Waspada, Pasien Covid-19 Berisiko Terinfeksi DBD

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 5 Juli 2020 07:30 WIB

Lampu Kuning Demam Berdarah

TEMPO.CO, Jakarta - Sama seperti kasus COVID-19, penambahan kasus baru dan kematian akibat demam berdarah dengue (DBD) terus terjadi. Tak hanya itu, wilayah dengan banyak kasus DBD juga merupakan wilayah dengan kasus COVID-19 yang tinggi, seperti Jawa Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur, Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.

Tim Komunikasi Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan menurut laporan Kementerian Kesehatan dari minggu ke-1 sampai minggu ke-27 jumlah kasus DBD lebih dari 70 ribu di 34 provinsi dan 465 kabupaten/kota dengan hampir 500 kematian.

Jubir Pemerintah untuk COVID-19 Achmad Yurianto mengatakan tingginya kasus DBD dan COVID-19 merupakan fenomena baru yang memungkinkan seseorang yang terinfeksi COVID-19 juga berisiko terinfeksi DBD.

Sementara itu, Reisa mengatakan di tengah pandemi COVID-19 angka kasus DBD harus ditekan, masyarakat harus bergerak membasmi nyamuk dan sarang nyamuk paling tidak mulai dari rumah masing-masing. “Gejala DBD tidak langsung muncul tapi memerlukan waktu 4-10 hari setelah digigit nyamuk dengue. Gejala paling umum adalah demam tinggi hingga 40 derajat Celsius disertai tubuh menggigil berkeringat, sakit kepala, nyeri tulang, mual, muncul bintik merah-merah dikulit hingga perdarahan pada hidung dan gusi,” katanya dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan.

Ia menambahkan DBD bisa berkembang jadi kondisi berat dan gawat yang disebut dengan dengue shock syndrome. Gejalanya berupa muntah, nyeri perut, perubahan suhu tubuh dari demam jadi dingin atau hipotermia, dan melambatnya denyut jantung.

Advertising
Advertising

Sampai saat ini belum ada obat untuk DBD. Pemberian obat untuk pasien DBD hanya ditujukan untuk mengurangi gejalanya seperti demam dan mencegah komplikasi. Nyamuk dengue senang bersarang di genangan air, atau pakaian yang bergantungan. 3M plus jadi salah satu cara membasmi keberadaan nyamuk dan sarang nyaMUk, yakni dengan menguras penampungan air, menutup wadah penampungan air, dan mengubur atau mendaur ulang barang bekas agar tidak jadi sarang nyamuk.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

1 hari lalu

Peserta Sakit DBD Sebelum UTBK, Ini Kata Panitia di UNJ

Ada berbagai cerita di tengah pelaksanaan UTBK SNBT di UNJ, diantaranya ada peserta yang sakit DBD.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

5 hari lalu

5 Hal yang Jadi Fokus Tangani Penyakit Arbovirus seperti DBD

Kementerian Kesehatan Indonesia dan Brazil berkolaborasi untuk memformulasikan upaya mencegah peningkatan insiden penyakit Arbovirus seperti DBD

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

6 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya