Gunung Merapi Erupsi, Awas 4 Dampak Bagi Kesehatan Tubuh

Rabu, 4 Maret 2020 16:05 WIB

Letusan Gunung Merapi terlihat dari Bulit Klangon, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa 3 Maret 2020. Gunung Merapi meletus pada pukul 05.22 WIB dengan tinggi kolom 6.000 meter, status waspada (level II). ANTARA FOTO/Rizky Tulus

TEMPO.CO, Jakarta - Gunung Merapi yang berlokasi di Jawa Tengah kembali meletus pada Selasa, 3 Maret 2020. Tidak hanya abu setinggi 6 ribu meter dari kawah saja yang dihasilkan, namun juga hujan abu tipis di beberapa tempat.

Hal ini pun berimbas pada penerbangan pesawat dari Bandara Adi Soemarmo di Solo. Melalui notice to airmen (Notam) bernomor B0614/20 NOTAMN yang dikeluarkan AirNav Indonesia, Bandara Adi Soemarmo harus berhenti beroperasi untuk beberapa waktu.

Selain menyebabkan kerugian bagi transportasi udara, gunung meletus juga bisa menciptakan berbagai masalah kesehatan. Situs The International Volcanic Health Hazard Network dan CDC.gov pun menjabarkan empat diantaranya.

Pertama dari segi pernapasan. Partikel abu yang sangat halus dapat masuk ke paru-paru ketika kita bernapas. Apabila paparan terhadap abu cukup tinggi, maka orang yang sehat akan menjadi sulit bernapas. Dalam beberapa kasus, paparan jangka panjang terhadap abu vulkanik halus juga dapat menyebabkan penyakit paru-paru kronis.

Adapun dampak lain berupa penyakit mata. Iritasi mata merupakan dampak kesehatan umum yang sering dijumpai. Hal ini terjadi karena butiran-butiran abu yang tajam dapat merusak kornea mata dan membuat mata menjadi merah. Pengguna lensa kontak diharapkan menyadari hal ini dan melepas lensa kontak mereka untuk mencegah terjadinya abrasi kornea.

Dampak ketiga akan terjadi pada kulit. Meskipun jarang ditemukan, abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi kulit untuk sebagian orang, terutama ketika abu vulkanik tersebut bersifat asam. Hal ini ditandai dengan iritasi dan kulit yang memerah. Selain itu, infeksi bisa muncul karena garukan ke kulit.

Terakhir adalah diare dan keracunan. Khususnya hujan abu yang terjadi pada beberapa daerah, ia bisa mengakibatkan kontaminasi air bersih. Sedikit saja abu yang masuk ke dalam tandon air, ia pun dapat mengakibatkan permasalahan kelayakan air minum. Jika dikonsumsi, ini bisa menyebabkan diare atau kemungkinan keracunan.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | IVHHN | CDC

Advertising
Advertising

Berita terkait

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

1 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

1 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

6 hari lalu

Mengapa Menggunakan Parfum saat Berkeringat Tidak Disarankan?

Meskipun terlihat sepele, penggunaan parfum saat tubuh sedang berkeringat bisa menyebabkan aroma yang tak sedap.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

6 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

9 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

10 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

10 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

11 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

11 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

11 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya