5 Tips Transformasi Gaet Konsumen Baru untuk Pengusaha Kecil

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 18 Juni 2020 18:15 WIB

Habitus Cafe Makassar, yang bertempat di Jl. Letjen Hertasning No.39, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. (Sumber foto: Instagram @habitusid)

TEMPO.CO, Jakarta - Kebijakan social distancing sudah menjadi gaya hidup baru bagi masyarakat di era new normal. Akibatnya, aktivitas masyarakat di luar rumah masih terbatas, dan belum kembali normal sepenuhnya. Perubahan perilaku konsumen ini meninggalkan keputusan sulit bagi bisnis kecil yang bergantung pada aktivitas keseharian orang untuk tumbuh. Dibutuhkan strategi baru, inovasi, dan yang terpenting, dibutuhkan mental berani dan kegigihan untuk bisa bertahan.

Seperti pepatah Makassar yang satu ini, Teai mangkasara' punna bokonna loko’, yang berarti setiap hambatan yang terjadi, bisa dijadikan pelajaran untuk mencoba kembali, hingga berhasil. Kekuatan mental seperti ini dibutuhkan untuk bisnis kecil dapat bertahan dan bergerak maju.

Berdasarkan data internal Moka, startup kasir digital di Indonesia, pada bisnis makanan dan minuman, sebanyak 16 dari 17 kota di Indonesia megalami penurunan pendapatan akibat kebijakan social distancing. Data dalam 'E-book: Dampak Virus Corona terhadap Bisnis dan Cara Menyikapinya', menunjukkan penurunan pendapatan mencapai lebih dari 40 persen pada outlet-outlet bisnis yang sebagian besar adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sejak Maret 2020. Namun sekarang, beberapa UMKM telah menunjukkan resiliensi terhadap kondisi ini dan beradaptasi dengan strategi masing-masing.

Habitus Cafe, sebuah cafe di salah satu sudut kota Makassar, merupakan merchant Moka yang menunjukkan resiliensi pada masa pandemi yang dapat mempertahankan cashflow bisnis yang positif. Cafe dengan rating 4.5 dan 422 ulasan di Google ini memiliki kekuatan produk di minuman kopi, khususnya Pandan Latte, diikuti dengan beragam menu minuman unik lain seperti Dalgona Coffee, Klepon Latte, White Rabbit Latte, dan juga Lotus Biscoff Brown Sugar Bobba, hingga camilan Onde-Onde isi Nutella.

Johannes Giananta Purnadi, Co-founder dari Habitus Cafe memiliki beberapa strategi dan pengalaman bagaimana usahanya mengarungi hambatan dalam tiga bulan terakhir ini. Pria yang akrab dipanggil Gian, bercerita pandemi ini mulai berimbas sejak memasuki awal April. “Kalau begini terus, kita bisa minus penjualan di bulan April,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 17 Juni 2020.

Berikut strategi baru menggaet konsumen baru ala Habitus Cafe.

  1. Berhasil menggenjot penjualan dengan open pre-order
    Mengikuti peraturan pemerintah, Habitus Cafe tidak menerima konsumen yang makan di tempat, dan hanya melayani take-away, dan pengantaran online. Namun, melihat perilaku konsumen di Makassar yang ternyata lebih merespon pasar melalui open pre-order (PO), Habitus Cafe pun melakukan open PO. Konsumen dapat memesan dan membayar produk sebelum diproduksi. Ternyata strategi open PO mendapatkan respon yang positif dan membantu menggenjot pendapatan sehingga tidak terlalu turun. Melihat kondisi ini, bisa dibilang konsumen masih mencari produk mereka, namun cara konsumen mendapatkan produk lah yang berbeda. “Bukannya menggaet langganan lama, kami malah mendapat banyak konsumen baru dari sistem open PO,” ujarnya.

  2. Promo hemat
    “Pada masa pandemi ini, banyak orang termasuk konsumen kita yang dirumahkan, pasti pendapatan mereka berkurang, jadi kami membuat promo hemat sebagai penarik mereka untuk tetap bisa menikmati produk kami,” kata Gian.

  3. Transformasi di operasional
    Seperti kebanyakan bisnis kecil lainnya, di kala penjualan sedang tidak dalam kondisi normal, tentu bahan baku menjadi perhatian para pemilik bisnis. Sulitnya mendapatkan bahan baku dan cara mengontrolnya menjadi dua perhatian khusus di Habitus Cafe. Menyiasatinya dengan produk substitusi menjadi pilihan optimis. “Bagi para pemilik usaha, jika kesulitan mencari bahan baku, bisa diganti dengan produk substitusi, syaratnya mudah didapat, rasanya mirip, tapi kualitas tetap dijaga,” ujar Gian, yang kemarin sempat kesulitan mencari produk fresh milk, dan akhirnya diganti dengan produk lain dengan harga yang lebih terjangkau, namun kualitas tetap terjaga.

    Selain kualitas, Habitus Cafe juga mengurangi kuantitas persediaan bahan baku. Jika dalam keadaan normal persediaan bahan baku hingga dua minggu, sekarang hanya untuk persediaan satu minggu saja.

  4. Cepat tanggap di semua saluran komunikasi konsumen
    Sebagai bentuk customer relationship, semenjak pandemi ini, tim Habistus Cafe pun menjadi sangat dan harus cepat merespon permintaan konsumen. "Jadi begitu konsumen tanya melalui WhatsApp atau direct message di Instagram, admin akan langsung menjawab,” kata Gian. Selain WhatsApp dan Instagram, Habitus Cafe pun memanfaatkan Google My Business, dan banyak konsumen yang bertanya melalui saluran komunikasi itu juga.

    Menurut Gian, cepat tanggap juga diperlukan dalam media sosial. Mulai dari pengunggahan foto, hingga ulasan konsumen. “Konsumen kan tidak dapat melihat produk kita, maka harus sering upload foto dan IG Story agar konsumen bisa lihat barangnya seperti apa,” katanya.

    Selain itu, Habitus Cafe juga sering mengumpulkan ulasan konsumen dan mengunggahnya di IG Story. “Honest review itu penting, kami biasanya minta feedback langsung ke konsumen, lalu kami upload di IG Story,” tutupnya.

  5. Jangan hilang arah
    Sebagai penutup, Gian menyampaikan pesan bagi para pemilik usaha yang sedang mengalami hal yang sama di kondisi seperti ini. Gian menyampaikan pentingnya para pemilik bisnis untuk kembali melihat visi dan misi bisnis sejak awal. “Jangan sampai kita lari dari visi dan misi dari awal bisnis ini terbentuk, jangan kehilangan arah meski sedang dalam keadaan sulit,” ujarnya.

    Jangan hilang arah dalam artian, jika pemilik bisnis sudah yakin produknya bagus, yakin bahwa produk itu memiliki kekuatan, maka para pemilik bisnis harus percaya diri akan produknya, jadi tidak mudah goyah dalam keadaan sulit sekalipun.
Advertising
Advertising

Berita terkait

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

17 menit lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

9 jam lalu

Menkop UKM Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Pembatasan Jam Buka Warung Madura

Menkop UKM Teten Masduki mengevaluasi pernyataan pejabatnya tentang pembatasan jam operasinal warung atau toko klontong milik masyarakat.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

13 jam lalu

Tak Ada Pembatasan Operasi Warung Madura, Teten: Semua Perda harus Berpihak pada UMKM

Kemenkop UKM pastikan tidak ada yang membatasi jam operasi warung atau toko klontong milik masyarakat seperti warung Madura.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

14 jam lalu

Kembangkan Pendanaan UKM, OJK Dorong Pemanfaatan Securities Crowdfunding

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) antara lain dengan memanfaatkan securities crowdfunding.

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

16 jam lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

20 jam lalu

UMKM di Danau Toba Mulai Gunakan QRIS Permudah Transaksi

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kawasan wisata Danau Toba sudah mulai menerapkan sistem pembayaran melalui QRIS.

Baca Selengkapnya

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

23 jam lalu

Ramai Kemenkop UKM Batasi Jam Operasional Warung Madura, Ini Respons Ikatan Pedagang Pasar

Ikappi menyatakan keuntungan dari warung madura itu akan berputar di daerah masing-masing dan mendorong upaya peningkatan ekonomi daerahnya.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

3 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

3 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya