Dexa Medica Tambah Donasi Obat untuk Pasien COVID-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Kamis, 16 April 2020 17:52 WIB

Dexa Medica memberikan donasi obat-obatan untuk penanganan pasien COVID-19 kepada RSUD Kabupaten Mimika, Papua. Foto: Dexa Medica

TEMPO.CO, Jakarta - Dexa Medica menambah donasi obat untuk menangani pasien COVID-19. Perusahaan farmasi ini awalnya menyiapkan 100 ribu tablet Hydroxychloroquine 200 miligram untuk mengobati 5.000 pasien. Kini jumlah obat itu bertambah menjadi 200 ribu tablet untuk 10 ribu pasien COVID-19.

Begitu juga dengan Chloroquin 250 miligram yang semula disiapkan 240 ribu tablet untuk 12 ribu pasien, menjadi 500 ribu tablet untuk 25 ribu pasien Covid-19. "Kami berharap donasi ini dapat membantu 35 ribu pasien COVID-19 di seluruh Indonesia," kata Direktur PT Dexa Medica V. Hery Sutanto di Jakarta, Kamis 16 April 2020.

Hery Sutanto menjelaskan perusahaannya menerima banyak permintaan obat-obatan dari berbagai rumah sakit dan instansi kesehatan di seluruh Indonesia. Jenis obat yang paling banyak dibutuhkan untuk menangani pasien COVID-19 adalah Hydroxychloroquine dan Chloroquin. Hingga Rabu 15 April 2020, Dexa Medica telah menyalurkan donasi obat-obatan ke 180 rumah sakit rujukan, pemerintah, dan swasta di beberapa kota di Indonesia.

"Perlu diketahui semua obat-obatan ini adalah obat keras," kata Hery Susanto. "Bukan untuk pencegahan, bukan untuk self medication. Penggunaannya harus mengikuti rekomendasi dan resep dokter." Sebab itu, Dexa Medica hanya menyalurkan dua jenis obat tersebut untuk donasi ke rumah sakit saja.

Dexa Medica memberikan donasi obat-obatan untuk penanganan pasien COVID-19 ke RSPI Prof. Dr. Sulianti Saroso. Foto: Dexa Medica

Advertising
Advertising

Dari berbagai obat yang tercantum dalam protokol Perhimpunan Dokter Paru Indonesia atau (PPDI) - Tata Laksana Penanganan Pasien COVID-19, ada tiga jenis obat yang telah didonasikan oleh Dexa Medica. Jenis obat itu adalah Hydroxychloroquin, Azythromycon, dan Chloroquin. Khusus untuk Azyhtromycin, Hery Sutanto menjelaskan, Dexa Medica hanya menyalurkannya untuk rumah sakit pemerintah karena sebagian besar rumah sakit swasta sudah punya cukup stok
untuk jenis obat ini.

Hery Sutanto menambahkan, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Mimika, Papua, telah menghubungi kantor pusat Dexa Medica untuk meminta donasi obat-obatan. Kebetulan ada seorang dokter RSUD Mimika yang sedang berada di Jakarta. Dengan begitu, bantuan langsung diserahterimakan melalui dokter tersebut.

Juru Bicara Rumah Sakit Persahabatan yang juga dokterspesialis paru, Erlina Burhan mengatakan selama ini di RS Persahabatan yang paling banyak menangani pasien COVID-19 telah menggunakan obat Azithromycin dan Chloroquine. "Kami senang Dexa Medica telah mendonasikan obat untuk rumah sakit yang merawat pasien COVID-19," kata dia.

Selain mendonasikan obat-obatan, Hery Sutanto mengatakan, juga menyalurkan alat pelindung diri atau APD serta suplemen dan vitamin untuk menjaga daya tahan tubuh tenaga medis. "Kami berharap Indonesia segera pulih dan bangkit kembali, serta COVID-19 segera berakhir," ucap Hery Sutanto.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

14 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya