Hanafi Rais Kecelakaan, Waspada Trauma Kapitis pada Kepala
Reporter
Tempo.co
Editor
Mitra Tarigan
Minggu, 18 Oktober 2020 19:13 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Anak Amien Rais, Hanafi Rais mengalami kecelakaan di Tol Cipali KM. 112-KM dini hari tadi. Saat kejadian, mobil Toyota Alphard milik Hanafi dikemudikan oleh supirnya, Ferdian Yudha Pratama. Penyebab kecelakaan tol Cipali diduga karena bagian belakang kiri mobil Hanafi tertabrak oleh kendaraan lainnya-tidak diketahui identitasnya-yang melaju sama dari arah belakang. Akibatnya kendaraan Hanafi terdorong kedepan dan menabrak kendaraan angkut alat berat.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Barat, Komisaris Besar Erdi A Chaniago mengatakan anak Amien Rais, Hanafi Rais mengalami luka berat akibat insiden kecelakaan di ruas Jalan Tol Cikopo-Palimanan atau Tol Cipali Kilometer 112, Kabupaten Subang, Minggu 18 Oktober 2020. "Luka berat satu orang, atas nama Ahmad Hanafi Rais, alamat Kecamatan Kota Gede, Kota Yogyakarta," kata Erdi di Bandung.
Erdi belum menyampaikan apa luka berat yang diderita Hanafi Rais usai kecelakaan. Namun, ia memastikan Hanafi langsung dilarikan ke Rumah Sakit MH Thamrin, Kabupaten Purwakarta. Selain Hanafi, Erdi menyebut seorang sopir bernama Ferdian Yudha Pratama, yang mengendarai mobil yang ditumpangi Hanafi Rais, mengalami luka ringan.
Trauma kapitis, atau cedera kepala karena benda tumpul, bisa dialami seseorang saat mengalami kecelakaan motor atau mobil. Kecelakaan juga bisa menyebabkan kerusakan mendadak pada otak. Kondisi ini juga dikenal sebagai cedera otak. Kecelakaan motor maupun mobil, bisa membuat korbannya mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD), yang berujung pada trauma kapitis.
Cedera otak dapat bersifat ringan hingga yang berat, seperti cacat otak permanen. Pada cedera otak ringan, terapi yang dibutuhkan hanya istirahat dan penggunaan obat-obatan. Namun pada kondisi yang berat, perawatan intensif di rumah sakit hingga tindakan bedah diperlukan.
Apabila kerusakan atau cedera otak berasal dari efek trauma secara langsung, kondisi ini disebut sebagai cedera otak primer. Sementara itu, cedera otak merupakan efek trauma secara tidak langsung, yang menyebabkan pembengkakan di dalam jaringan otak, dan menekan otak terhadap tulang kepala. Akibatnya, terjadi gangguan pada sirkulasi jaringan dan oksigen. Pada umumnya, cedera otak sekunder bersifat lebih berbahaya, dibandingkan cedera otak primer.
AHMAD FAIZ | ANTARA | SEHATQ