Sebab Sudah Bekerja Banting Tulang tapi Tak Juga Kaya

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 6 April 2021 10:26 WIB

Ilustrasi buku tabungan. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Tujuan bekerja dalah mencari nafkah dan penghasilan. Namun, bagaimana bila sudah bekerja keras uang tidak terkumpul juga. Jika sudah seperti ini, waktunya untuk mencari faktor penyebab masalah tersebut.

Ini adalah waktu yang tepat untuk terlepas dari problematika ekonomi diri sendiri, terutama menghentikan kebiasaan membuang uang untuk membeli barang-barang tidak penting. Melansir dari Vice.com, terlepas dari seberapa banyak atau sedikit uang, hubungan setiap orang dengan uang itu kompleks dan emosional.

Karena itu, harus dihentikan kebiasaan sembrono membuang uang secara percuma. Berikut beberapa faktor mengapa Anda sulit menabung.

Mengikuti kemauan sendiri
Banyak pekerja cukup beruntung bisa membayar semua kebutuhan pokok dan memiliki sisa uang tunai. Seharusnya, dengan pemasukan tersebut mudah untuk mengutamakan masa depan dengan terus mengisi tabungan. Namun, tidak selalu demikian karena kemauan menabung tidak ada. Keinginan untuk konsumtif lebih tinggi.

Belanja obat stres
Belanja dianggap sebagai pemecahan masalah saat stres. Belanja bisa terasa produktif ketika ada masalah yang ingin diselesaikan. Dengan membeli sesuatu dapat memberi tambahan tenaga bagi beberapa orang. Meskipun sadar sudah sering berbelanja untuk meningkatkan suasana hati, ada baiknya untuk menyadari fakta berbelanja untuk memecahkan masalah adalah menimbulkan masalah baru.

Advertising
Advertising

Baca juga: Mau Jadi Karyawan Terbaik, Ikuti Langkah Berikut

Tidak memperhatikan jumlah uang
Terlalu banyak memperkirakan jumlah uang yang ingin ditabung adalah cara mudah lain untuk membuat diri kecewa dan bersalah, apalagi jika jumlahnya sedikit. Hal itu akan membuat malas mengecek uang sendiri sehingga tidak pernah tahu jumlah pasti saldo yang tersisa.

“Banyak orang Amerika hidup dari gaji ke gaji, bukan karena tidak bertanggung jawab tetapi karena gaji tidak cukup besar. Ini diperburuk dengan stagnasi upah, kekurangan perumahan yang terjangkau, dan kesenjangan upah berdasarkan gender dan ras,” kata Joy Liu, pelatih keuangan bersertifikat di The Financial Gym.

Jadi, sebelum mulai menyalahkan diri sendiri karena tidak dapat menabung sejumlah uang setiap minggu atau bulan, lihatlah keuangan Anda. Lalu realistislah tentang berapa banyak yang perlu dikeluarkan untuk bertahan, termasuk pengeluaran untuk hal-hal yang penting secara literal, seperti hobi , komitmen sosial, dan hal lain yang benar-benar membuat bahagia.

Dalam melakukan latihan ini, Anda mungkin menyadari sebenarnya tidak memiliki banyak uang dalam anggaran untuk dapat menabung. Namun, jika dapat mengurangi pengeluaran besar atau mencari sumber uang tambahan, itu mungkin membantu. Tetapi melakukan salah satu dari hal-hal itu mungkin tidak mungkin dilakukan saat ini. Bahkan, jika akhirnya mengetahui tidak memiliki cukup uang untuk menabung banyak.

Karena itu, harus mengetahui dengan tepat ke mana perginya uang setiap bulan. Kemudian, buatlah anggaran dana untuk beberapa hal untuk kebutuhan pokok dan tabungan. Ramit Sethi, penulis I Will Teach You to Be Rich, mengatakan Anda tidak perlu khawatir menjadi terlalu terperinci tentang bagaimana menghabiskan uang. Intinya, pengeluaran seperti restoran, Uber, dan perawatan kulit semuanya dapat berasal dari bagian anggaran. Daripada menganggarkan hal-hal tersebut di akhir ketika sudah kehabisan uang, lebih baik semuanya dilakukan sejak awal.

Menganggap berada di situasi keuangan yang sama dengan teman
Kebanyakan orang memiliki teman yang menghasilkan lebih banyak uang. Namun, penting juga untuk diingat, bahkan rekan kerja yang memiliki pekerjaan serupa dengan dan yang tinggal di lingkungan yang sama mungkin memiliki situasi keuangan yang sangat berbeda dari kita. Tanpa mengakui fakta ini, mudah untuk berasumsi Anda harus membeli, melakukan, dan menabung sebanyak orang yang dibandingkan.

Tidak peduli uang
Mungkin Anda pernah membuat kesalahan besar tentang uang di masa lalu atau tumbuh dewasa dengan diberi tahu tentang membuat keputusan keuangan yang buruk. Dengan begitu, uang menjadi sesuatu yang tidak penting lagi untuk kelangsungan hidup. Gaji hasil bekerja hanya akan sekedar mampir ke dalam rekening. Bagaimana pun juga, ketahuilah bila kebiasaan terburuk pun dapat diabaikan dan diganti dengan yang lebih baik.

Berita terkait

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

9 jam lalu

Idul Adha Semakin Dekat, Berikut 7 Tips Menabung untuk Membeli Hewan Kurban

Tidak hanya dapat diterapkan untuk membeli hewan kurban saat idul adha, tips ini bisa sekaligus meningkatkan manajemen keuangan anda.

Baca Selengkapnya

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

1 hari lalu

Mayoritas Dosen Bergaji di Bawah Rp 3 Juta, Begini Respons Pemerintah

Serikat Pekerja Kampus (SPK) menyebut mayoritas dosen bergaji di bawah Rp 3 juta.

Baca Selengkapnya

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

1 hari lalu

Jadi Sorotan, Ternyata Segini Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai

Pegawai Direktorat Jenderal Bea Cukai disorot usai banyak kritikan terkait kinerjanya. Berapa gajinya?

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

2 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

3 hari lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

3 hari lalu

Didemo Nasabah, BTN: Tak Ada Uang Nasabah yang Raib

PT Bank Tabungan Negara (Persero) atau BTN patuh dan taat hukum yang berlaku di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

4 hari lalu

Disebut Tukang Palak Berseragam, Berapa Pendapatan Pegawai Bea Cukai?

Direktorat Jenderal Bea dan Cukai sedang menjadi sorotan publik karena sejumlah kasus dan disebut tukang palak. Berapa pendapatan pegawai Bea Cukai?

Baca Selengkapnya

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

5 hari lalu

Penyaluran Pendanaan AdaKami Rp 4,6 Triliun dalam 4 Bulan

Penyaluran pendanaan AdaKami pada Januari-April 2024 mencapai Rp 4,6 triliun.

Baca Selengkapnya

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

6 hari lalu

Kalimat yang Pantang Diucapkan pada Bos meski Berteman

Agar tak ada masalah dalam pekerjaan, cobalah hindari mengucapkan kalimat-kalimat berikut meski bos adalah teman sendiri.

Baca Selengkapnya

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

10 hari lalu

Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.

Baca Selengkapnya