Siapkan Diri, Industri Butuh 250 Ribu Ahli Kecerdasan Buatan Dalam Waktu Dekat

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Rabu, 14 Oktober 2020 16:18 WIB

Plt Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Nizam, saat melepas penerima beasiswa Erasmus Plus pada 18 Juli 2020/Uni Eropa

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Nizam mengatakan dibutuhkan setidaknya 250 ribu talenta di bidang kecerdasan buatan. "Kalau menurut teman-teman dari perindustrian, dibutuhkan 250 ribu talenta di bidang kecerdasan buatan dalam waktu lima tahun ke depan. Itu bisa dipenuhi jika kita bergandengan tangan dan bergotong royong antara dunia pendidikan, pemerintah dan industri," ujar Nizam dalam peluncuran konsorsium riset kecerdasan buatan di Jakarta, Rabu 14 Oktober 2020.

Dia menambahkan pada pengembangan kecerdasan buatan atau AI maka harus bergandengan tangan dari hulu ke hilir. Pendekatannya tidak harus dari atas ke bawah, melainkan dari bawah ke atas.

Pendekatan seperti itu, katanya, disesuaikan dengan kebutuhan, maka akan lebih berkelanjutan. Dia menjelaskan perubahan tidak akan terjadi jika hanya mengandalkan dunia industri atau dunia kerja. "Dengan adanya konsorsium ini, saya yakin akan dapat membangun daya saing bangsa di bidang kecerdasan buatan dengan lebih baik lagi," ujar dia.

Kecerdasan buatan tersebut dapat diaplikasikan pada bidang pangan, kesehatan, keamanan, industri maupun penjualan elektronik. Saat ini kebutuhan akan transportasi cerdas, kota cerdas, hingga kantor cerdas amat tinggi. "Kita harus mengantisipasi itu dengan melahirkan sebanyak-banyaknya talenta digital kita. Kita bersyukur, kita berkolaborasi dengan mitra strategis kita," kata dia.

Nizam menegaskan bahwa riset tidak bisa dilepaskan dari talent pool dan talent pool hanya akan berkembang dengan riset yang sesuai dengan kebutuhan.

Advertising
Advertising

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengatakan konsorsium riset tersebut bertujuan untuk menyiapkan talenta kecerdasan artifisial yang berdaya saing dan berkarakter. "Mewujudkan ekosistem data dan infrastruktur yang mendukung kontribusi kecerdasan buatan untuk kepentingan negara," katanya.

Kemudian, menurut Hammam, mewujudkan kecerdasan buatan yang beretika dengan nilai Pancasila dan menumbuhkan ekosistem kolaborasi riset dan inovasi kecerdasan artifisial.

Selain itu, kata dia, upaya ini untuk mendukung Making Indonesia 4.0, yakni suatu peta jalan strategi Indonesia dalam implementasi memasuki industi 4.0 untuk mencapai 10 besar ekonomi terkuat dunia pada 2020.

Berita terkait

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

18 jam lalu

Apple Singkirkan 3 Aplikasi AI yang Bisa Bikin Foto Telanjang dari App Store

Menurut keterangan Apple, tiga aplikasi AI itu melabeli dirinya sebagai generator seni. Sudah ada di App Store dua tahun.

Baca Selengkapnya

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

2 hari lalu

5 Tips Agar Tidak Tertipu AI Saat Belanja Online

Pakar Komunikasi Digital bagikan tips agar masyarakat tidak tertipu oleh konten rekayasa teknologi artificial intelligence (AI) saat belanja online

Baca Selengkapnya

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

2 hari lalu

Threads Menguji Fitur Mengarsipkan Unggahan Otomatis

Threads menguji fitur baru yang memungkinkan pengguna mengarsipkan unggahan secara manual maupun otomatis ketika diatur dalam jangka waktu tertentu

Baca Selengkapnya

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

3 hari lalu

Apple Kebut Pengembangan AI Model Bahasa Besar untuk Iphone

Apple dikabarkan sedang mengembangkan sistem AI dengan model bahasa besar (LLM) untuk mengaktifkan fitur Device Generative AI di perangkatnya.

Baca Selengkapnya

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

3 hari lalu

Wanita Korsel Ditipu Elon Musk Palsu Lewat Deepfake, Rugi Rp 811 Juta

Elon Musk palsu menipu seorang wanita di Korea Selatan dengan menggunakan aplikasi deepfake. Bagaimana modusnya?

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

4 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

5 hari lalu

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model AI Kecil dengan Kemampuan Besar

Microsoft luncurkan model bahasa AI kecil, Phi-3 Kemampuannya setara dengan teknologi pintar yang dilatih penuh.

Baca Selengkapnya

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

6 hari lalu

Lowongan Kerja Tergerus AI, Pakar Unair: Pekerja Skill Rendah Semakin Tertekan

Pakar Unair mewanti-wanti regulator soal bahaya AI terhadap dunia kerja. AI bisa menyulitkan angkatan kerja baru, terutama yang memiliki skill rendah.

Baca Selengkapnya

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

11 hari lalu

Susul Spotify, Amazon Music Besut Playlist AI Bernama Maestro

Amazon Music juga ikut menyediakan teknologi playlist AI. Fitur yang sedang populer dikembangkan oleh penyedia musik streaming.

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

12 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya