Belajar Mengenal Toleransi dari Kelas Daring Sabang Merauke

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Selasa, 30 Juni 2020 09:30 WIB

Ilustrasi siswa yang belajar dari rumah saat pandemi Covid-19.

TEMPO.CO, Jakarta - Di tengah kondisi pandemi, komunitas program pertukaran pelajar antar daerah di Indonesia, Sabang Merauke, mengajak 100 pelajar SMP dari seluruh Indonesia untuk mengenal toleransi lewat program Belajar Online Bareng Sabang Merauke 2020 (BOBA SM 2020). Kelas daring yang baru pertama kali dilakukan Sabang Merauke ini adalah bentuk konsistensi Sabang Merauke selama delapan tahun terakhir untuk menyuarakan nilai toleransi, pendidikan, dan keindonesiaan.

Dalam periode pendaftaran dari tanggal 26 Mei 2020 hingga 5 Juni 2020, jumlah pendaftar program BOBA SM 2020 mencapai jumlah 800 pelajar. Program ini memang secara khusus ditujukan bagi pelajar siswa-siswi SMP Negeri/Swasta dan sederajat dari seluruh Indonesia. Setelah melalui seleksi yang cukup ketat, 100 pelajar terbaik dinyatakan berkesempatan untuk mengikuti program. Para peserta terpilih berasal dari Pulau Sumatera (13 pelajar), Pulau Jawa (70 pelajar), Pulau Kalimantan (3 pelajar), Pulau Bali dan Nusa Tenggara Timur (4 pelajar), Pulau Sulawesi (6 pelajar), Pulau Maluku dan Papua (4 pelajar).

Winni Rulianti, Managing Director Sabang Merauke menyebutkan para pelajar SMP ini akan diperkenalkan dengan keberagaman dan toleransi melalui kelas daring mulai 29 Juni – 11 Juli 2020. Para peserta akan mendapatkan materi dari beberapa narasumber yang kompeten di bidangnya.

Salah satu fokus dari Sabang Merauke adalah memastikan bahwa materi-materi harus dibungkus dengan kemasan yang kreatif agar sesuai dengan perkembangan usia siswa-siswi SMP. Salah satunya dengan mengundang Gerald Sebastian, founder platform ‘Kok-Bisa?’ yang akan berbagi tentang cara pengaplikasian berpikir kritis melalui karya nyata, dalam hal ini video ilustrasi digital yang seru dan edukatif.

Secara khusus, Winni menyebutkan bahwa para peserta program BOBA SM 2020 akan dibekali dengan kemampuan untuk berempati dan berpikir kritis, terutama untuk melindungi diri dari berita hoaks. Beberapa materi yang akan diajarkan adalah mengenai keberagaman dalam beragama, 12 nilai perdamaian, dan juga teknik berpikir kritis untuk menangkal hoaks. Materi-materi tersebut akan diberikan dalam delapan kelas daring setiap hari Senin, Rabu, Jumat, dan Sabtu. “Kami berharap program BOBA SM 2020 dapat menjadi pengalaman belajar yang berguna dan menarik bagi teman-teman SMP sambil mengisi liburan sekolahnya di tengah pandemi ini,” ujar Winni dalam keterangan pers yang diterima Tempo pada 29 Juni 2020.

Advertising
Advertising

Berita terkait

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

2 hari lalu

USAID Kerja Sama dengan Unhas, ITB dan Binus

Program USAID ini untuk mempertemukan pimpinan universitas, mitra industri, dan pejabat pemerintah

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

3 hari lalu

KPPU: Penegakan Hukum Pinjol Pendidikan Masih Tahap Penyelidikan Awal

Pada Februari 2024, KPPU menyatakan memanggil empat perusahaan pinjol yang berikan pinjaman pendidikan kepada mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

8 hari lalu

Kemendikbudristek Buka Pendaftaran Calon Pendidik Tetap di Malaysia

Tenaga pendidik akan ditempatkan Kemendikbudristek di CLC yang berlokasi di perkebunan atau ladang dengan masa penugasan selama 2 tahun.

Baca Selengkapnya

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

13 hari lalu

Inilah 3 Profesi yang Diyakini Bill Gates Tak Bisa Digantikan AI

Pendiri perusahaan teknologi Microsoft, Bill Gates, mengatakan bahwa ada tiga profesi yang tahan dari AI. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

21 hari lalu

Inilah Vivi, Mahasiswa Baru Termuda Unesa yang Lulus SNBP di Usia 16 Tahun

Begini kiat Vivi bisa lulus SNBP 2024 program studi Manajemen Informatika Unesa sebagai calon mahasiswa baru termuda.

Baca Selengkapnya

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

21 hari lalu

Muhammadiyah Beberkan Alasan Tetapkan Idulfitri Lebih Awal

Menurut Haedar, maklumat yang disampaikan Muhammadiyah lebih awal tak bermaksud mendahului pihak tertentu dalam penentuan Idulfitri.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

24 hari lalu

Kemendikbudristek Sebut 87 Persen Sekolah Sudah Bentuk Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan

Kemendikbudristek sudah menyiapkan petunjuk teknis dan panduan untuk membantu mencegah kekerasan di sekolah.

Baca Selengkapnya

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

28 hari lalu

2 WNI Dapat Penghargaan Kepala Perwakilan di Luar Negeri Jepang

Lussy Novarida Ridwan mendapat penghargaan atas kontribusinya mempromosikan dan meningkatkan kualitas pendidikan bahasa Jepang

Baca Selengkapnya

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

28 hari lalu

Miniatur Toleransi dari Tapanuli Utara

Bupati Nikson Nababan berhasil membangun kerukunan dan persatuan antarumat beragama. Menjadi percontohan toleransi.

Baca Selengkapnya