Bukan Hanya Insomnia, Ini 5 Penyakit Sulit Tidur yang Umum

Reporter

Sehatq.com

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 22 Juni 2020 14:00 WIB

Ilustrasi wanita tidur. Unsplash.com/Bruce Mars

TEMPO.CO, Jakarta - Anda mengalami masalah sulit tidur? Banyak orang mengenal penyakit itu hanya sebagai insomnia. Padahal, ternyata ada banyak nama penyakit susah tidur lainnya yang masih berkaitan dengan insomnia. Semua tergantung seberapa parah kondisi pasien. Beberapa penyakit insomnia itu bisa diatasi sendiri di rumah dan ada yang harus dibantu penanganan medis.

Setiap orang bisa mengalami insomnia, namun yang paling umum terjadi biasanya pada perempuan dan lansia. Penyakit susah tidur ini bisa terjadi selama beberapa hari, beberapa pekan, atau dalam jangka panjang.

Simak 5 nama penyakit sulit tidur yang cukup umum dialami masyarakat.

    1. Insomnia akut
      Insomnia akut adalah insomnia jangka pendek yang bisa terjadi selama beberapa hari atau pekan. Ini adalah nama penyakit susah tidur yang paling umum terjadi. Pemicu terjadinya insomnia akut adalah saat merasa stres. Bisa pula pasien insomnia akut baru mengalami kehilangan orang terdekat atau baru merasakan pekerjaan baru.

      Beberapa pemicu insomnia akut adalah lingkungan seperti cahaya dan suara bising. Ada pula faktor tidur di lingkungan yang baru atau ada perasaan tidak nyaman secara fisik. Bila pula pasien sedang mengkonsumsi obat tertentu, menderita penyakit khusus, atau mengalami jet lag.

    2. Insomnia kronis
      Insomnia kronis terjadi 3 kali dalam sepekan selama satu bulan, bahkan lebih lama. Ada dua jenis insomnia kronis, yaitu primer yang tidak diketahui penyebab pastinya dan sekunder yang lebih umum terjadi. Pada insomnia kronis sekunder, ada kondisi khusus yang menyertainya.

      Ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu insomnia kronis seseorang. Salah satunya adalah kondisi medis kronis seperti menderita diabetes, hipertiroidisme, sleep apnea, atau Parkinson’s disease.

      Bisa pula pasien itu mengalami depresi, cemas berlebih, atau attention deficit hyperactivity disorder (ADHD). Bisa pula pasien sedang mengikuti terapi obat kemoterapi, antidepresan, dan beta blockers. Pemicu lainnya adalah karena pasien mengkonsumsi kopi secara berlebihan. Kondisi ini juga bisa dialami orang yang gaya hidup seperti sering menempuh penerbangan jarak jauh, pergantian shift jam kerja, dan terlalu lama tidur siang

    3. Onset insomnia
      Nama penyakit susah tidur berikutnya adalah onset insomnia, yaitu kesulitan untuk bisa mulai tidur atau terlelap. Ini bisa terjadi pada jangka pendek maupun kronis. Penyebab yang paling umum adalah masalah psikologis seperti stres, cemas berlebih, bahkan depresi.

      Dalam sebuah penelitian di tahun 2009, orang yang menderita onset insomnia kronis biasanya juga memiliki masalah tidur lainnya, seperti restless leg syndrome atau limb movement disorder. Konsumsi stimulan menjelang waktu tidur seperti kopi juga bisa menimbulkan onset insomnia.

    4. Maintenance insomnia
      Orang yang kerap terjaga dan sulit untuk bisa kembali tidur bisa jadi mengalami nama penyakit susah tidur yang disebut maintenance insomnia. Jenis insomnia ini menyebabkan penderitanya khawatir karena sulit untuk bisa kembali tertidur apabila sudah terbangun. Pada jangka panjang, siklus tidur menjadi berantakan.

      Ada banyak masalah yang memicu maintenance insomnia, ini, dari mulai sleep apnea, penderita GERD

    5. Behavioral insomnia of childhood
      Behavioral insomnia of childhood atau BIC adalah nama penyakit susah tidur yang terjadi pada anak-anak. Berdasarkan kasusnya, jenis behavioral insomnia of childhood ini dibedakan menjadi 3 tipe:
      -BIC sleep-onset
      Ini adalah jenis behavioral insomnia of childhood yang terjadi karena siklus tidur terkait dengan kebiasaan tertentu. Misalnya harus ada kedua orang tua di samping atau menonton televisi. Pada anak yang mengalami BIC sleep-onset, mereka sulit terlelap meski sudah beberapa waktu.

      -BIC limit-setting
      Jenis behavioral insomnia of childhood berikutnya terjadi ketika anak menolak keras diajak tidur. Ketika dibawa ke kasur, mereka justru meminta aktivitas lain seperti minum, ke kamar mandi, atau meminta orangtua membacakan dongeng lebih lama.

      -BIC combined type
      Seperti namanya, ini adalah jenis behavioral insomnia of childhood yang memadukan jenis sleep-onset dan limit-setting. Insomnia ini bisa terjadi apabila waktu tidur diasosiasikan dengan hal negatif sehingga membuatnya tidak kunjung tertidur.

      Penting agar masyarakat mengatasi masalah sulit tidur itu. Bila terus dibiarkan, insomnia dapat menyebabkan seseorang tak bisa beraktivitas produktif saat siang hari. Belum lagi dampaknya terhadap tubuh seperti rentan mengalami stroke, obesitas, dan penyakit jantung. Secara psikologis, kemungkinan mengalami depresi pun meningkat.



    SEHATQ

Berita terkait

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

15 jam lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

1 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

1 hari lalu

Hindari Paracetamol Sambil Minum Kopi, Ini Efek yang Ditimbulkannya

Seseorang perlu waspada agar tidak mengonsumsi paracetamol bersamaan dengan minum kopi. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

2 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

4 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

4 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

4 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

4 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

7 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

9 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya