Kesehatan Mental Tidak Berkaitan dengan Agama

Reporter

Antara

Editor

Mitra Tarigan

Jumat, 13 November 2020 00:09 WIB

Ilustrasi ponsel dapat meningkatkan depresi. theconversation.com

TEMPO.CO, Jakarta - Psikolog klinis Rena Masri mengatakan banyak masyarakat yang sering salah kaprah dengan masalah kesehatan mental, bahkan banyak yang mengkaitkannya dengan menjadi religius. Kurangnya sifat religius seseorang sering disangkut pautkan dengan masalah kesehatan mental sehingga penderita kurang mendapat penanganan yang maksimal. Sebab penyakit gangguan mental tidak serta-merta muncul akibat seseorang jauh dari agama.

"Religiusitas memang betul mempengaruhi perasaan nyaman, perasaan tenang tapi penyebabnya bukan hanya itu tapi ada tekanan-tekanan tertentu di mana tekanannya itu lebih berat dibandingkan kapasitas kita untuk menghadapi tekanan itu sehingga akhirnya muncul tekanan, depresi dan lainnya. Tapi jadi itu yang masih banyak dan sering muncul di masyarakat," kata Rena dalam "HaloTalks: Pendekatan Kesehatan Holistik untuk Indonesia Sehat", Rabu 13 November 2020.

Diskusi #HaloTalks dengan topik ‘Pendekatan Kesehatan Holistik Guna Mewujudkan Indonesia Sehat’/ Halodoc

Rena mengatakan religiusitas merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh seseorang. Akan tetapi, untuk penyembuhan pasien dengan gangguan mental diperlukan seorang ahli untuk membantu dalam konseling dan terapi.

Selain itu, salah kaprah yang sering terjadi pada masalah kesehatan mental adalah masyarakat mendiagnosa sendiri ciri-ciri khusus dari penyakit tersebut tanpa meminta bantuan dari psikolog. "Kita suka baca-baca sendiri ciri-ciri depresi, OCD (obsessive compulsive disorder), sebenarnya ciri-ciri tersebut penting untuk kita melakukan evaluasi diri, observasi diri kalau diagnosa harus ke ahli," ujar Rena.

"Kalau benar depresi, upaya pemulihannya apa supaya tepat, apakah ke psikiater atau psikolog aja. Kalau kita sudah mengalami gangguan tertentu coba kita konsultasikan ke psikolog sehingga dilakukan pemeriksaan psikologis sehingga diagnosanya benar bukan dari kita sendiri," kata Rena melanjutkan.

Advertising
Advertising

Orang dengan gangguan mental juga bisa produktif seperti masyarakat pada umumnya, hanya saja harus dicari yang sesuai dengan masalah kejiwaannya. Rena mengatakan penting bagi penderita gangguan mental untuk bisa bersosialisasi dengan orang lain. "Justru mereka yang mengalami gangguan mental harus ada upaya juga untuk bisa produktif, kita carikan yang sesuai dengan keluhannya sehingga tidak menambah tekanan yang terlalu berat. Sosialisasi tetap dapat sehingga pada akhirnya dengan tetap bekerja, tetap produktif akan membantu orang tersebut untuk bisa pulih," kata Rena.

Berita terkait

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

13 jam lalu

Dampak Cuaca Panas Ekstrem pada Kesehatan Mental

Penelitian menyebut cuaca panas ekstrem dapat berdampak besar pada kesehatan mental. Berikut berbagai dampaknya.

Baca Selengkapnya

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

1 hari lalu

Jaga Kesehatan Mental dengan Hindari Pacaran di Usia Anak

KemenPPPA meminta pacaran pada usia anak sebaiknya dihindari untuk menjaga kesehatan mental.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

2 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

3 hari lalu

Perlunya Contoh Orang Tua dan Guru dalam Pendidikan Karakter Anak

Psikolog menyebut pendidikan karakter perlu contoh nyata dari orang tua dan guru kepada anak karena beguna dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

4 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

4 hari lalu

Mahfud Md Tegaskan Indonesia Bukan Negara Agama, tapi Negara Beragama

Mahfud Md, mengatakan relasi agama dan negara bagi Indonesia sebenarnya sudah selesai secara tuntas. Dia menegaskan bahwa Indonesia bukan negara agama, tapi negara beragama.

Baca Selengkapnya

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

5 hari lalu

Perlunya Ibu Jaga Kesehatan Mental saat Mengasuh Anak, Simak Saran Psikolog

Para ibu perlu menjaga kesehatan mental agar tetap nyaman ketika beraktivitas dan tenang ketika mengasuh anak.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

6 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

7 hari lalu

Saran Psikolog buat Pasangan yang akan Menikah, Perhatikan Hal Ini

Perhatikan hal ini sebelum menikah mengingat penyebab perceraian dalam masyarakat biasanya multifaktor.

Baca Selengkapnya

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

10 hari lalu

7 Cara Berhenti dari Kecanduan Judi Online

PPATK menemukan bahwa 3,2 juta warga Indonesia menjadi pemain judi online dengan perputaran uang mencapai Rp 100 triliun. Ini 7 cara berhenti main judi online.

Baca Selengkapnya