Tips Agar Bisnis Tempat Kursus Tetap Laris di Tengah Pandemi

Senin, 31 Agustus 2020 14:08 WIB

ilustrasi belajar matematika (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemi Covid-19 telah memberikan banyak dampak negatif bagi kita semua. Di sektor bisnis, bukan hanya para penjual barang seperti baju dan tas saja yang mengalami kerugian, namun juga para pelaku layanan jasa seperti tempat kursus.

Memang selama merebaknya virus corona, anak-anak harus belajar di rumah. Dengan demikian, mereka yang memiliki usaha tempat les musik, les bahasa ataupun les mata pelajaran pasti mengalami penurunan pendaftar.

Lalu, bagaimana caranya agar tetap bertahan dan mampu menarik minat masyarakat agar tetap bergabung les? VP Brand and Marketing startup penyedia layanan kasir digital bagi UMKM, Moka, Bayu Ramadhan mengatakan bahwa para pelaku bisnis wajib mengikuti perkembangan zaman.

Contohnya di masa pandemi seperti saat ini, karena semua pembelajaran dilakukan secara online, maka penyedia tempat kursus pun wajib beradaptasi dengan servis secara online pula. Bayu juga mengingatkan pentingnya cekatan dalam berinovasi di dunia digital.

“Kalau edukasi, sekarang bergeraknya lebih ke webinar atau online learning. Jadi para pemilik usaha tempat les harus cekatan dan gesit, masuk ke channel pendukung yang sedemikian rupa. Kuncinya mampu beradaptasi dengan kondisi infrastruktur yang siap untuk kita jalani sekarang,” katanya dalam webinar Ambil Langkah Berani untuk Bisnis pada 26 Agustus 2020.

Advertising
Advertising

COO perusahaan Peer to Peer Fintech Lending, Koinworks, Bernard Arifin juga mengingatkan pentingnya memanfaatkan sosial media sebagai ruang promosi. “Kita bisa memanfaatkan layanan iklan dari Facebook atau Instagram untuk memasarkan jasa. Nantinya, registrasi dilakukan secara online untuk memudahkan pendaftar,” katanya.

Bernard tak lupa mengimbau pentingnya berbagai diskon atau potongan harga yang meningkatkan minat para calon pendaftar. “Misalnya, kita beri promosi free trial atau coba kelas gratis. Memang di awal kelihatannya tidak dibayar, tapi kalau kita juga bisa memberikan servis yang baik secara online, pasti akan terjadi pengulangan dan akhirnya mendaftar,” katanya.

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

7 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

8 jam lalu

OJK Cabut Izin Usaha Fintech TaniFund, Begini Kronologi Lengkapnya

OJK akhirnya mencabut izin usaha fintech peer to peer (P2P) lending PT Tani Fund Madani Indonesia (TaniFund). Bagaimana kronologi lengkapnya?

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

9 jam lalu

Daftar 7 Franchise dengan Modal Murah di Bawah Rp 10 Juta, Ada Es Teh Solo

Bagi Anda yang ingin membuka bisnis dengan modal yang terbatas, sejumlah franchise murah di bawah Rp 10 juta berikut ini bisa jadi masuk pertimbangan.

Baca Selengkapnya

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

10 jam lalu

Alasan Perusahaan Tutup Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta

Tutupnya pabrik sepatu Bata di Purwakarta untuk menjaga kelangsungan bisnis jangka panjang usai merugi selama pandemi

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

4 hari lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

7 hari lalu

Perjanjian Pranikah, Perhatikan Ketentuannya

Perjanjian pranikah atau perjanjian pisah harta dilakukan kedua pasangan memiliki pendapatan atau bisnis sendiri masing-masing.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

7 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

8 hari lalu

Penjualan Manufaktur Suku Cadang Lesu, Pendapatan VKTR Teknologi Turun

Pendapatan PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk. (VKTR) turun karena penjualan manufaktur suku cadang lesu.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

13 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

16 hari lalu

Pasca Pandemi, Gaya Belanja Offline Tetap Digemari Masyarakat

Riset menyatakan bahwa preferensi konsumen belanja offline setelah masa pandemi mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat.

Baca Selengkapnya