Belanja dengan Sarung Tangan Plastik, Bisakah Cegah Virus Corona?

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 31 Maret 2020 13:34 WIB

Seorang pegawai merapihkan kacamata dengan menggunakan pelindung wajah untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 saat bekerja di "TsUM" Central Universal Department Store, Moskow, Rusia, 26 Maret 2020. Pusat perbelanjaan "TSUM" TSUM juga menawarkan sarung tangan dan masker pada pelanggannya sebagai bagian dari tindakan melawan virus corona. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak orang memakai sarung tangan plastik ketika berbelanja di pasar swalayan atau waralaba makanan. Tujuannya untuk mencegah penularan virus corona agar tak menyentuh langsung barang yang akan dibeli.

Lantas apakah sarung tangan plastik benar bisa mencegah masuknya COVID-19 ke dalam tubuh?Dr. Diana Gall dari Doctor-4-U mengatakan sarung tangan plastik tidak direkomendasikan untuk masyarakat sebagai cara melindungi terhadap virus corona. Dengan menggunakan sarung tangan plastik, masyarakat jadi abai terhadap kebersihan tangan.

"Kebersihan tangan dan kebersihan pernapasan selalu diprioritaskan daripada memakai sarung tangan plastik atau masker wajah," ujarnya dikutip dari Metro.co.uk.

Dia menjelaskan sarung tangan plastik hanya dianjurkan kepada para petugas medis yang berkontak langsung dengan pasien virus corona. Dalam pengaturan klinis, sarung tangan plastik dibuang setelah merawat pasien.

Sarung tangan plastik sama saja seperti kulit. Jika sarung tangan telah digunakan kemudian si pengguna menyentuh wajah, tentu saja mereka berisiko tertular virus corona.

Advertising
Advertising

"Jika mengenakan sarung tangan yang sama sepanjang hari, pergi ke berbagai toko, menyentuh permukaan yang berbeda, maka Anda menempatkan diri pada risiko yang lebih besar untuk mengambil virus dan memindahkannya ke diri sendiri atau orang lain," tutur Gall.

Oleh karena itu, sarung tangan plastik harus dibuang setelah dipakai. Hal ini tentu menjadi pemborosan bagi masyarakat. Bisakah dicuci?

Dr. Giuseppe Aragona, penasihat medis dari Prescription Doctor menegaskan sarung tangan plastik tidak dapat dicuci karena bersifat sekali pakai. Sarung tangan ini strukturnya tipis dan mudah sobek.

Sementara itu, Ross Perry, dokter umum dan direktur medis di Cosmedics.co.uk, menjelaskan meskipun menggunakan sarung tangan, pengguna masih berisiko tertular virus corona dengan cara lain.

"Kondisi yang mirip dengan virus corona menyebar melalui batuk dan bersin, yang menghasilkan tetesan air atau lendir yang mengandung virus," katanya.

Tetesan-tetesan ini diproyeksikan ke udara dengan batuk atau bersin dan ini menyebabkan penyebaran infeksi ketika bersentuhan dengan orang lain.

"Sekali lagi, risiko tertular virus jika menyentuh wajah dengan atau tanpa sarung tangan, dan itu berlaku untuk menyentuh ATM, menangani makanan, dan lain-lain," tuturnya.

Untuk itu, saran terbaik adalah sering mencuci tangan dengan sabun dan air secara menyeluruh dan menggunakan pembersih tangan yang tersedia di toko-toko dan tempat-tempat umum.

Berita terkait

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

2 Oktober 2023

PM Selandia Baru Positif Covid Menjelang Pemilu

Selandia Baru bersiap menghadapi Pemilu. PM Selandia Baru yang akan kembali mencalonkan diri, terserang Covid.

Baca Selengkapnya

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

18 September 2023

WHO Lagi-lagi Desak Cina Buka Akses Penuh Soal Asal Usul Virus Corona

Cina diminta oleh WHO membuka akses seluas-luasnya untuk menyelidiki keberadaan virus Corona.

Baca Selengkapnya