Kenali Gejala Sirosis Hati dan Cara Mencegahnya

Reporter

Bisnis.com

Selasa, 20 April 2021 03:55 WIB

Gambar organ hati di dalam tubuh manusia

TEMPO.CO, Jakarta - Selama pandemi Covid-19, banyak yang tidak memperhatikan kesehatan hati dengan benar. Sebagai organ vital, hati bertanggung jawab mendetoksifikasi darah, metabolisme makronutrien, dan memproduksi bahan kimia bagi tubuh.

Meskipun angka nasional tidak tersedia, penerimaan untuk penyakit hati alkoholik di Rumah Sakit Keck di Universitas California Selatan di Amerika Serikat naik 30 persen pada 2020 dibandingkan 2019. Begitu kata Dr. Brian Lee, hepatolog transplantasi yang menangani kondisi pecandu alkohol, seperti dikutip kaiserhealthnews.

Melansir dari eatthis.com, bahaya nomor satu masalah hati adalah retensi cairan. Jika hati tidak berfungsi dengan baik, hal itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, bahkan fatal. Menurut Klinik Cleveland, retensi cairan adalah gejala penyakit hati yang paling umum, dialami oleh sekitar 50 persen orang dengan sirosis hati, yaitu bentuk penyakit hati yang paling parah ketika jaringan parut menggantikan jaringan hati yang sehat.

Retensi cairan dapat terlihat sebagai pembengkakan di kaki atau perut yang buncit. Penyebabnya ketika hati tidak lagi mampu menghasilkan albumin, yaitu protein yang mencegah cairan bocor keluar dari pembuluh darah dan masuk ke jaringan. Berikut gejala yang termasuk penyakit hati.

Penyakit kuning
Umumnya pasien akan mengalami menguningnya mata atau kulit. Ini terjadi karena hati tidak lagi mampu memproses bilirubin, bahan kimia alami yang diproduksi oleh sel darah merah. Zat itu menumpuk di mata atau kulit. Ini adalah tanda penyakit hati yang serius, bahkan menunjukkan gagal hati.

Advertising
Advertising

Pendarahan
Ini terjadi ketika jaringan parut di hati mencegahnya memproses darah. Darah kemudian dialihkan ke tempat-tempat seperti kerongkongan dan saluran pencernaan. Anda mungkin memuntahkan darah atau mungkin muncul di tinja.

Kotoran pucat
Itu menandakan hati mengalami kesulitan memproses empedu.

Kulit gatal
Disebabkan oleh garam empedu ekstra yang terkumpul di bawah kulit.

Urine berwarna gelap
Hal itu dikarenakan kelebihan bilirubin yang dikeluarkan melalui ginjal.

Sirosis atau penyakit hati dapat diperlambat tetapi tidak dapat dipulihkan, jadi penting untuk mencegah hati mencapai keadaan yang buruk. Untuk menjaga kesehatan hati, lakukan olahraga teratur setidaknya lima kali seminggu selama 30 menit setiap hari. Kemudian, jaga pola makan dan berat badan yang sehat, kurangi minum alkohol. Lakukan vaksinasi hepatitis A dan B jika dokter merekomendasikan. Terakhir, minum obat dengan hati-hati sesuai petunjuk dan jangan mencampurnya dengan alkohol.

Baca juga: Waspadai Gejala Tersembunyi Perlemakan Hati

Berita terkait

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

3 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

3 hari lalu

Penyebab dan Gejala Penyakit Hemofilia yang Perlu Diketahui

Hemofilia merupakan penyakit kelaianan pada fungsi pembekuan darah. Sebagian besar penyebabnya terjadi karena keturunan.

Baca Selengkapnya

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

4 hari lalu

Manfaat Melewatkan Makan Daging bagi Penderita Sirosis Hati

Sesekali tidak makan daging bermanfaat bagi penderita penyakit hati stadium lanjut seperti sirosis hati. Peneliti ungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

5 hari lalu

Apa Saja Imunisasi yang Wajib Diberikan kepada Bayi Berusia 1-2 Bulan?

Bayi wajib melakukan imunisasi untuk mencegah bahaya kesehatan, terutama ketika berusia 1-2 bulan. Lantas, apa saja jenis imunisasi yang wajib dilakukan bayi?

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

5 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

6 hari lalu

Tuntutan dari Mahasiswa UGM, IPK 4,00 di Universitas Jember, serta Penyakit Akibat Polusi Mengisi Top 3 Tekno

Topik tentang mahasiswa UGM menggelar aksi menuntut tranparansi biaya pendidikan menjadi berita terpopuler Top 3 Tekno Berita Hari Ini.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

7 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

13 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

14 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya