Mau Olahraga saat Puasa Ramadan, Cek Plus Minusnya
Reporter
Sarah Ervina Dara Siyahailatua
Editor
Yayuk Widiyarti
Senin, 4 Mei 2020 13:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga adalah kegiatan yang sangat baik untuk dilakukan setiap orang. Hal ini pun tidak hanya dikerjakan pada waktu-waktu tertentu namun juga dapat diterapkan setiap hari termasuk, saat berpuasa Ramadan.
Salah satu manfaat berolahraga saat puasa yang bisa didapatkan termasuk penurunan berat badan dengan cepat. Melansir dari situs Very Well Fit, pelatih bersertifikat sekaligus pemilik Heather Black Fitness & Nutrition, Heather Black, pun menjelaskan alasannya. Ia mengatakan dengan tidak mengonsumsi makanan tapi tetap berolahraga, tubuh akan mengambil cadangan glukosa sebagai energi dari lemak.
“Itu berarti tubuh akan menggelontorkan lemak-lemak yang tersembunyi. Jadi, ini sangat baik dilakukan jika ingin memiliki berat badan ideal,” katanya.
Diserapnya cadangan glukosa dari lemak akibat menjalankan aktivitas fisik dengan perut kosong juga berpengaruh pada penurunan risiko kolesterol dan penyakit jantung. Hal tersebut disampaikan langsung oleh direktur epidemiologi kardiovaskular dan genetika di Intermountain Medical Center Heart Institute, Benjamin D. Horne, dalam penelitiannya.
“Pada 2007, saya meneliti manfaat olahraga dan puasa pada jantung. Lemak yang digunakan sebagai pengganti energi saat olahraga rupanya membantu melepaskan LDL pada tubuh. Sedangkan LDL sangat berpengaruh untuk menyebabkan kolesterol dan menyumbat oksigen ke jantung,” katanya, seperti dilansir dari situs Science Daily.
Sayangnya, dari segala manfaat baik yang ada, situs Health Line mengabarkan olahraga saat berpuasa dapat menyebabkan seseorang lemas hingga pingsan sebab dibuktikan dalam berbagai penelitian, kadar gula dalam tubuh yang sudah rendah karena berpuasa akan semakin menurun jika ditambah dengan berolahraga.
Adapun, gula darah yang rendah bisa menyebabkan aliran oksigen ke seluruh organ tubuh, termasuk otak, tidak berjalan dengan baik. Tak heran jika mereka yang berolahraga, terlebih dengan intensitas tinggi saat perut kosong, dapat kehilangan kesadaran.