Pandemi Corona Bikin Asuransi Jadi Kebutuhan Dasar Masyarakat

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 12 Juni 2020 13:05 WIB

Ilustrasi keluarga bahagia/harmonis. Suami mencium istri. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi corona memberikan sebagian masyarakat kecemasan. Tidak hanya masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, masalah ekonomi pun belum stabil akibat masalah wabah ini. Hal itu dibenarkan Pengamat Konsumen dan Pakar Marketing, Yuswohady. "Mulai dari kekhawatiran terpapar virus, hingga, terjadi risiko pada kehidupannya, khawatir krisis ekonomi, khawatir kehilangan pekerjaan dan khawatir stabilitas ekonomi. Akibatnya, kesadaran dan kebutuhan akan perlindungan asuransi pun menjadi kewajaran," kata Yuswohady dalam konferensi pers virtual oleh Sun Life pada Kamis 11 Juni 2020.

Yuswohady mengatakan kecemasan itu diperkirakan akan terjadi hingga waktu yang lama. Maklum, informasi yang dikeluarkan oleh Universitas Harvard, penerapan social distancing perlu dilakukan setidaknya hingga 2022 mendatang. Artinya, selama itu pula kemungkinan ekonomi masih akan gonjang ganjing. Dalam 100 prediksi New Normal Life After Covid-19, yang disusun Yuswohady, tertulis pula bahwa asuransi menjadi kebutuhan tidak terelakan di tengah masyarakat saat memasuki tatanan new normal.

Yuswohady mengatakan saat virus corona belum ada, banyak masyarakat yang menghabiskan pengeluaran mereka untuk kebutuhan tersier, seperti membeli mobil, atau membeli baju dan barang mewah. Maklum, mereka memiliki berbagai acara sosial tempat mereka bisa memamerkan barang barang mewah itu. "Sebaliknya, pada tatanan new normal ini, masyarakat kembali pada kebutuhan dasar, yaitu kesehatan dan keselamatan," katanya.

Ia mengatakan kasus corona membuat orang berpikir bahwa banyak risiko yang bisa terjadi secara mendadak yang bisa dialami masyarakat dari berbagai kalangan masyarakat. "Misalnya, terjangkit Covid-19 sehingga membutuhkan biasa besar dalam perawatannya ataupun kematiannya," kata Yuswohady.

Dengan kondisi khawatir yang meningkat itu, peran asuransi pun sangat dibutuhkan, sehingga banyak masyarakat yang menjadikannya kebutuhan utama. "Saya memprediksi pandemi ini akan menjadi katalis bagi industri di Indonesia untuk meningkat," katanya.

Advertising
Advertising

Chief Marketing Officer Sun Life Indonesia, Shierly Ge membenarkan bahwa selama pandemi berlangsung, terdapat penambahan polis maupun nasabah baru untuk produk tradisional sebesar 3,7 persen. "Produk tradisional yang mengalami peningkatan itu berupa asuransi kesehatan dan jiwa. Hal ini mengingat kedua hal ini menjadi risiko yang sudah di depan mata dihadapi masyarakat," katanya.

Shierly menambahkan di era pandemi ini masyarakat juga membutuhkan layanan proteksi berbasis teknologi, bukan hanya pada nasabah yang telah ada, tapi juga pada nasabah baru. Sun Life pun merilis Sun Connect. Asuransi yang memberikan pengalaman baru dalam berasuransi, mendekatkan yang jauh, di mana jarak tidak lagi menjadi hambatan dengan mengutamakan prinsip keamanan, kenyamanan dan kemudahan, khususnya bagi nasabah dan para tenaga pemasar.

"Inisiatif ini sejalan dengan kebijakan Otoritas Jasa Keuangan mengenai tata cara baru penjualan unit link atau produk asuransi yang memungkinkan penjualan produk unit link secara virtual, atau melalui digital,” katanya.

Berita terkait

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

2 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

4 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

5 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

5 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

5 hari lalu

Hari Konsumen Nasional, Menteri Zulhas: Pengusaha Jangan Curang

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meminta para pengusaha tidak curang.

Baca Selengkapnya

Ketahui Hak-hak Konsumen Plus Perlindungan dan Kewajiban Konsumen

7 hari lalu

Ketahui Hak-hak Konsumen Plus Perlindungan dan Kewajiban Konsumen

Level pengetahuan kebanyakan konsumen Indonesia soal perlindungan dan hak-hak konsumen masih di level tiga, dari level tertinggi 5.

Baca Selengkapnya