Alasan Pakar di Singapura Imbau Tak Gunakan Dexamethasone

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 23 Juni 2020 13:24 WIB

Dexamethasone. Kredit: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar kesehatan di Singapura menghindari penggunaan dexamethasone pada pasien virus corona secara luas. Mereka khawatir ada efek buruk yang ditimbulkan dari penggunaan obat murah ini.

Dr. Shawn Vasoo, direktur klinis di National Center for Infectious Diseases (NCID), Singapura mengatakan penelitian yang dilakukan Universitas Oxford terkait dexamethasone belum bisa digeneralisir dapat diberikan kepada pasien Covid-19 dengan tingkat keparahan infeksi dan kondisi yang berbeda-beda.

Lagipula, secara historis, berkaca pada pengalaman wabah SARS 2003, steroid diketahui menyebabkan efek buruk, seperti superinfeksi bakteri atau jamur. Diketahui, dexamethasone termasuk ke dalam golongan obat kortikosteroid.

“Steroid juga akan menunda pembersihan virus dan karena itu direkomendasikan untuk dihindari kecuali ada alasan lain untuk penggunaannya, seperti eksaserbasi asma, penyakit paru obstruktif kronik, dan syok septik refraktori pada pasien Covid-19,” tutur Vasoo, seperti dilansir dari Channel News Asia.

Sejauh ini, beberapa pasien Covid-19 di Singapura yang telah menerima steroid adalah mereka yang memiliki indikasi lain, seperti syok, tekanan darah rendah, atau kondisi peradangan sekunder akibat virus tersebut. Mereka yang menggunakan ventilator juga diberikan obat ini.

Advertising
Advertising

Sampai data awal yang dibagikan oleh para peneliti Inggris baru-baru ini, steroid belum terbukti memiliki manfaat spesifik dalam memerangi infeksi Covid-19. Oleh karena itu, dokter di Singapura masih menantikan data yang lebih rinci sehingga dapat meninjau rekomendasi penggunaan steroid untuk pasien virus corona.

“Dexamethasone adalah obat yang biasa digunakan, biaya rendah dan mudah diberikan. Akan ada diskusi lebih lanjut tentang bagaimana temuan ini akan mempengaruhi dan memodifikasi pendekatan pengobatan saat ini,” tutur Vasoo.

Sementara itu, kelompok peneliti, RECOVERY di Inggris telah memberikan dexamethasone kepada lebih dari 2.000 pasien. Percobaan termasuk kelompok kontrol dari 4.000 pasien yang tidak menerima obat.

"Dexamethasone adalah obat pertama yang ditujukan untuk meningkatkan kelangsungan hidup pada Covid-19. Ini adalah hasil yang sangat disambut baik," kata Peter Horby, profesor penyakit menular di Departemen Kedokteran Nuffield Universitas Oxford.

Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock, mengatakan pasien di negara itu akan mulai menerima dexamethasone. Adapun hasil uji coba para peneliti di Inggris menyebut mereka yang menerima dexamethasone, angka kematiannya kurang dari 30 persen. Namun, uji coba Inggris menunjukkan dexamethasone tidak efektif dalam merawat pasien Covid-19 yang memiliki infeksi ringan

Tak lama setelah hasil uji coba Inggris dirilis, kepala program kedaruratan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Mike Ryan, mengingatkan dexamethasone harus dicadangkan hanya untuk kasus-kasus serius yang telah terbukti memberikan manfaat. Dokter di beberapa bagian dunia, seperti Denmark dan AS, sudah mulai meresepkan steroid untuk pasien Covid-19. Tetapi para ahli medis di negara-negara lain, termasuk Korea Selatan, Swiss, dan Italia, telah mendesak kehati-hatian dan meminta hasil penelitian yang lebih banyak.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya