Hindari Diabetes dan Penyakit Tidak Menular dengan Baca Label Gizi

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 1 Oktober 2020 20:39 WIB

Acara webinar Cara Cerdas Memilih Produk Pangan dengan Logo Pilihan Lebih Sehat pada 30 September 2020/Nestle

TEMPO.CO, Jakarta - Membaca label gizi yang tertera di produk pangan dapat membantu mencegah risiko meningkatnya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) yang disebabkan asupan gula, garam dan lemak yang berlebihan. "Label gizi merupakan sarana komunikasi antara produsen pangan dan konsumen. Label gizi membantu konsumen memperoleh informasi produk pangan sesuai kebutuhan gizinya," kata Direktur Standardisasi Pangan Olahan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Sutanti Siti Namtini dalam webinar 'Cara Cerdas Memilih Produk Pangan', Rabu 30 September 2020.

Sutanti mengatakan, penyakit tidak menular dapat berdampak buruk terhadap bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia pada tahun 2030-2040. Populasi usia produktif antara 15-64 di Indonesia pada satu hingga dua dekade mendatang diprediksi mencapai 64 persen dari perkiraan total 297 juta jiwa. "Penyakit Tidak Menular bisa memberikan dampak negatif pada periode bonus demografi kalau kita sebagai pemerintah, sektor swasta atau masyarakat tidak menyiapkan dengan baik upaya pengendalian dan pencegahan PTM," jelas dia.

Gaya hidup tidak sehat, termasuk pola makan, adalah salah satu faktor yang mempengaruhi faktor risiko PTM seperti diabetes, hipertensi, stroke dan penyakit sendi. Menjaga asupan gizi yang seimbang adalah cara mencaegah faktor risiko PTM. Memahami label pangan bisa membantu konsumen memilih pangan sesuai kebutuhannya.

Badan POM sudah mengeluarkan peraturan Nomor 22 Tahun 2019 mengenai Informasi Nilai Gizi pada semua pangan olahan. Sutanti mengatakan, mempertimbangkan literasi masyarakat yang masih rendah, pihaknya membuat terobosan agar label gizi mudah dimengerti. Caranya adalah membuat panduan asupan gizi dengan desain monokrom yang menyoroti tabel informasi nilai gizi. "Serta pencantuman logo 'Pilihan Lebih Sehat' untuk beberapa produk, yakni minuman siap konsumsi dan mi instan dan pasta instan," katanya.

Dia berharap, adanya label gizi yang mudah dipahami bisa membantu masyarakat memilih produk pangan olahan yang sesuai dengan kebutuhan gizi masing-masing individu. Sutanti menambahkan, butuh keterlibatan semua pemangku kepentingan demi mencapai keberhasilan kebijakan tersebut.

Advertising
Advertising

Kepala Subdit Standardisasi Pangan Olahan Tertentu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Yusra Egayanti menjelaskan kriteria yang harus dipenuhi agar dapat mencantumkan logo 'Pilihan Lebih Sehat'.

Produk minuman siap konsumsi bisa mencantumkan logo 'Pilihan Lebih Sehat' bila mengandung gula (monosakarida dan disakarida) tanpa bahan tambahan pangan (BTP) pemanis maksimal 6 gram per 100 mililiter. Sementara pasta dan mi instan yang punya logo tersebut punya batas maksimum lemak total 20 gram per 100 gram, dan garam (natrium) 900 miligram per 100 gram. "'Pilihan Lebih Sehat' disini (artinya) produk ini lebih sehat dibanding produk sejenis selama dikonsumsi dengan jumlah yang wajar, jadi jika dikonsumsi berlebih maka bukan lagi pilihan lebih sehat."

Ahli gizi dari Departemen Gizi Masyarakat Institut Pertanian Bogor Rimbawan menjelaskan, label pangan yang baik bisa memberikan informasi komposisi bahan penyusunan sifat produk untuk menghindari kebingungan konsumen. Selain itu, label pangan yang baik dapat melindungi konsumen dari kemungkinan kesalahan penggunaan, risiko serta bahaya. Konsumen pun dapat membuat keputusan tepat memilih produk terbaik untuk kesehatannya.

Berita terkait

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

19 jam lalu

Khasiat Akar Kuning yang Dipakai Orang Utan untuk Obati Luka

Khasiat akar kuning yang mujarab tak hanya dikenal manusia, orang utan pun bisa memanfaatkannya.

Baca Selengkapnya

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

2 hari lalu

Ketahui Apa Itu Mitokondria dan Gangguan Metabolik

Contoh gangguan mitokondria termasuk penyakit mitokondria, gangguan neurodegeneratif, dan gangguan metabolik.

Baca Selengkapnya

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

2 hari lalu

Makanan Bergizi yang Tak Menggugah Selera Padahal Luar Biasa buat Tubuh

Makanan yang bisa bikin Anda bergidik seperti serangga justru diklaim sehat dan bergizi tinggi. Berikut makanan bergizi yang disarankan ahli diet.

Baca Selengkapnya

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

6 hari lalu

Ingin Terlihat Awet Muda? Hindari 7 Makanan dan Minuman Ini

Menjaga kulit agar tetap awet muda bisa dimulai dengan olahraga teratur dan makan makanan sehat.

Baca Selengkapnya

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

7 hari lalu

Guru Besar IPB Ungkap Keunggulan Pendekatan Metabolomik untuk Deteksi Kehalalan Pangan

Metode-metode analisis pangan halal yang telah dikembangkan selama ini memiliki keterbatasan.

Baca Selengkapnya

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

8 hari lalu

Ini Kompensasi yang Seharusnya Diterima Penumpang jika Terjadi Keterlambatan Kereta Api

Aturan kompensasi diatur dalam Permenhub Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.

Baca Selengkapnya

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

8 hari lalu

15 Makanan Penghilang Mual untuk Ibu Hamil yang Wajib Dicoba

Saat hamil muda, Anda sebaiknya mengonsumsi makanan penghilang mual untuk ibu hamil. Baiknya konsumsi makanan sehat dan bergizi.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

8 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

8 hari lalu

Inilah 5 Makanan yang Meningkatkan Kolagen pada Kulit Secara Alami

Banyak yang belum menyadari pentingnya mengonsumsi makanan tinggi kolagen yang secara langsung dapat meningkatkan pembentukan kolagen pada kulit.

Baca Selengkapnya

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

8 hari lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya