Cegah Corona, Ahli Sebut Face Shield Lebih Efektif dari Masker

Selasa, 28 April 2020 07:15 WIB

Petugas medis yang mengenakan face shield bertuliskan kata-kata penyemangat, menunjukkan tabung Virus Transfer Media (VTM) untuk Swab Test di Cimanggis, Depok, Jawa Barat, 8 April 2020. ANTARA/Asprilla Dwi Adha

TEMPO.CO, Jakarta - Virus corona adalah suatu masalah kesehatan yang ditransfer dari satu orang ke orang lainnya lewat percikan air liur. Untuk mencegah penularan, masyarakat diimbau untuk menggunakan pelindung wajah. Namun baru-baru ini, para ahli mengatakan bahwa pemakaian face shield lebih ampuh menjaga kita daripada masker kain. Face shield sendiri merupakan mika plastik pelindung muka. Lalu, bagaimana cara kerjanya sehingga dapat memproteksi kita?

Melansir dari situs Los Angeles Times pada 24 April 2020, seorang ahli penyakit menular di University of California, Los Angeles James Cherry mengatakan bahwa face shield pada dasarnya bisa menutup seluruh celah di sekitar wajah tanpa mengganggu ruang gerak kita.

Berbeda dari masker, face shield tidak sekedar melindungi bagian hidung dan mulut kita saja, namun juga mata. “Sedangkan kita tahu bahwa percikan air liur bisa masuk ke tubuh tidak hanya melalui hidung, mulut dan mata. Itu berarti proteksinya lebih tinggi dari masker yang hanya menjaga hidung dan mulut kita,” katanya.

Adapun seorang sarjana senior Johns Hopkins University Center for Health Security di Baltimore, Maryland, Amesh Adalja mengatakan bahwa pemakaian masker sering membuat seseorang terganggu khususnya karena posisinya yang bisa berubah dan sering membuat gatal.

“Saat kita berbicara dengan menggunakan masker, ada kecenderungan untuk masker tersebut bergerak. Goresan ke wajah juga menyebabkan gatal yang pada akhirnya dua hal itu membuat kita harus menyentuh masker,” katanya seperti dilansir dari situs Today.com.

Advertising
Advertising

Dengan memegang masker tersebut khususnya melalui tangan yang kotor, maka risiko terjangkit penyakit pun semakin besar. “Berbeda dengan face shield yang terpasang seperti topi di kepala kita, saat bergerak tidak akan menjadi masalah dan tetap nyaman. Kebiasaan menyentuh wajah pasti jadi terhalang juga lantaran bentuknya yang tidak memungkinkan untuk kita sentuh,” katanya.

Meski begitu, face shield lebih baik jika dipakai oleh tenaga medis dan mereka yang intensitas bertemu dengan banyak orangnya tinggi. Misalnya super bus atau kasir di pasar swalayan. “Karena mereka yang paling berisiko untuk berbicara dengan orang sehingga lebih penting untuk memblokir penyebaran tetesan yang dapat mengenai wajah,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA | LOSANGELESTIMES | TODAY

Berita terkait

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

58 hari lalu

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

4 Januari 2024

Kasus COVID-19 di AS Meningkat, Rumah Sakit Kembali Wajibkan Penggunaan Masker

Rumah sakit di setidaknya empat negara bagian Amerika Serikat menerapkan kembali kewajiban penggunaan masker di tengah meningkatnya kasus COVID-19

Baca Selengkapnya

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

24 Desember 2023

Heru Budi Imbau Warga Jakarta Pakai Masker saat Liburan, Antisipasi Kenaikan Covid-19

Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi bertepatan libur natal dan tahun baru

Baca Selengkapnya

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

22 Desember 2023

Angka Covid-19 Disebut Naik, Begini Suasana Liburan di Singapura

Salah seorang warga Singapura yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan, Covid-19 memang sedang naik di Singapura, tetapi sudah dianggap biasa.

Baca Selengkapnya

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

21 Desember 2023

Kasus Positif Covid-19 di Jakarta Naik, PT KAI Belum Wajibkan Penumpang Kereta Api Pakai Masker

PT KAI belum mewajibkan para pelanggan kereta api mengenakan masker meskipun saat ini kasus positif Covid-19 di Jakarta tengah menanjak.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

20 Desember 2023

Terpopuler: Ekspor Benih Lobster Dilarang Susi Pudjiastuti tapi Mau Dibuka Trenggono, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah akan kembali membuka ekspor benih lobster atau benur. Padahal dulu dilarang Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

Waspadai Penularan Covid-19, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

19 Desember 2023

Waspadai Penularan Covid-19, Kemenhub Imbau Penumpang Transportasi Umum Pakai Masker

Juru Bicara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Adita Irawati mengimbau penumpang dan operator transportasi umum memperketat protokol kesehatan atau prokes, menjaga kebersihan, dan mewaspadai penularan Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Capai 56.000, Singapura Minta Wisatawan Pakai Masker

19 Desember 2023

Kasus Covid-19 Capai 56.000, Singapura Minta Wisatawan Pakai Masker

Wisatawan di Singapura diminta melakukan pencegahan, termasuk mengenakan masker di bandara, membuat asuransi perjalanan, dan menghindari keramaian.

Baca Selengkapnya

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 di Jakarta Masih Terkendali

17 Desember 2023

Dinas Kesehatan DKI: Kasus Covid-19 di Jakarta Masih Terkendali

Untuk cegah penularan Covid-19, Dinas Kesehatan DKI Jakarta imbau agar masyarakat tetap memakai masker saat berada di keramaian.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya