Pentingnya Edukasi Masyarakat untuk Cegah Penularan Virus Corona

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 15 Februari 2020 19:15 WIB

Seorang pekerja medis dalam pakaian pelindung bersiap untuk melakukan tes RNA di rumah sakit Jinyintan di Wuhan, pusat wabah Virus Corona, di provinsi Hubei, Cina 13 Februari 2020. Di Cina sendiri, diketahui telah terdapat 250an orang yang meninggal akibat Virus Corona. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Wabah virus corona masih menjadi perhatian besar dunia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai masyarakat perlu mendapatkan edukasi yang komprehensif dan benar mengenai virus corona atau Covid-19, terutama terkait kasus yang terjadi dan cara penanganan.

Ketua Umum IDI Daeng M. Faqih mengatakan terdapat beberapa hal yang perlu diketahui terkait kasus virus corona baru ini. Salah satunya adalah Covid-19 memiliki persentase keganasan yang rendah apabila dibandingkan dengan virus corona terdahulu, seperti SARS dan MERS.

Catatan Worldometer menyatakan bahwa ada sekitar 60.000 kasus yang telah terkonfirmasi di seluruh dunia dan 1.300 orang di antaranya telah meninggal dunia. Dengan demikian, tingkat keganasan virus ini berkisar pada angka 2 persen, jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan MERS yang memiliki tingkat kematian 30 persen.

Selain itu, kasus kematian yang terjadi terkait Covid-19 juga tak serta merta diakibatkan oleh infeksi virus melainkan ada penyakit penyerta yang dimiliki oleh pasien. Kendati begitu, kabar tidak baiknya ialah virus corona baru tersebut dilaporkan memiliki kecepatan menyebar yang tinggi.

“Masyarakat tidak boleh panik dan cemas, karena keganasannya ini rendah dan kematian yang terjadi tidak murni karena virus. Khawatir tidak apa-apa, tetapi jangan berlebihan dan harus diiringi upaya pencegahan,” tandasnya.

Advertising
Advertising

Daeng melanjutkan bahwa edukasi kepada masyarakat juga harus memasukkan konten tentang bagaimana mereka bisa melakukan pencegahan mandiri. Terkait ini, dia mengungkapkan IDI telah membentuk satuan tugas (satgas) siap siaga. Satgas ini mempunyai empat tugas pokok, salah satunya yang paling strategis adalah memberikan edukasi kepada masyarakat di seluruh Indonesia.

Head of Medical Management of Good Doctor, Adhiatma Gunawan, mengatakan salah satu langkah preventif yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia terkait Covid-19 adalah dengan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat. Menurutnya, paling tidak ada lima hal simpel dan sederhana yang efektif untuk mencegah infeksi virus corona tersebut.

Pertama, mencuci tangan dengan air mengalir secara benar. Kedua, menutup hidung dan mulut ketika batuk atau bersih dan usahakan menutup dengan tisu.

Ketiga, menjaga jarak dengan orang yang terkena gejala flu atau pilek. Ini dilakukan karena salah satu gejala umum yang muncul dari Covid-19 adalah flu. Keempat, masak daging atau telur sampai matang. Kelima, jauhi hewan ternak.

“Perilaku hidup bersih dan sehat adalah upaya antisipatif untuk pencegahan penyebaran infeksi virus, termasuk yang baru ini. Perilaku ini juga seharusnya tidak berhenti dilakukan ketika nanti kasus ini sudah mereda. Harus dilanjutkan untuk kesehatan diri sendiri,” ujarnya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya