Sebab Tak Perlu Masker N95 untuk Cegah Penularan Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 11 Februari 2020 08:55 WIB

Sebuah pesan yang bertuliskan masker dan N95 habis, saat terpampang di kaca pintu toko peralatan medis di Manila, Filipina, 31 Januari 2020. REUTERS/Eloisa Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Kekhawatiran akan penularan virus corona membuat harga masker melonjak gila-gilaan, terutama jenis N95. Kementerian Kesehatan menyatakan masyarakat tidak perlu menggunakan masker N95 untuk melindungi diri dari penularan virus, termasuk virus corona sebab masker tersebut tidak direkomendasikan untuk pemakaian sehari-hari.

"Masker N95 awalnya bukan masker kesehatan. Ini masker untuk tenaga laboratorium. Kalau kita pakai setengah jam pasti engap karena pori-porinya sangat lembut dan pasti sesak napas. Enggak direkomendasikan, kecuali kita kerja di laboratorium," ujar Achmad Yurianto, Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan.

Menurutnya, masker biasa atau masker bedah sudah cukup untuk memberi perlindungan dari paparan virus atau bakteri. Pernyataannya tersebut sekaligus menanggapi melonjaknya harga masker N95 di tengah kekhawatiran terhadap ancaman penyebaran novel coronavirus.

Dia menilai banyak diburunya masker N95, salah satu penyebabnyanya adalah masyarakat belum memahami dengan baik mengenai mekanisme penularan virus corona. Dia menjelaskan virus corona menginfeksi saluran napas sehingga mekanisme penularannya ke orang lain adalah melalui percikan lendir yang biasanya keluar ketika orang batuk atau pilek.

"Enggak mungkin orang bersin, droplet lompat 10 kilometer. Artinya, lewat kontak dekat. Oleh karena itu, yang kami ajarkan adalah etika batuk. Kalau batuk pilek pakai masker supaya droplet tertahan, yang enggak batuk enggak perlu. Droplet tidak akan gentayangan di udara," katanya.

Advertising
Advertising

Dia menekankan langkah yang tepat untuk terhindar dari infeksi virus adalah dengan menerapkan budaya mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.

"Transfer droplet lewat tangan mungkin terjadi kalau misal dia di kendaraan umum sedang batuk kemudian ditutupi dengan tangan. Lalu dia pegangan gantungan tangan, dia turun gantian saya yang pegang. Setelah itu, teman saya ngasih gorengan, saya makan, ya sukseslah penularan itu," ujar Yurianto.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

51 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

52 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

21 Desember 2023

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

PT KAI belum mewajibkan para pelanggan kereta api mengenakan masker meskipun saat ini kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah menanjak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya