Ramon Y Tungka Cerita Pengalaman Nyaris Patah Semangat Naik Gunung Kilimanjaro

Reporter

Tempo.co

Editor

Mitra Tarigan

Sabtu, 20 Maret 2021 21:38 WIB

Aktor Ramon Y Tungka di Bandung Jawa Barat 16 Maret 2021.Tempo/Mitra Tarigan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktor Ramon Y Tungka menceritakan salah satu pengalamannya yang tidak terlupakan. Ia mengatakan pengalaman itu sangat dikenangnya karena memberikan pelajaran baru di hidupnya. Kejadian itu terjadi saat Ramon melakukan perjalanan menuju gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro, pada 2018. Demi melakukan perjalanan itu, Ramon melakukan latihan selama setahun terakhir. "Aku naik gunung tiga bulan sekali, sebula sekali, kemudian dua minggu sekali," katanya pada Tempo 16 Maret 2021.

Setelah merasa berbagai persiapan yang dilakukannya sudah cukup, Ramon pun melakukan ekspedisinya. Pendakian ke Gunung Kilimanjaro berlangsung selama 2 pekan. Mereka lebih banyak berjalan pada malam hari. Sesaat menuju puncak, ia nyaris patah semangat. Ramon mengaku sangat lelah, bosan dan jenuh dengan berbagai persiapan yang dia lakukan selama setahun terakhir. "Saya tinggal 30 menit lagi nyampe puncak. Ya Allah, gue udah nggak kuat. Badan gemetaran, masuk angin, kedinginan, lelah, capek,” kata dia.

Baca: Aktor Ini Tolak Main Film Demi Bantu Korban Kebakaran Hutan

Saat hendak menyerah itu, Ramon merasa badannya sudah gemetar menahan dingin. Maklum, saat itu suhusnya 20 derajat Celcius. Ia pun sudah masuk angin dan kelelahan.

Ketika tidak memiliki semangat itu, ia pun membuka handphonenya. Ia membuka video anaknya yang direkam tepat sebelum ia berangkat mengikuti ekspedisi itu. "Anak saya bilang 'Papa hati-hati ya'," katanya menirukan ungkapan sang anak.

Anaknya pun berharap agar Ramon segera pulang dengan selamat agar bisa bermain dengannya kembali. "'Nanti pulang, kita main lagi'," kata Ramon masih menirukan ungkapan anaknya. Selesai menonton video singkat itu, Ramon pun menangis dengan derasnya.

Advertising
Advertising

Pria kelahiran 1984 itu ingat ia bahwa ia membawa bendera merah putih di jaketnya. Setelah menonton video itu, semangatnya pun terbakar. Ia ingat satu tahun perjuangannya berlatih itu karena niat ingin mengibarkan sang saka di Kilimanjaro. "Dan aku berjanji akan pulang dengan selamat membawa cerita untuk anak," kata Ramon yang bangga bisa menceritakan kembali pengalamannya kepada anaknya.

“Karena pada akhirnya, tujuan ekspedisi dan perjalanan cuma satu, pulang ke rumah dengan selamat, sehat,” kata Ramon Y Tungka yang akhirnya berhasil mengibarkan bendera merah putih di puncak Kilimanjaro dan bertahan 10 menit di sana.

Berita terkait

BMKG Siapkan Ekspedisi Investigasi Fenomena Kegempaan Zona Megathrust

18 jam lalu

BMKG Siapkan Ekspedisi Investigasi Fenomena Kegempaan Zona Megathrust

Investigasi fenomena kegempaan ke zona megathrust ini dilaksanakan dalam rangka penelitian dan pendataan yang dilakukan oleh BMKG dan BRIN.

Baca Selengkapnya

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

1 hari lalu

Istri Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Jelaskan soal Tudingan Intimidasi dengan Menyebut Anak Hakim Tinggi

Istri eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Rahmady Effendy Hutahaean membantah apabila dia pernah mengintimidasi Wijanto Tirtasana, bekas kongsi bisnisnya.

Baca Selengkapnya

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

1 hari lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

2 hari lalu

Pentingnya Peran Orang Tua sebagai Awal untuk Atasi Anak Kecanduan Gawai

Mengatasi anak kecanduan gawai dapat dimulai dari orang tua yang menjadi teladan dengan membatasi penggunaan gawai.

Baca Selengkapnya

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

3 hari lalu

Perlunya Sensitivitas Orang Tua dengan Anak Berkebutuhan Khusus di Tempat Umum

Sensitivitas orang tua dan pengelola fasilitas berpengaruh pada keamanan dan keselamatan anak berkebutuhan khusus saat beraktivitas di tempat umum.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

5 hari lalu

Inilah Tanda-tanda Anak Kekurangan Vitamin

Dokter anak dan ahli neonatologi Richa Panchal menjabarkan tanda-tanda utama kekurangan vitamin pada anak.

Baca Selengkapnya

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

7 hari lalu

Ekspedisi Jalur Sesar Baribis, BPBD Jabar Sosialisasi Bahaya Gempa

Ekspedisi Sesar Baribis akan tersebar ke beberapa titik untuk sosialisasi dan upaya mitigasi bahaya gempa.

Baca Selengkapnya

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

9 hari lalu

Kasus Ayah di Bekasi Hantam Anak Kandung dengan Linggis Hingga Tewas Dihentikan

Polisi menghentikan kasus hukum ayah di Bekasi berinisial N yang menghantam anak kandungnya berinisial C, 35 tahun dengan linggis hingga tewas.

Baca Selengkapnya

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

10 hari lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya