Belanja dengan Sarung Tangan Plastik, Bisakah Cegah Virus Corona?
Reporter
Bisnis.com
Editor
Yayuk Widiyarti
Selasa, 31 Maret 2020 13:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memakai sarung tangan plastik ketika berbelanja di pasar swalayan atau waralaba makanan. Tujuannya untuk mencegah penularan virus corona agar tak menyentuh langsung barang yang akan dibeli.
Lantas apakah sarung tangan plastik benar bisa mencegah masuknya COVID-19 ke dalam tubuh?Dr. Diana Gall dari Doctor-4-U mengatakan sarung tangan plastik tidak direkomendasikan untuk masyarakat sebagai cara melindungi terhadap virus corona. Dengan menggunakan sarung tangan plastik, masyarakat jadi abai terhadap kebersihan tangan.
"Kebersihan tangan dan kebersihan pernapasan selalu diprioritaskan daripada memakai sarung tangan plastik atau masker wajah," ujarnya dikutip dari Metro.co.uk.
Dia menjelaskan sarung tangan plastik hanya dianjurkan kepada para petugas medis yang berkontak langsung dengan pasien virus corona. Dalam pengaturan klinis, sarung tangan plastik dibuang setelah merawat pasien.
Sarung tangan plastik sama saja seperti kulit. Jika sarung tangan telah digunakan kemudian si pengguna menyentuh wajah, tentu saja mereka berisiko tertular virus corona.
"Jika mengenakan sarung tangan yang sama sepanjang hari, pergi ke berbagai toko, menyentuh permukaan yang berbeda, maka Anda menempatkan diri pada risiko yang lebih besar untuk mengambil virus dan memindahkannya ke diri sendiri atau orang lain," tutur Gall.
Oleh karena itu, sarung tangan plastik harus dibuang setelah dipakai. Hal ini tentu menjadi pemborosan bagi masyarakat. Bisakah dicuci?
Dr. Giuseppe Aragona, penasihat medis dari Prescription Doctor menegaskan sarung tangan plastik tidak dapat dicuci karena bersifat sekali pakai. Sarung tangan ini strukturnya tipis dan mudah sobek.
Sementara itu, Ross Perry, dokter umum dan direktur medis di Cosmedics.co.uk, menjelaskan meskipun menggunakan sarung tangan, pengguna masih berisiko tertular virus corona dengan cara lain.
"Kondisi yang mirip dengan virus corona menyebar melalui batuk dan bersin, yang menghasilkan tetesan air atau lendir yang mengandung virus," katanya.
Tetesan-tetesan ini diproyeksikan ke udara dengan batuk atau bersin dan ini menyebabkan penyebaran infeksi ketika bersentuhan dengan orang lain.
"Sekali lagi, risiko tertular virus jika menyentuh wajah dengan atau tanpa sarung tangan, dan itu berlaku untuk menyentuh ATM, menangani makanan, dan lain-lain," tuturnya.
Untuk itu, saran terbaik adalah sering mencuci tangan dengan sabun dan air secara menyeluruh dan menggunakan pembersih tangan yang tersedia di toko-toko dan tempat-tempat umum.