Gejala Covid-19, Parosmia: Seolah Terus Mencium Bau Busuk

Reporter

Tempo.co

Senin, 19 April 2021 16:48 WIB

Ilustrasi Bau. Livescience.com

TEMPO.CO, Jakarta - Terjadinya ketidaktepatan bau yang diterjemahan otak berarti telah terjadi gangguan penciuman disosmia yang disebut parosmia. Gejala utamanya, merasakan bau busuk yang terus-menerus. Hal ini menjadi bagian yang timbul sebagai gejala dan efek bagi penderita Covid-19.

Parosmia sering disalahartikan kondisi lain yang disebut phantosmia, perbedaan yang mencolok dari kedua disosmia indera penciuman ini ada bau yang diimbui oleh indera juga sumber baunya. Parosmia terjadi sebagai hasil dari campur aduk sinyal antara neuron sensorik olfaktorius, sel saraf yang terletak di rongga hidung yang mendeteksi bau, serta bagian otak tempat bau diterjemahkan dan diinterpretasikan. Gangguan penciuman ini biasanya terjadi pada pasien yang terinfeksi virus atau bakteri yang secara langsung menyerang dan merusak neuron, termasuk influenza.

Jika individu mengidap Parosmia, maka hal yang dirasakan dari indera penciumnya aroma yang sebelumnya menjadi bagian hal disukai, menyenangkan berubah menjadi sangat bau kuat dan tak tertahankan, kadang sulit untuk mendiskripsikan bau yang dirasakan akibat kerusakan neuron penciuman yang dialami.

Akhirnya hal ini dapat beri penuruna kualitas hidup penderita Parosmia, seperti mempengaruhi selera makan invidu tersebut, sebagai contoh penderita Parosmia pada umumnya ketika mengimbui harum roti yang baru dipanggang berubah jadi berbau menyengat dan busuk. Sehingga beri efek merasa mual atau mual saat makan.

Dr Jane Parker, ilmuwan yang mendalami indera perasa di Universitas Reading, mempelajari parosmia sebelum pandemi, saat kasus ini masih sangat jarang terjadi. Ia mengatakan bahwa pengalaman bau salah pada penderita Parosmia merupakan aktivitas yang hanya dapat mencium salah satu bagian bahan yang terkandung.

Advertising
Advertising

Ia mencontohkan pada minuman kopi, kopi diketahui mengandung aroma yang khas, sebab salah satu kandungan dalamnya terdapat sulfur terkombinasi dengan molekul lain sehingga aromanya enak, namun aroma berubah menjadi bau jika hanya satu unsur yang dominan, dalam contoh ini hanya sulfur yang tercium.

Sebab mengapa masih tetap merasakan kurang tepatnya mencium setelah pulih dari Covid-19, Hipotesa yang disampaikan Parker yakni kondisi ini terjadi karena kerusakan serat saraf yang membawa sinyal dari hidung ke terminal penciuman di otak.

Saat serat saraf yang rusak tumbuh kembali, diperkirakan serat ini tersambung kembali, namun ke terminal yang salah, kata Parker. "Serat saraf berada di tempat yang salah! Ini berarti ada kondisi yang salah dan otak tidak mengenal bau dan mungkin terprogram untuk berpikir yang tercium adalah bahaya."

Namun, pada virus corona, para peneliti masih perlu mempelajari lebih banyak kasus lagi.

Gangguan indera penciuman parosmia ini, dapat disebabkan oleh tiga hal: Pertama, gangguan konduktif yang disebabkan oleh disfungsi transpor odoran atau berkurangnya odoran yang sampai ke neuroepitel olfaktorius. Kedua, gangguan sensorik yang disebabkan oleh kerusakan neuroepitel olfaktorius. Ketiga, gangguan saraf yang disebabkan kerusakan bulbus olfaktorius atau jalur sentral olfaktorius.

TIKA AYU

Baca: Gangguan Penciuman Akibat Virus Corona Parosmia

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

10 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

15 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya