Krisis Identitas karena Karantina Diri, Cek Sebabnya

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 14 April 2020 17:54 WIB

Ilustrasi stres/bingung. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Karantina diri akibat wabah virus corona telah mengubah kehidupan sehari-hari. Lama berdiam diri di rumah memunculkan penghapusan elemen-elemen kunci dan membuat banyak orang mengalami krisis identitas.

Dr. Paul Marsden, seorang psikolog di Universitas Arts London menjelaskan lockdown memang berpotensi menimbulkan krisis identitas. Dia mengatakan sebenarnya rasa identitas yang positif didorong oleh tiga hal, memiliki rasa otonomi, rasa keterkaitan, dan rasa kompetensi, psikolog menyebutnya ARC kebahagiaan. Marsden mengatakan karantina diri akibat virus corona menimbulkan masalah untuk ketiga hal ini.

"Rasa otonomi kita misalnya mengalami kebebasan, pilihan dan kontrol frustrasi oleh pembatasan. Rasa keterkaitan misalnya mengalami perawatan, koneksi, dan afiliasi, frustrasi oleh jarak sosial, dan kompetensi, misalnya prestasi, penguasaan, dan kesuksesan sehingga frustrasi oleh situasi yang dirasa tidak kompeten untuk dihadapi," ujarnya, dikutip dari www.metro.co.uk.

Tetapi, seperti apakah krisis diri ini sebenarnya? Instruktur utama NLP dan hipnosis Rebecca Lockwood menjelaskan krisis identitas adalah ketika seseorang mulai bingung dengan apa yang disukai, apa yang tidak, dan mulai merasa seolah-olah tidak yakin siapa dirinya dan apa yang diinginkan dari kehidupan.

"Mereka terus-menerus mempertanyakan diri sendiri dan merasa tidak aman, ini biasanya terjadi ketika peristiwa emosional yang signifikan terjadi, seperti putus, memiliki anak atau iklim lockdown saat ini," tuturnya, dikutip dari www.rebeccalockwood.org.uk.

Advertising
Advertising

Dia menjelaskan pikiran biasanya teralihkan dengan kegiatan sehari-hari, tetapi ini adalah sesuatu yang tidak bisa dilakukan sementara karena virus corona.

"Pikiran kita disibukkan dengan tugas, tanggung jawab, dan rencana, semua hal yang menciptakan banyak kebisingan internal. Ketika hal-hal ini dilucuti dan bahwa kebisingan menghilang, kita dapat menemukan diri kita mempertanyakan siapa kita di suasana tenang ini," jelasnya.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

34 hari lalu

Top 3 Dunia: Jepang Krisis Tenaga Kerja Hingga Profil Cawapres AS Nicole Shanahan

Berita Top 3 Dunia pada Rabu 27 Maret 2024 diawali oleh Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya membuka banyak loker bagi WNI

Baca Selengkapnya

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

34 hari lalu

Jepang Krisis Tenaga Kerja, Butuh Banyak Pekerja dari Indonesia

Duta Besar Jepang untuk Indonesia mengungkap alasan negaranya banyak membuka lowongan kerja bagi warga negara Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

48 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

49 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

54 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

29 Februari 2024

22 Negara Disebut Susah Ekspor Beras, Jokowi: Dulu Mudah

Jokowi mengungkapkan dunia sedang mengalami krisis pangan, sehingga setiap negara berhati-hati untuk mengekspor beras.

Baca Selengkapnya

Krisis Makanan di Palestina, UNRWA: Pasokan Makanan Tidak Masuk ke Gaza utara Sebulan Terakhir

27 Februari 2024

Krisis Makanan di Palestina, UNRWA: Pasokan Makanan Tidak Masuk ke Gaza utara Sebulan Terakhir

Kelaparan mengintai Gaza, Palestina akibat krisis makanan, ketika badan-badan bantuan berjuang untuk mengirimkan makanan ke bagian utara, kata UNRWA

Baca Selengkapnya

Terkini: Usai Pilpres Harga Pangan Kompak Naik, Jokowi Kembali Bagi Bansos di Tengah Kelangkaan Beras

16 Februari 2024

Terkini: Usai Pilpres Harga Pangan Kompak Naik, Jokowi Kembali Bagi Bansos di Tengah Kelangkaan Beras

Harga komoditas bahan pangan semua mengalami kenaikan dua hari setelah pemilihan umum (Pemilu).

Baca Selengkapnya

JPMorgan Ingatkan Ekonomi Amerika Serikat Terancam karena Utang Bertambah Terus

29 Januari 2024

JPMorgan Ingatkan Ekonomi Amerika Serikat Terancam karena Utang Bertambah Terus

JPMorgan memperingatkan ekonomi Amerika Serikat berjalan menuju bencana karena utang negara yang terus bertambah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya