Penjualan Celana Boxer dan Pakaian Pria Ini Naik Saat Pandemi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Senin, 20 Juli 2020 10:15 WIB

Ilustrasi memilih baju. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Produsen fashion pria asal Bandung, Cottonology melewati masa krisis pandemi pada tiga bulan pertama saat wabah tersebut dinyatakan masuk ke Indonesia. Meski industri fashion adalah salah satu yang terdampak virus corona, penjualan produk pakaian pria yang didirikan oleh Carolina Danella Laksono ini justru meningkat 60 persen.

Salah satu faktor yang mendorong peningkatan ini adalah peraturan Pembatasan Sosial Berskala Besar alias PSBB yang ditetapkan pemerintah untuk daerah-daerah yang termasuk zona merah dan kuning. Pemasaran daring yang mendominasi pertumbuhan bisnis Cottonology membuat masyarakat dari berbagai daerah, khususnya yang masih rawan dengan potensi penyebaran COVID-19, memilih untuk membeli produk pakaian untuk bekerja dan bersantai selama di rumah lewat e-commerce yang sudah populer di Indonesia.

“Celana boxer adalah salah satu produk yang cukup diminati saat wabah ini karena cocok dipakai di rumah, juga karena mayoritas bekerja dari rumah," kata Carolina Danella Lakson dalam siaran resmi, Sabtu 20 Juli 2020.

"Bahan katunnya juga nyaman, karena banyak juga konsumen kami yang bekerja selama Work From Home sambil pegang laptop duduk di lantai, bukan di kursi. Mereka lebih suka pakai celana yang nyaman bahannya.”

Menurut lulusan University of California, Berkeley ini, kreativitas tanpa mengurangi kualitas dalam menciptakan produk-produk baru adalah strategi jitu untuk tetap bertahan selama masa suliti. “Walau kami tahu daya beli konsumen untuk produk busana menurun, namun kami tidak bertoleransi terhadap kualitas. Selain bahan katun pilihan, kami pun menggunakan zat pewarna khusus dari Jepang. Jadi kalau dicuci hingga 70 kali pun tidak akan luntur. Istilahnya, warna menjadi terkunci,” katanya.

Advertising
Advertising

Meski demikian, harga pun tetap terjangkau oleh semua kalangan. “Supaya semua lapisan bisa membelinya sehingga kami terus berproduksi. Dampak ekonominya, Cottonology di masa pandemi ini bisa menyerap tambahan tenaga kerja baru di bagian produksi di atas 5 persen. Ini cukup signifikan dalam menggerakan sektor mikro di Bandung.”

Untuk terus bisa menambah jumlah tenaga kerja yang mayoritas berasal dari masyarakat sekitar Bandung, Cottonology pun meluncurkan item-item baru selama wabah virus corona Dia mengatakan, tenaga kerjanya bukan sekadar di bagian produksi seperti menjahit dan menenun, tapi juga bagian merancang desain. “Misalnya kemeja, kenapa menjadi salah satu produk terlaris kami, karena desainnya yang memang mengikuti tren pasar dengan menggunakan teknik tenun, bukan cetak, jadi corak luar dan dalam bajunya sama. Ada tiga orang tim desainer lulusan teknologi tekstil di Cottonology, dan mereka mahir mengoperasikan mesin-mesin berteknologi Jerman dan Jepang yang kami miliki.”

Ia menambahkan, Cottonology akan terus membutuhkan desainer baru demi memenuhi permintaan pasar yang semakin bertambah. “Saat ini kami juga merilis parfum Cottonology Ocean Blue. Bagi kami, fesyen itu tidak saja tentang apa yang kita lihat, tapi juga apa yang kita rasa. Kalau indah di mata namun tidak nyaman untuk dihirup, maka filosofi fashion itu tidak tercapai. Sebab bagi kami, fashion adalah aktualisasi diri secara utuh, bukan sekedar mata saja.”

Cottonology adalah bagian dari PT GM Textile, perusahaan yang telah eksis di Indonesia lebih dari 60 tahun dengan fokus pada produksi kain tenun. Saat ini Cottonology telah menjual lebih dari 400 ribu item pakaian pria di seluruh Indonesia. Dalam proses produksi, UKM ini melibatkan penjahit lokal di sekitar Bandung yang terdiri dari perajin rumahan, individu, atau lepasan.

Berita terkait

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

1 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

4 hari lalu

Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.

Baca Selengkapnya

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

5 hari lalu

5 Rekomendasi Tempat Sewa Kebaya di Jakarta yang Bagus

Untuk acara pernikahan atau wisuda, Anda dapat menyewa kebaya agar lebih hemat. Berikut ini rekomendasi tempat sewa kebaya di Jakarta.

Baca Selengkapnya

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

6 hari lalu

5 Perbedaan Karakter Alpha Male dan Sigma Male

Meskipun sigma male dan alpha male memiliki sedikit kesamaan, namun sangat jelas ada perbedaan kunci yang membedakan keduanya.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sigma Male?

7 hari lalu

Apa Itu Sigma Male?

Sigma male adalah pria yang memiliki kepribadian memilih untuk menjalani kehidupannya di luar struktur tatanan dominasi sosial masyarakat.

Baca Selengkapnya

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

7 hari lalu

Israel Rencanakan Pos Pemeriksaan Cegah Pria Palestina Lari dari Rafah

Israel sedang membangun 'jaringan kompleks' pos pemeriksaan untuk mencegah pria Palestina 'usia militer' melarikan diri dari serangan Rafah

Baca Selengkapnya

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

8 hari lalu

7 Kesalahan saat Menggunakan Parfum

Berikut kesalahan-kesalahan saat menggunakan parfum yang dapat mengurangi efektivitas dan bahkan menciptakan kesan negatif.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

11 hari lalu

Tampil Menarik Itu Menyakitkan, Ternyata Penyebabnya Pakaian

Dalam beberapa kasus ingin tampil menarik dengan pakaian tertentu tapi justru berdampak pada kesehatan. Berikut penyebabnya.

Baca Selengkapnya