Hidup

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 6 Februari 2020 14:39 WIB

Ilustrasi kanker (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Imunoterapi diklaim mampu menambah angka harapan hidup pasien kanker. Terapi ini juga meningkatkan angka harapan hidup hingga enam kali lipat.

Ketua Yayasan Kanker Indonesia, Aru Wisaksono Sudoyo, mengatakan jenis pengobatan yang biasanya dijalani pasien kanker selama ini adalah melalui operasi, kemoterapi, radiasi, dan terapi target.

“Berdasarkan penelitian, angka harapan hidup lima tahun pasien yang menjalani terapi kombinasi dengan imunoterapi bisa mencapai 5 sampai 6 kali lipat dibandingkan kemoterapi, bahkan 15 kali lipat pada pasien yang merespons terapi dengan baik, khususnya pada pasien kanker paru,” ujarnya.

Berbeda dengan kemoterapi yang berfungsi membunuh sel kanker, imuno onkologi bekerja dengan menggunakan sistem imun tubuh untuk menyerang sel kanker. Pengobatan ini diberikan melalui infus. Terapi Imonu onkologi memiliki efek samping yang lebih sedikit dalam kerontokan rambut, sakit kepala parah, dan mual.

Sebelumnya, spesialis penyakit dalam dari RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Ikhwan Rinaldi, mengatakan pasien-pasien yang biasa berobat kanker ke luar negeri sudah bisa menikmati fasilitas layanan kesehatan imunoterapi kanker di Indonesia. Ia mengungkapkan pengobatan kanker saat ini sudah canggih dan sama seperti di luar negeri sehingga kanker bukanlah penyakit yang sangat menakutkan, khususnya penderita kanker stadium lanjut.

Advertising
Advertising

Imunoterapi sudah pernah dilakukan di Indonesia. Bagi pasien tingkat stadium lanjut, melalui imunoterapi, tingkat kemampuan bertahan pasien akan lebih lama dibandingkan kemoterapi.

Bila menggunakan kemoterapi, maka tingkat bertahan pasien mulai dari 16 bulan. Tetapi melalui pengobatan imunoterapi maka angka tersebut menjadi 30 bulan.

Imunoterapi juga memiliki efek samping. Akan tetapi, efek samping yang terjadi pada pasien tidak sebanyak saat kemoterapi. Efeknya adalah muncul rasa lelah, hemoglobin turun, diare, dan anemia. Efek samping tersebut sangat kecil dan bisa ditangani dengan cara yang tepat dan benar.

Berita terkait

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

3 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

5 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

7 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

8 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

10 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

14 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

15 hari lalu

Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

15 hari lalu

Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

18 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya