Pakar Medis Jelaskan Kasus Hipospadia seperti Aprilia Manganang

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Maret 2021 09:18 WIB

Mantan atlet voli putri Aprilia Manganang menunjukkan trofinya seusai menjuarai sebuah kejuaraan. Selama menjadi atlet Aprilia mampu menorehkan sejumlah prestasi manis. Instagram fansclub Aprilia Manganang

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Aprilia Manganang sempat menjadi buah bibir menyusul berubahnya status jenis kelamin mantan pebola voli nasional yang juga anggota TNI ini. Pada 9 Maret 2021, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan melalui serangkaian pemeriksaan, Aprilia seorang pria.

Aprilia mengalami hipospadia berat di mana lubang kencingnya (uretra) tidak pada lokasi yang normal, tidak di ujung tetapi di pangkal kemaluan. Akademisi dan praktisi klinis sekaligus Dekan FKUI, Ari Fahrial Syam, mengatakan pasien dengan hipospadia berat ini biasanya bentuk alat kelamin pria menjadi tidak jelas.

Hipospadia merupakan kelainan bawaan dan jarang terjadi. Kalau melihat jenis kelamin orang dewasa memang kita bisa melihat fenotipnya. Untuk wanita bisa dilihat genetalia luar dan dalam. Pada wanita jelas bentuk kelamin dengan ada klitoris, bibir dalam, bibir luar, dan selaput dara (himen). Selain itu, bentuk payudara juga bisa terlihat dengan jelas seperti layaknya wanita dewasa.

Pada wanita normal tentu akan mengalami menstruasi setiap bulan, juga mempunyai alat kelamin dalam (genetalia interna), mulai dari vagina, mulut rahim (serviks), rahim, saluran telur (tuba falopii), maupun indung telur (ovarium). Anatomi seperti ini pernah dipelajari saat belajar biologi di SMA, yaitu topik sistem reproduksi manusia.

Baca juga: Kenali Gejala Hipospadia pada Anak Seperti yang Dialami Aprilia Manganang

Advertising
Advertising

"Oleh karena itu, ketika seseorang wanita sudah berumur 15 tahun dan tidak menstruasi, mestinya ditelusuri lebih lanjut apa yang terjadi. Saya sebagai dokter penyakit dalam ketika ada pasien wanita yang berobat pada usia produktif selalu menanyakan bagaimana menstruasinya karena kadang kala masalah menstruasi ini berhubungan dengan penyakit dalam," ujarnya.

Apabila ada pasien di atas 15 tahun tetapi belum pernah mengalami menstruasi, maka ia akan merujuk ke spesialis obstetri ginekologi. Dokter spesialis obstetri ginekologi tentu akan melakukan pemeriksaan awal dengan melihat langsung alat kelamin luar dan juga pemeriksaan alat kelamin dalam dengan pemeriksaan USG, apakah ada rahim atau indung telur.

Untuk kepastian, dokter juga bisa mengirim pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan kromosom mengenai apakah memang pasien tersebut mempunyai kromosom XX untuk wanita, atau XY untuk pria. Pada pemeriksaan kromosom bisa juga ditemukan berbagai variasi kelainan.

Kasus Aprilia Manganang memang harus menjadi pengalaman berharga buat semua orang, terutama untuk kalangan medis, agar kondisi ini bisa terdeteksi sejak awal.

Berita terkait

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

48 hari lalu

Parlemen Gambia Atur Hukuman untuk Pelaku Mutilasi Alat Kelamin Perempuan

Anggota parlemen Gambia berencana melakukan sebuah pemungutan suara untuk sebuah proposal yang akan melarang mutilasi alat kelamin perempuan

Baca Selengkapnya

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

26 Februari 2024

Penyebab Anak Perempuan Terlambat Haid, Kelainan Kromosom sampai Masalah Hormon

Anak perempuan usia 15 tahun belum haid perlu diperiksakan ke dokter apakah ada nyeri yang dirasakan setiap bulan atau kelainan lain.

Baca Selengkapnya

Penyebab Alat Kelamin Iritasi dan Gatal Parah, Wewangian sampai Deterjen

13 Januari 2024

Penyebab Alat Kelamin Iritasi dan Gatal Parah, Wewangian sampai Deterjen

Wewangian dan deterjen bisa menyebabkan alat kelamin mengalami iritasi hingga gatal. Simak cara mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

19 Desember 2023

Ini Penyabab dan Gejala Penyakit Kondiloma atau Kutil Kelamin

Kondiloma atau kutil kelamin merupakan penyakit infeksi menular seksual yang disebabkan oleh virus.

Baca Selengkapnya

Benarkah Jenis Kelamin Bayi Dipengaruhi Gen Ayah?

11 Oktober 2023

Benarkah Jenis Kelamin Bayi Dipengaruhi Gen Ayah?

Sebagian besar faktor jenis kelamin bayi ditentukan oleh sperma ayah mana yang berhasil mencapai sel telur terlebih dulu.

Baca Selengkapnya

Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

9 Oktober 2023

Bulan Down Syndrome, Dukungan Bukan Hanya Oktober

Meningkatkan kepedulian pada orang dengan down syndrome sebenarnya tak harus dalam satu bulan saja tapi Oktober dijadikan sebagai momen lebih peduli.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Ikan Kakatua: Penghasil Pasir hingga Berganti Kelamin Sepanjang Hidupnya

6 Agustus 2023

5 Fakta Ikan Kakatua: Penghasil Pasir hingga Berganti Kelamin Sepanjang Hidupnya

Selain berkontribusi bagi eksosistem laut, berikut adalah lima fakta menarik ikan kakatua.

Baca Selengkapnya

8 Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perasaan Mabuk Seseorang

30 Juli 2023

8 Faktor yang Dapat Mempengaruhi Perasaan Mabuk Seseorang

Seberapa banyak jumlah alkohol yang diminum seseorang untuk bisa sampai mabuk berbeda-beda. Berikut sederet faktor yang mempengaruhinya.

Baca Selengkapnya

3 Cara Mudah Membedakan Kucing Jantan dan Betina

17 Juli 2023

3 Cara Mudah Membedakan Kucing Jantan dan Betina

Berikut ini cara membedakan kucing jantan dan betina selain melihat organ reproduksinya.

Baca Selengkapnya

Metode Atasi Keguguran Berulang dengan Meningkatkan Kualitas Embrio

19 Mei 2023

Metode Atasi Keguguran Berulang dengan Meningkatkan Kualitas Embrio

Keguguran berulang pada kehamilan dini dapat diatasi dengan meningkatkan kualitas embrio serta memperbaiki kemampuan dinding rahim menyeleksi embrio.

Baca Selengkapnya