Awas, Minuman Manis Tingkatkan Risiko Sakit Jantung

Selasa, 10 Maret 2020 05:39 WIB

Ilustrasi minuman manis (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah hasil riset terbaru yang diterbitkan Journal of American Heart Association menyebutkan terlalu sering mengonsumsi minuman manis dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan rendahnya kadar high-density lipoprotein (HDL). HDL adalah kolesterol baik yang membantu Anda menghilangkan kadar lemak tidak sehat, seperti low-density lipoprotein (LDL) atau trigliserida, yang sering menyebabkan masalah kesehatan. Penelitian ini merekomendasi batasan konsumsi gula di bawah 200 kalori per hari.

Salah satu anggota peneliti yang juga ahli epidemiologi gizi Jean Mayer USDA Human Nutrition Research Center on Aging di Universitas Tufts, Nicola McKeown, mengatakan ada korelasi antara minuman manis dan kadar kolesterol yang mungkin disebabkan oleh komponen fruktosa. Konsumsi minuman manis meningkatkan kadar fruktosa yang tersedia di hati, organ utama dalam produksi asam lemak dan trigliserida.

Batasan konsumsi gula 200 kalori atau sekitar 12 sendok teh, kata McKeown, berpegang pada Dietary Guidelines for Americans, yakni 10 persen dari total kalori harian Anda. Sedangkan untuk wanita, McKeown merekomendasi konsumsi gula tambahan tidak lebih dari 100 kalori. “Peningkatan asupan fruktosa dapat menyebabkan lebih banyak trigliserida dan asam lemak yang diproduksi di hati Anda. Ini pada gilirannya dapat mengarah pada pengembangan profil lipid yang merugikan,” kata McKeown, sebagaimana dilansir The Hour, pada Senin lalu.

Lipid adalah kelompok molekul alami seperti lemak, lilin, sterol, vitamin yang larut dalam lemak, monogliserida, digliserida, trigliserida, dan fosfolipid. Lipid berfungsi menyimpan energi, persinyalan, dan menjadi komponen pembangun membran sel.

Dalam studi itu, para peneliti menganalisis data yang dikumpulkan dari hampir 6.000 orang. Penelitian itu merupakan bagian dari Framingham Heart Study (FHS), sebuah studi jangka panjang yang berfokus pada penemuan faktor umum yang berkontribusi terhadap penyakit jantung. Sebagai bagian dari FHS, peserta menjalani pemeriksaan fisik, tes laboratorium, serta memberikan info tentang diet, gaya hidup, dan riwayat medis mereka. Para peneliti juga mengamati dua subkelompok FHS, yaitu Framingham Offspring Study (FOS) dan Generation Three.

Advertising
Advertising

Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kadar kolesterol dan trigliserida, seperti obesitas, kualitas makanan keseluruhan, aktivitas fisik, asupan alkohol, dan penggunaan obat penurun kolesterol, juga menjadi perhatian. Mereka menggunakan kuesioner untuk menentukan minuman apa yang dikonsumsi peserta dan seberapa sering. Mereka memisahkan minuman menjadi dua kategori: minuman manis berkarbonasi penuh dan minuman buah serta minuman manis berkalori rendah, seperti minuman diet berkarbonasi dengan pengganti gula (diet soda).

Para peneliti menemukan bahwa orang dewasa yang minum setidaknya satu jenis minuman manis per hari berpotensi menyebabkan 98 persen produksi kolesterol HDL-nya rendah dan sebanyak 53 persen memiliki kadar trigliserida lebih tinggi daripada kelompok yang jarang minum minuman manis. Kadar kolesterol HDL yang rendah dan kadar trigliserida yang tinggi dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti aterosklerosis, serangan jantung, dan stroke.

Berita terkait

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

18 jam lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

1 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

5 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

6 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

8 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

12 hari lalu

Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.

Baca Selengkapnya