Cegah Penularan Virus Corona dengan Menjaga Kebersihan Mulut

Reporter

Bisnis.com

Kamis, 4 Juni 2020 09:35 WIB

Ilustrasi - Inovasi minyak serai dan minyak jeruk purut jadi obat kumur. dok. KOMUNIKA ONLINE

TEMPO.CO, Jakarta - Selama ini masyarakat lebih fokus menjaga kebersihan tangan dengan rutin mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer untuk mencegah penularan virus corona. Padahal, selain tangan, kebersihan mulut dan saluran pernapasan dari rongga mulut juga penting untuk dijaga karena merupakan jalan masuk virus tersebut.

Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PB PDGI), Iwan Dewanto, mengatakan jumlah virus yang ada di dalam tubuh sebetulnya paling banyak terletak di nasofaring atau bagian atas tenggorokan dan saliva atau air liur. Kedua tempat tersebut menjadi lokasi utama virus berkembang biak yang kemudian tersebar melalui aerosol atau percikan.

Untuk melindungi diri dari infeksi virus, penting untuk menjaga kebersihan area rongga mulut dan saluran pernapasan dengan berkumur menggunakan Povidone-Iodine (PVP-I) yang terbukti efektif membunuh 99,99 persen virus corona dalam waktu 30 detik.

Temuan tersebut didasarkan hasil penelitian laboratorium atau in vitro oleh Universitas Duke-National Singapura yang kemudian dipublikasikan oleh Mundipharma Indonesia. Temuan terbaru ini diharapkan dapat membantu memberikan perlindungan ekstra kepada masyarakat untuk mencegah penyebaran virus corona, khususnya bagi tenaga kesehatan yang berisiko tinggi terpapar infeksi silang Covid-19, apalagi menjelang penetapan new normal.

“Bagi tenaga kesehatan, pasien, maupun orang yang berisiko tinggi terpapar Covid-19 disarankan untuk berkumur dan bergargel dengan PVP-I 0,5 persen - 1 persen dalam rongga mulut selama 30 detik, lalu 30 detik selanjutnya di arah belakang kerongkongan sehingga diharapkan bisa mengurangi virus yang ada di sana,” tuturnya.

Advertising
Advertising

Menurutnya, proses kumur dan gargling tersebut dapat dilakukan setiap empat kali sehari, terutama bagi pasien maupun tenaga kesehatan, sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki risiko bisa dilakukan sebanyak dua kali sehari saat mandi pagi dan mandi sore.

“Meskipun aman dan terbukti efektif membunuh kuman dan mengatasi virus corona, tetapi jika gejala tidak membaik setelah 14 hari harus segera hubungi dokter,” tambahnya.

Iwan juga menuturkan bahwa PB PDGI telah berkolaborasi dengan PB IDI mengusulkan untuk mengimplementasikan penggunaan antiseptik PVP-I 1 persen dan semprotan hidung dengan Iota-Carrageenan sebagai prosedur tetap (protap) di RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Hal ini guna mencegah infeksi silang Covid-19 pada tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

8 hari lalu

Fakta Mulut yang Unik dan Anda Mungkin Belum Tahu

Mulut adalah bagian tubuh penting dan pintu saluran pencernaan. Berikut fakta menarik dan aneh terkait mulut sebagai organ yang kompleks.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya