Jangan Asal Konsumsi Obat Murah untuk Covid-19, Cek Ini Dulu

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 30 Juni 2020 08:45 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Saat ini beredar info bahwa penyakit Covid-19 yang disebabkan oleh virus corona dapat diobati dengan obat murah. Obat-obatan yang juga memang sudah digunakan dalam jangka waktu lama oleh masyarakat tersebut antara lain aspirin, steroid dan kolkisin. Informasi ini semakin marak menyebar di antara masyarakat.

Meski pun obat yang disebutkan murah dan mudah dijangkau, konsumsi obat apapun jenis dan dosisnya tetap perlu pengawasan medis. Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ari Fahrial Syam, menyebutkan bahwa pada pasien dengan gejala Covid-19 sedang dan parah, ada kemungkinan terjadinya sitokin storm syndrome yang diakibatkan oleh reaksi inflamasi.

Kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi terjadi hiperkoagulasi atau kekentalan darah yang meningkat. Menurutnya, bukan virus langsung yang menyebabkan pengentalan darah tetapi melalui proses sitokin storm syndrome. Sehingga konsumsi obat seperti aspirin harus diawasi. "Jika dari pemeriksaan sistem koagulasi APTT/PTT/D-dimer memang terjadi koagulasi maka dokter akan memberikan antikoagulan bukan anti platelet atau aspirin. Pengentalan darah ini akan menyumbat kapiler paru dan pembuluh darah organ dalam," ujarnya melalui keterangan yang diterima Bisnis, Minggu 28 Juni 2020.

Sekali lagi obatnya bukan aspirin tapi antikoagulan untuk mengatasi kondisi ini, tegasnya. Sebagai informasi, sitokin storm sydrome memang dapat diatasi dengan obat anti-inflamasi antara lain steroid, seperti yang disampaikan oleh tim peneliti Universitas Oxford beberapa waktu lalu.

Ari mengungkapkan bahwa hasil riset seperti yang diketahui hanya mengurangi kematian pada kasus sedang dan berat dan tidak efektif pada pasien bergejala ringan atau tanpa support suplementasi respirasi.

Advertising
Advertising

Sementara itu, obat kolkisin (colchicine) umumnya digunakan untuk penyakit gout artritis, di mana pasien mengalami serangan radang sendi karena asam urat tinggi.

Efek inflamasi dan imunomodulator yang dikandungnya menjadi faktor yang menganggap bahwa obat ini bisa di berikan pada pasien Covid-19, walau hasil risetnya belum ada dan obat ini juga belum menjadi terapi yang diberikan untuk pasien-pasien Covid-19 di Indonesia.

Ari menambahkan, ada hal lain yang menjadi pertanyaan terkait beberapa pasien yang progres penyakitnya cepat sehingga dalam waktu sepekan telah terjadi kematian. "Pada pasien Covid-19 dapat terjadi Happy Hypoxia atau gejala yang tidak biasa di mana pasien tidak merasakan sesak nafas padahal kadar oksigen darah sudah turun," ujarnya.

Tetapi dengan pemeriksaan monitor pernafasan akan terdeteksi kalau frekuensi nafas pasien sudah meningkat dan dengan pemeriksaan oximeter semakin jelas adanya penurunan kadar oksigen. "Pada beberapa kesempatan kalau pasien sesak biasanya sudah masuk pekan kedua perjalanan penyakitnya. Oleh karena itu anjuran untuk pasien datang ke rumah sakit kalau sudah sesak nafas merupakan informasi yang sangat menyesatkan karena perjalanan penyakitnya sudah berat dan pasien sudah mengalami kekurangan oksigen dalam waktu lama," katanya.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

13 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya