Ketahui Efikasi dan Risiko Vaksin Sinovac, Vaksin Pfizer, dan Vaksin Moderna

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Selasa, 26 Januari 2021 15:48 WIB

Dokter menunjukan kartu vaksinasi usai penyuntikan vaksin Covid-19 di RS Kesehatan Ibu dan Anak di Bandung, Kamis, 14 Januari 2021. Hari ini dilaksanakan penyuntikan pertama vaksin Covid-19 Sinovac khusus untuk 1,4 juta tenaga medis di Indonesia. TEMPO/Prima mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap vaksin Covid-19 memiliki efikasi atau tingkat kemanjuran yang berbeda. Vaksin Sinovac memiliki efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 sampai 59 tahun. Vaksin Moderna dengan efikasi 94,5 persen dan vaksin Pfizer dengan efikasi 95 persen.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Primaya Hospital Tangerang, Tolhas Banjarnahor mengatakan tinggi rendahnya efikasi vaksin bukan hanya mencerminkan tingkat kemanjurannya, namun juga efek samping yang ditimbulkan. "Vaksin Covid-19 produksi Pfizer dan Moderna memiliki efikasi lebih tinggi dibanding Sinovac, namun efek samping yang dihasilkan Pfizer dan Moderna cukup berat," kata Tolhas dalam keterangan tertulis, Selasa 26 Januari 2021.

Efek samping dari vaksin Moderna dan vaksin Pfizer yang dengan efikasi masing-masing 94,5 persen dan 95 persen, dapat memicu efek samping hingga penyakit level tiga yang membutuhkan perawatan. Efek samping yang dihasilkan vaksin Pfizer sebanyak 1,5 persen dan efek samping yang dihasilkan vaksin Moderna sebesar 4,1 persen. Sementara vaksin Sinovac, menurut Tolhs, hanya memiliki efek samping 0,1 persen yang sama dengan efek simpang vaksin flu.

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech COVID-19. REUTERS/Andreas Gebert

Vaksin Covid-19 ini bekerja dengan merangsang sistem imunitas tubuh untuk membentuk antibodi terhadap bagian virus Sars Cov-2 yang sudah mati di dalam vaksin. "Antibodi yang terbentuk ini akan melindungi kita apabila virus Sar Cov-2 masuk tubuh," kata Tolhas. Vaksinasi dapat membuat seseorang terhindar dari infeksi atau paling tidak hanya merasakan gejala ringan saja jika terpapar virus.

Advertising
Advertising

Baca juga:
2 Alasan Pentingnya Vaksin Covid-19 Menurut Dokter Paru

Tolhas Banjarnahor mengingatkan tidak ada vaksin yang mempunyai efikasi seratus persen. Vaksin Sinovac misalkan yang memiliki efikasi 65,3 persen pada kelompok umur 18 sd 59 tahun. Artinya, masih ada kemungkinan 34,7 persen seseorang yang sudah vaksinasi terinfeksi Covid-19.

Masyarakat yang hendak menjalani vaksinasi Covid-19 harus dalam kondisi sehat. Suhu tubuh tidak lebih dari 37,5 derajat Celcius, terinfeksi Covid-19, atau menderita penyakit yang belum terkontrol seperti asma, TBC, diabetes melitus, dan hipertensi hingga penyakit tersebut terkontrol.

Adapun reaksi tubuh seseorang setelah menjalani vaksinasi bisa bermacam-macam. Mulai dari nyeri di tempat penyuntikan, kemerahan, bengkak, nyeri otot, lemah, sakit kepala, demam, hingga reaksi alergi berat. Sejauh ini, di Indonesia belum ada laporan reaksi alergi berat dari penyuntikan vaksin Sinovac.

Berita terkait

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

14 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

14 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

47 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

57 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

9 Januari 2024

Biaya Vaksinasi Covid-19 Sudah Bertarif, Tapi Belum Ada Kepastian Harganya dan Masih Ada yang Gratis

Mulai 1 Januari 2024, biaya vaksinasi Covid-19 tak lagi gratis. Vaksin bisa didapatkan secara gratis jika termasuk golongan rentan. Ini penjelasannya

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya