TEMPO.CO, Jakarta - Work from home (WFH) atau bekerja dari rumah mulai dijalankan oleh berbagai perusahaan seiring dengan imbauan pemerintah untuk social distancing demi mengurangi penyebaran virus corona. Sebenarnya, ini menguntungkan bagi para pekerja karena mereka menjadi lebih leluasa dalam menjalankan aktivitas dari rumah.
Namun sebagai pemimpin, bekerja di rumah bukanlah alasan bagi karyawan untuk bermalas-malasan karena target pun harus tetap tercapai. Untuk mengawasi produktivitas karyawan saat work from home, berikut adalah beberapa hal yang bisa dikerjakan para bos seperti dilansir dari situs Times of India dan Fast Company.
Komunikasi adalah kunci Terpisah oleh jarak memang membuat Anda dan karyawan sulit untuk bekerjasama. Namun, ini bisa diatasi dengan memiliki komunikasi yang baik. Dalam meraih komunikasi, pastikan Anda dan karyawan terhubung lewat sambungan telepon maupun pesan singkat dan chat. Pahami pula adanya tantangan konektivitas agar hal ini bisa dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Gunakan teknologi untuk hadir secara virtual Mungkin telepon, pesan singkat dan chat sudah Anda anggap cukup untuk memonitor karyawan. Namun ada pula beberapa orang yang merasa kurang nyaman jika belum bertatap muka. Maka sebagai alternatif, Anda dan para karyawan bisa saling bekerja lewat sambungan videocall. Selain memonitor karyawan, ini juga dapat membantu mereka merasa termotivasi dan pada gilirannya, meningkatkan produktivitas mereka.
Tetapkan agenda rapat Sama halnya seperti saat di kantor, Anda juga bisa menetapkan waktu untuk dijalankannya agenda rapat. Tujuannya untuk memastikan kerja dari para karyawan. Dari sini, Anda bisa sekaligus menanyakan sejauh mana pekerjaan yang sudah dilakukan oleh masing-masing karyawan. Minta pula hasil yang terakhir kali mereka kerjakan, sebagai bukti bahwa karyawan memang benar-benar menjalankan tugasnya. Rapat bisa dilakukan satu kali atau disesuaikan dengan kebutuhan.
Jadilah sedikit fleksibel Saat bekerja di rumah, Anda memang tidak bisa selalu berharap semua tugas berjalan dengan baik. Sebab ada tantangan yang mungkin dihadapi para karyawan, mulai dari tugasnya sebagai orang tua dan anak yang juga harus melayani keluarga. Sebagai pemimpin, Anda dapat menjadi sedikit fleksibel dan simpatik. Yang terpenting pada akhirnya tugas tetap selesai. SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | TIMESOFINDIA | FASTCOMPANY