Waspada, Rokok Elektrik Bisa Tingkatkan Tekanan Darah dan Detak Jantung

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Minggu, 2 Agustus 2020 15:15 WIB

Pekerja menata botol berisi cairan rokok elektronik (vape) di Bandung, 7 November 2017. Vape atau rokok elektrik merupakan alternatif bagi perokok tembakau. ANTARA/M Agung Rajasa

TEMPO.CO, Jakarta - Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa rokok elektrik dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, mengubah dinding arteri dan menghambat fungsi pembuluh darah.

European Association of Preventive Cardiology (EAPC) atau Asosiasi Pencegahan Kardiologi Eropa mengatakan penggunaan rokok elektrik meningkatkan risiko para remaja untuk mulai mencoba rokok tradisional atau rokok yang beredar di pasaran. Dalam penelitian dilakukan oleh EAPC tersebut, rokok elektrik atau vape dapat meningkatkan tekanan darah dan detak jantung, mengubah dinding arteri, membuatnya lebih kaku dan kurang elastis serta menghambat fungsi pembuluh darah dengan merusak lapisannya.

Pada akhirnya faktor risiko pembekuan darah dan penumpukan lemak di dalam dinding arteri akan menyebabkan serangan jantung. Vaping juga memiliki efek negatif pada paru-paru dan merugikan perkembangan janin selama kehamilan serta menyebabkan kanker. "Vaping dipasarkan untuk remaja dan industri tembakau menggunakan selebritas untuk mempromosikannya sebagai alternatif rokok yang lebih sehat daripada rokok tradisional," kata penulis senior dan profesor Maja-Lisa Lochen dari UiT The Arctic University of Norway, Tromso dilansir Indian Express, Minggu 2 Agustus 2020.

"Oleh karenanya diperlukan tindakan segera untuk menghentikan pertumbuhan penggunaan (rokok elektrik) pada kaum muda. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa rokok elektrik berbahaya bagi kesehatan," ujar profesor Maja-Lisa melanjutkan.

Profesor Maja-Lisa juga mengatakan rokok elektrik adalah produk yang relatif baru dan efek jangka panjangnya tidak diketahui. "Sekarang adalah waktu yang tepat bagi para politisi dan regulator untuk bertindak dengan kampanye kesehatan masyarakat guna meningkatkan kesadaran dan undang-undang untuk menghentikan penggunaan rokok elektrik pada kaum muda," kata profesor Maja-Lisa.

Advertising
Advertising

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

1 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

3 hari lalu

Macam Perawatan Kulit untuk Rosacea, Suntik sampai Laser

Dermatolog mengatakan pengobatan penyakit kulit rosacea bisa dilakukan dengan beberapa modalitas seperti suntik atau laser.

Baca Selengkapnya

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

5 hari lalu

Sekilas Mirip, Pahami Beda Memar Biasa dan Hematoma yang Lebih Berbahaya

Bedakan memar biasa dengan hematoma, yang biasanya lebih serius karena melibatkan lebih banyak darah dan pulih lebih lama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

5 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

5 hari lalu

Chandrika Chika Hisap Vape Berisi Liquid Ganja, Polisi: Modus Baru Penyalahgunaan Narkotika

Polisi menangkap selebgran Chandrika Chika dan atlet eSport Aura Jeixy bersama empat temannya saat menghisap vape berisi liquid ganja.

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

5 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

6 hari lalu

Diet Mediterania Bantu Pasien Kurang Risiko Hipertensi

Peserta diet Mediterania biasanya konsumsi lebih banyak sayuran, buah, kacang, biji-bijian, minyak sehat, serta ikan dan makanan laut jumlah sedang.

Baca Selengkapnya

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

12 hari lalu

Penelitian Sebut Diet Ini Bisa Turunkan Risiko Gagal Jantung

Diet sayur dan rendah gula, yang dikenal sebagai diet EAT-Lancet, membantu mengurangi risiko gagal jantung. Bagaimana hubungannya?

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

13 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

17 hari lalu

Jarang Dianggap Serius, Ini Penyebab Memar dan Ada Orang yang Lebih Mudah Mengalaminya

Memar atau lebam biasanya muncul di kulit dalam warna merah, ungu kebiruan dan jarang dianggap serius. Padahal bisa jadi masalah kesehatan tertentu.

Baca Selengkapnya