7 Hoaks Paling Viral Seputar Virus Corona

Kamis, 6 Februari 2020 16:55 WIB

Ilustrasi hoax atau hoaks. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona masih menjadi perbincangan hangat di seluruh dunia. Setelah bermula di Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019, kini korban telah meningkat pesat dan menyebar ke berbagai negara.

Dengan kehebohan novel coronavirus (nCov) itu pula tak sedikit hoaks atau berita bohong yang beredar, khususnya di Indonesia. Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan setidaknya ada tujuh hoaks yang paling viral.

Virus corona menyebar lewat buah-buahan
Tak sedikit yang percaya virus corona bisa tersebar lewat buah-buahan. Padahal, menurut Erlina, hal tersebut tidak benar sebab virus corona hanya tumbuh dan berkembang pada hewan.

“Virus corona sifatnya zoonotik, artinya hanya ditemukan di hewan dan bukan buah-buahan,” katanya dalam acara Media Briefing di Jakarta pada Kamis, 6 Februari 2020.

Virus corona menular lewat pandangan
Memang sedang heboh petugas kesehatan yang terkena virus corona padahal sudah memakai masker. Ternyata, ini bukan karena virus corona ditularkan lewat mata melainkan korban lupa mencuci tangan dan sering menggosok mata.

Advertising
Advertising

“Masuklah virus lewat mukosa mata sehingga dia positif corona. Jadi bukan melihat tapi dia ada kontak dengan tangan yang ada virusnya,” katanya.

Virus corona bisa dialami oleh pemilik ponsel Cina
Secara spesifik, banyak pesan singkat yang beredar di media sosial yang mengatakan bahwa ponsel Cina bisa menyebarkan virus corona. Menurut Erlina, hal ini salah lantaran virus hanya bisa didapat jika seseorang melakukan kontak erat dengan pasien positif corona. “Mana ada virus masuk lewat teknologi,” katanya.

Virus corona menular lewat sup kelelawar
Banyak berita yang beredar bahwa sup kelelawar menyebabkan warga di Wuhan terjangkit virus corona. Erlina mengatakan kelelawar memang bisa membawa virus corona. Namun, jika sudah dijadikan sup, tentu virus akan mati.

“Virus mati dalam suhu 23 derajat. Kalau dijadikan sup kan mendidih, pasti virus mati. Jadi tidak menyebar lewat sup,” ujarnya.

Minum alkohol bisa membunuh virus corona
Erlina mengatakan alkohol memang bisa membunuh virus corona. Namun, alkohol yang dimaksudkan harus memiliki kadar 70 persen. Apabila diminum, tentu akan merusak organ-organ tubuh.

“Alkoholnya itu untuk mencuci tangan. Biasanya sabun kan ada alkohol 70 persen. Itu yang mematikan virus, bukan diminum,” jelasnya.

Bawang putih bisa membunuh virus corona
Video yang beredar di media sosial yang menunjukan seorang wanita sembuh dari corona lantaran mengonsumsi bawang putih tidaklah benar. Menurut Erlina, hingga kini belum ada bahan atau obat yang sudah ditemukan dan berhasil menangkal virus corona.

“Kalau tidak ada sumbernya, sumbernya kurang terpercaya, itu belum tentu benar,” katanya.

Masker terbaik adalah NH95
Dengan maraknya virus corona yang menyebar lewat pernapasan, banyak orang membeli masker. Namun, banyak yang percaya bahwa jenis NH95 yang terbaik. Padahal, menurut Erlina, hal tersebut salah.

“Masyarakat tidak disarankan pakai NH95. Ini hanya untuk petugas kesehatan yang harus bertemu pasien terus. Masyarakat cukup masker bedah saja,” katanya.

Berita terkait

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

3 hari lalu

CekFakta #257 Hoaks Deepfake Menipu Konsumen dan Mengancam Bisnis

Deepfake, kini semakin mudah dibuat dan semakin sulit dikenali. Dampak yang ditimbulkan oleh penipuan deepfake pun, tidak main-main.

Baca Selengkapnya

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

23 hari lalu

Beredar Ada Gas di Wilayah IKN, Jubir Otorita Ingatkan Masyarakat Waspadai Hoaks

Jubir OIKN sebut video viral soal kandungan gas di wilayah IKN adalah hoaks.

Baca Selengkapnya

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

35 hari lalu

Sumardji Pastikan Isu Hotel Timnas Indonesia Diserang Kembang Api Hoaks

Ketua BTN Sumardji menduga kembang api yang muncul di dekat lokasi Timnas Indonesia latihan berasal dari pesta rakyat setempat.

Baca Selengkapnya

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

37 hari lalu

CekFakta #252 Menyelami Kontroversi Hasil Pencarian TikTok dalam Menyebarkan Hoaks

TikTok disorot sebagai sarang penyebaran misinformasi maupun disinformasi.

Baca Selengkapnya

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

38 hari lalu

Apresiasi MK Hapus Pidana Berita Bohong, ICJR: Jaminan Hak Kebebasan Berekspresi dan Berpendapat

Institute for Criminal Justice Reform (ICJR) mengapresiasi putusan Mahkamah Konstitusi yang menghapus pidana berita bohong.

Baca Selengkapnya

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

39 hari lalu

MK Hapus Pasal Keonaran dan Berita Bohong, Fatia Maulidiyanti: Pasal Ini Hukumannya Berat

Ketua AJI Indonesia Sasmito Madrim mengatakan putusan MK yang menghapus pasal 14 dan 15 UU 1 Tahun 1946 merupakan angin segar bagi jurnalis.

Baca Selengkapnya

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

44 hari lalu

Dituduh Bikin Sepatu Bergambar Bendera Israel, Ini Kata Nike

Sebuah video memperlihatkan sepasang sepatu Nike bergambar bendera Israel menjadi viral disertai seruan untuk memboikot produsen alat olahraga itu.

Baca Selengkapnya

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

44 hari lalu

Debunking Lawan Berita Hoax, Politeknik Tempo Kembali Menggelar Pelatihan Bersama Tim Cek Fakta Tempo

Komunitas Pers Politeknik Tempo (KORSTE) kembali menggelar pelatihan lanjutan cek fakta. Pelatihan keempat kali ini dipandu oleh Ika Ningtiyas.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

47 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

48 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya