Anjuran Pakai Masker yang Baik Menurut Satgas Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 19 Februari 2021 11:13 WIB

Ilustrasi wanita memakai masker. Freepik.com/Svetlanasokolova

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 memberikan sejumlah ketentuan bagi masyarakat untuk memakai masker sehingga meningkatkan efektivitas pencegahan COVID-19.

"Pada 13 Februari 2021, Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat memperbarui artikel pada website resminya terkait cara-cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan efektivitas penggunaan masker," kata Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito, Kamis, 18 Februari 2021.

Menurut Wiku, ada berbagai jenis masker untuk mencegah penularan COVID-19, di antaranya masker medis, masker kain, dan masker KN95.

"Penting diketahui agar menghindari memakai masker yang memiliki katup udara karena dapat berpotensi menjadi celah masuknya virus," ungkap Wiku.

Menurut Wiku, baik masker kain maupun medis dapat ditingkatkan ketepatan pemakaian dan filtrasinya terhadap virus.

Advertising
Advertising

"Pertama adalah dengan menggunakan masker yang terdapat nose wire atau kawat pada bagian hidung untuk menyesuaikan dengan bentuk hidung agar mencegah masuknya virus," tambah Wiku.

Baca juga: Cegah Penyebaran COVID-19, Jangan Lupa Gunakan Masker Hingga Hand Sanitizer

Kedua, menggunakan penyangga masker agar masker dapat dipakai dengan sempurna dan menyesuaikan dengan bentuk wajah. "Gunakan penyangga masker dengan bahan elastis agar tetap nyaman saat digunakan tapi juga selalu tertutup," ujar Wiku.

Ketiga, mengikat karet telinga dan melipat sisa masker bila ukuran masker lebih besar dari wajah sehingga masker rapat dan menutupi hidung dan mulut secara sempurna.

"Salah satu cara yang direkomendasikan CDC untuk meningkatkan kemampuan filtrasi masker adalah dengan melapis masker medis dengan masker kain. Penelitian terbaru di laboratorium menunjukkan kombinasi masker ganda ini memberikan perlindungan jauh lebih baik bagi pemakainya dan orang lain dibanding hanya memakai masker medis atau masker kain saja," ungkap Wiku.

Namun ada beberapa kombinasi masker yang tidak boleh digunakan secara bersamaan. "Jangan gabungkan dua masker medis secara bersamaan sebab masker medis tidak dirancang secara dua lapis secara bersamaan karena tidak meningkatkan filtrasi dan kesesuaian masker," tambah Wiku.

Selain itu, jangan menggabungkan masker KN95 dengan masker lain. "Sebaiknya masker KN95 digunakan sendiri dan tidak melapisi dengan jenis masker apapun sebagai lapisan pertama atau kedua," tegas Wiku.

Pakai masker adalah salah satu cara terpenting untuk mengurangi penularan COVID-19 sehingga masyarakat diminta untuk konsisten #pakaimasker secara benar di semua tempat umum.

"Juga ketika bersama siapapun yang tidak tinggal bersama, termasuk di rumah sendiri dan saat merawat seseorang yang terkena COVID-19. Dengan memakai masker yang benar harapannya dapat mengurangi angka penularan di masyarakat sehingga kasus positif segera turun hingga tidak ada sama sekali," ungkap Wiku.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya