Jangan Sepelekan Gejala Sering Lupa saat Muda, Atasi dengan Cara Ini

Selasa, 15 September 2020 19:04 WIB

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Freepik.com

TEMPO.CO, Jakarta - Seberapa sering Anda lupa? Misalnya, lupa meletakkan kunci kendaraan, lupa mengerjakan tugas atau lupa mematikan kompor saat memasak.

Jika sering, Anda sebaiknya lebih berhati-hati dan tidak menganggapnya sepele. Sebab, ini merupakan tanda bahwa fungsi kerja otak mengalami penurunan. Bahkan, lupa juga sering dikaitkan dengan risiko terbesar terjangkit demensia.

Tentu Anda tak ingin demikian, bukan? Untuk itu, kita harus dengan sigap mengatasinya. Adapun dalam merealisasikan hal tersebut, Dokter Spesialis Saraf dari Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Sardjito, Astuti melalui acara webinar #ObatiPikun pun membagikan beberapa tipsnya.

  1. Mencegah dan mengurangi stres
    Stres sangat berkaitan erat dengan kepikunan. Astuti menjelaskan bahwa dalam kondisi tertekan, produksi hormon kortisol akan meningkat. Sayangnya ini bisa menyebabkan kerusakan pada area hippocampus otak sehingga meningkatkan risiko lupa lebih tinggi.

    Adapun dalam mencegah dan mengurangi stres, Astuti mengimbau agar setiap orang aktif mengembangkan hobi dan melakukan berbagai kegiatan sosial. “Kegiatan yang menyenangkan akan menurunkan produksi hormon stres. Ini pada akhirnya ikut memelihara fungsi otak untuk tetap bekerja optimal,” katanya pada 14 September 2020.

  2. Menerapkan diet sehat
    Astuti mengatakan bahwa nutrisi sangat penting dalam memelihara fungsi otak agar tidak cepat rusak dan membuat seseorang mudah lupa. Selain konsumsi makanan bergizi, menambahkan multivitamin sebagai tambahan juga sangat diimbau olehnya. “Kita perlu membekali diri dengan protein rendah lemak seperti buah, kacang dan sayuran. Jangan lupa menambahkan antioksidan, vitamin C, E dan sebagainya,” katanya.

  3. Latihan fisik secara teratur
    Rutin berolahraga tak lupa disarankan Astuti. Ia mengatakan bahwa beraktivitas fisik bisa melancarkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh termasuk otak. Hal tersebut pun pada akhirnya bisa membantu pikiran lebih jernih serta menjaga daya ingat. Tidak perlu olahraga yang berat, cukup berlari atau berjalan saja sudah ampuh mencegah kepikunan. “Latihan yang baik itu 30 menit sehari. Tapi kalau tidak punya waktu, 10 menit pun sudah efektif,” katanya.

  4. Menghindari rokok
    Menurut Astuti, rokok dapat mempersempit dan merusak pembuluh darah. Hal tersebut mengakibatkan aliran oksigen ke seluruh tubuh, termasuk otak menjadi terhambat. Ini pada akhirnya membuat perokok mudah lupa. “Sebaiknya hindari rokok karena risikonya besar untuk kesehatan pembuluh darah dan dampaknya bisa ke otak,” katanya.

    SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Berita terkait

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

6 hari lalu

Kehilangan Memori Jangka Pendek: Pengertian, Gejala, dan Penyebab

Hilangnya ingatan alias memori jangka pendek adalah peningkatan atau kelupaan yang tidak biasa segera setelah mengalami suatu peristiwa.

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

6 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

8 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

8 hari lalu

Susu Sapi Vs Susu Kerbau: Mana yang Lebih Sehat?

Memilih antara susu sapi dan susu kerbau bergantung pada preferensi individu, kebutuhan nutrisi, dan pertimbangan pola makan.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

9 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

12 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

13 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

13 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

13 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya