Peneliti Temukan Kaitan Covid-19 dan Penurunan Jumlah Sperma

Reporter

Bisnis.com

Rabu, 10 Februari 2021 15:16 WIB

Ilustrasi sperma. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Covid-19 diklaim dapat menyebabkan penurunan jumlah sperma sehingga berdampak pada sistem reproduksi pria. Hal ini terungkap dari penelitian yang dilakukan para peneliti di Universitas Florence, Italia.

Peneliti menganalisis sampel air mani dari 43 pria berusia 30-65 tahun yang telah pulih dari Covid-19. Penelitian dilakukan sekitar satu bulan. Hasilnya, mereka menemukan 25 persen pria memiliki jumlah sperma yang rendah dan hampir 20 persen memiliki azoospermia atau sama sekali tidak ada sperma dalam air mani. Itu jelas jauh lebih tinggi daripada prevalensi azoospermia pada populasi umum di seluruh dunia, yaitu sekitar 1 persen, seperti dalam catatan Johns Hopkins School of Medicine.

Menurut penelitian yang diterbitkan di jurnal Human Reproduction pada 1 Februari 2021, peserta dengan infeksi Covid-19 serius, yakni yang dirawat di rumah sakit atau di unit perawatan intensif (ICU), lebih mungkin mengalami azoospermia setelah infeksi dibandingkan dengan yang menghadapi infeksi yang tidak terlalu serius. Kendati demikian, para peneliti menekankan studi tidak membuktikan virus corona membahayakan sperma.

Para peneliti tidak tahu berapa jumlah sperma pria sebelum infeksi sehingga penulis tidak dapat mengatakan dengan pasti apakah jumlah tersebut menurun setelah infeksi. Akan tetapi, semua pria dengan azoospermia sebelumnya memiliki anak, yang berarti mereka memiliki setidaknya beberapa sperma yang layak di masa lalu. Selain itu, para peneliti menyebut ada kemungkinan beberapa obat yang diberikan untuk mengobati Covid-19, seperti antivirus, antibiotik, dan kortikosteroid, dapat memengaruhi jumlah sperma.

"Semakin parah sakit, semakin besar efeknya," kata Dr. Ajay Nangia, profesor dan wakil ketua urologi di Pusat Medis Universitas Kansas, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, seperti dikutip dari Live Science.

Advertising
Advertising

Baca juga: Ingin Punya Anak, Jaga Kualitas Sperma dengan Cara Berikut

Direktur Fertility & Microsurgery Pria di RS Lenox Hill, New York City, Dr. Boback Berookhim setuju ini mungkin bukan fenomena Covid-19 spesifik dan kemungkinan besar disebabkan oleh pasien yang memiliki penyakit yang lebih parah dan membutuhkan perawatan intensif. Nangia menambahkan, para pria ini perlu melalui minimal 90 hari setelah sakit untuk melihat apakah efeknya tahan lama karena sperma membutuhkan waktu beberapa bulan untuk matang sepenuhnya.

"Anda harus mengulang penelitian pada orang-orang ini pada tanda 90 hari untuk mengetahui apakah efeknya berkepanjangan," jelasnya.

Nangia mengatakan berdasarkan studi saat ini dan penelitian sebelumnya, tampaknya ada efek sementara penyakit pada testis dan sperma. "Dalam jangka pendek, ini terlihat nyata," sebut pria yang juga ahli urologi di Sistem Kesehatan Universitas Kansas itu.

Namun pertanyaan besarnya, sambung Nangia, apakah jumlah sperma pria akan meningkat seiring waktu. "Apakah itu efek yang terus-menerus dan tidak dapat diubah? Kami tidak tahu," imbuhnya,

Peneliti dalam penelitian tersebut menjelaskan ada alasan untuk berpikir virus corona dapat mempengaruhi produksi sperma. Sel testis memiliki reseptor ACE2 tingkat tinggi, yang memungkinkan virus corona masuk ke dalam sel. Sayangnya, hanya sedikit penelitian yang mencari virus itu dalam air mani pria yang dites positif terkena virus.

Setidaknya satu penelitian lain di Cina yang diterbitkan pada Oktober 2020 di jurnal E Clinical Medicine menemukan jumlah sperma lebih rendah pada pria yang menderita Covid-19. Tetapi, penelitian kecil ini hanya melibatkan 23 pasien.

Untuk studi baru, para peneliti mengumpulkan sampel air liur, urin, dan air mani dari para peserta sekitar 30 hari setelah mereka pulih dari Covid-19. Dari 43 pasien, 12 dirawat di rumah, 26 di rumah sakit, dan lima dirawat di ICU. Secara keseluruhan, delapan pria memiliki azoospermia dan tiga memiliki oligospermia atau jumlah sperma rendah, yang didefinisikan dalam penelitian tersebut sebagai kurang dari 2 juta sperma per mililiter air mani. Diketahui pria umumnya dianggap memiliki jumlah sperma rendah jika memiliki kurang dari 15 juta sperma per mililiter air mani.

Risiko azoospermia dikaitkan dengan tingkat keparahan penyakit pria. Azoospermia ditemukan pada empat dari lima pasien ICU, tiga dari 26 pasien rawat inap, dan hanya satu dari pasien tidak rawat inap. Hanya satu peserta yang memiliki virus corona terdeteksi di air mani mereka.

"Ini menunjukkan terjadinya virus dalam air mani adalah peristiwa yang jarang terjadi setelah pemulihan," tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Para peneliti juga menemukan tiga perempat peserta secara keseluruhan dan 100 persen peserta yang dirawat di ICU memiliki tingkat interleukin 8 (IL-8) atau molekul sistem kekebalan dan penanda peradangan yang tinggi dalam air mani.

“Pasien Covid-19 pada usia reproduksi harus menjalani tindak lanjut yang cermat untuk mengetahui parameter fungsi reproduksi dan air mani,” tutur para penulis menyimpulkan.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya