Bima Arya Sembuh dari Covid-19 karena Tidak Merokok

Reporter

Tempo.co

Kamis, 14 Mei 2020 03:47 WIB

Ilustrasii melawan pandemi Covid-19.

TEMPO.CO, Jakarta -Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, kesembuhannya melawan Covid-19 dipengaruhi oleh gaya hidup sehatnya selama ini. “Saya percaya kesembuhan saya karena benar-benar menjaga kesehatan fisik, tidak merokok dan makan-makanan sehat,” ujarnya dalam konferensi webinar untuk pengendalian tembakau yang diikuti para pemangku kebijakan di Asia Pasifik pada Selasa, 12 Mei 2020.

Bima membagi pengalamannya saat dinyatakan Covid-19. Ia mengaku mendapatkan perawatan selama 22 hari di rumah sakit. Selama itu pula, ia terus berpikiran positif yang menurut dia, amat membantu proses pemulihannya. Ia juga melawannya dengan berolah raga untuk meningkatkan daya tubuhnya.

Pengakuan Bima ini ia bagi di depan 415 peserta yang menyimak presentasinya secara online. Selain Bima, para peserta juga menyimak pemaparan Wakil Gubernur Kampong Cham Kamboja Han Kosal; Kepala Prakarsa Bebas Tembakau WHO, Jenewa Vinayak Prasad, dan Wakil Direktur Regional The Union Asia Pasific Tara Singh Bam yang berbicara penanganan tembakau dikaitkan dengan pandemi Covid-19.

Kepala Prakarsa Bebas Tembakau WHO, Vinayak Prasad mengatakan perokok yang terinfeksi Covid memiliki risiko jauh lebih rentan ketimbang yang bukan perokok. Pernyataanya diperkuat oleh Shameen Haider Patwary, anggota parlemen Bangladesh. “Di Bangladesh, sebagian besar yang terinfeksi Covid-19 adalah anak muda. Ini mengusir mitos bahwa Covid-19 hanya berbahaya bagi orang tua,” ujarnya.

Adapun Wakil Direktor Regional The Union Tara Singh Bam menuturkan, kematian karena konsumsi tembakau makin mencemaskan. Saat ini, tembakau sudah membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahun secara global. “Dari jumlah itu, ada 2,3 juta kematian terjadi di wilayah Asia Pasifik,” ujarnya.

Advertising
Advertising

Konsumsi tembakau itu menjadi faktor risiko utama untuk penyakit tidak menular termasuk penyakit kardiovaskular, kanker diabetes, dan penyakit pernapasan kronis. “Studi menunjukkan bahwa penggunaan tembakau dikaitkan dengan prognosis Covid-19 yang buruk dan gejala yang lebih serius,” ujar Tara.

Konferensi secara webinar ini digelar oleh The Union Asia Pasific, Aliansi Kota-kota se-Asia Pasific untuk Pengendalian Tembakau dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular (AP-CAT), dan AP-CAT parlemen. Konferensi ini bertujuan meningkatkan kesadaran tentang hubungan antara konsumsi tembakau, penyakit tidak menular, dan Covid-19.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

11 hari lalu

Belajar Buat Narkoba Sintetis dan Diedarkan, Pria di Tangerang Ditangkap Polsek Ciputat Timur

Pengungkapan kasus narkoba jenis sintetis ini berawal saat kecurigaan seorang warga akan adanya penyalahgunaan narkoba di wilayah Larangan, Tangerang.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

11 hari lalu

Golkar Lebih Mendorong Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jabar daripada Jakarta, Apa Alasannya?

Jika Ridwan Kamil maju di Pilkada Jabar, Golkar akan berfokus pada pencalonan Ahmad Zaki Iskandar dan Erwin Aksa di Jakarta.

Baca Selengkapnya