6 Risiko Mewarnai Rambut Permanen, Mau Indah Malah Merusak

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 April 2021 05:48 WIB

Ilustrasi mengecat rambut. (Teen Vogue)

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivitas mewarnai rambut banyak dilakukan orang, baik dengan alasan menutup uban, tampil cantik, mengkuti mode terkini, mengembalikan warna rambut asli dan lain-lain. Namun mencat rambut dengan pewarna permanen juga berpotensi menimbulkan dampak negatif.

Dirangkum dari Stylecraze dan Pulse Ng terdapat beberapa dampak umum dari penggunaan pewarna rambut permanen, di antaranya:

  1. Merusak Rambut.

Pewarna rambut permanen kerap mengandung amonia (bahan alami serupa) dan peroksida. Amonia dapat menjangkau batang rambut, dan peroksida bekerja memutihkan pigmen alami rambut atau mengurangi warna alami rambut.

Kebiasaan terpapar zat ini dapat membuat rambut Anda kehilangan kilau, mudah patah, dan beberapa kasus kerusakan lain. Meski nantinya rambut Anda bisa diselamatkan dengan perawatan rambut, memangkas rambut dapat lebih membantu menghilangkan efek rusak akibat pewarna rambut.

  1. Reaksi Alergi.

Pewarna rambut mengandung paraphenylenediamine yang dapat menyebabkan alergi pada manusia. Orang dengan dermatitis sangat rentan terkena alergi saat kontak dengan paraphenylenediamine, dan zat kiamia lain dalam pewarna rambut permanen. Penderita eksim dan psioriasis juga sebaiknya tidak menggunakan perwarna rambut.

Advertising
Advertising

Untuk kasus alergi ringan, biasanya pewarna rambut permanen menyebabkan gatal, iritasi kulit, kemerahan, atau bengkak di area kulit sensitif, seperti kulit kepala, wajah dan leher.

  1. Efek Kesuburan.

Penelitian lebih lanjut mengenai dampak pewarna rambut pada kehamilan dan program hamil memang belum dapat dipastikan lebih lanjut. Namun karena pewarna rambut mengandung banyak zat kimia dan digunakan dalam jangka panjang, sebaiknya Anda lebih berhati-hati.

  1. Iritasi Mata.

Dalam beberapa kasus saat pewarna rambut mengenai mata, bahan kimianya membuat mata merah dan dalam beberapa kasus menyebabkan iritasi, peradangan dan ketidaknyamanan parah.

  1. Mengganggu Pernafasan.

Menghirup bahan kimia dalam pewarna rambut secara terus menerus dapat menyebabkan batuk, mengi, radang paru-paru, ketidaknyamanan tenggorokan dan serangan asma. Dampak ini mungkin akan lebih rentan dialami pekerja salon yang sering mewarnai rambut pelanggan.

  1. Perawatan Ekstra.

Rambut pasca terpapar pewarna lebih rentan terhadap kerusakan, sehingga Anda membutuhkan perwatan rambut khusus, meluangkan banyak waktu dan kesabaran.

Untuk mengurangi risiko dampak negatif mewarnai rambut, sebaiknya kurangi penggunaan pewarna rambut permanen, beralihlah ke pewarna rambut semi permanen. Selalu lakukan uji helai rambut sebelum mewarnai rambut secara keseluruhan, ini perlu untuk menghindari kemungkinan reaksi alergi. Anda juga bisa menggunakan produk-produk pewarna rambut yang sudah terkenal minim risiko, dan catlah rambut di tempat tenaga profesional.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: 4 Tips Mengecat Rambut Sendiri Pahami Kondisi Rambut Anda Dulu

Berita terkait

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

12 jam lalu

Riset Ungkap 10 Penyebab Bersin Paling Umum, dari Dupa sampai Bunga

Berikut 10 penyebab bersin terbanyak hasil riset pada 2.000 orang, bukan hanya karena alergi atau sedang flu.

Baca Selengkapnya

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

3 hari lalu

6 Alasan Bayi Tidak Boleh Menggunakan Produk Mengandung Parfum

Paparan parfum pada kulit bayi bisa menyebabkan iritasi bahkan infeksi pernapasan.

Baca Selengkapnya

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

10 hari lalu

Pengaruh Ras dan Keturunan pada Alergi Anak

Ada beberapa faktor yang ikut mempengaruhi terjadinya alergi pada anak selain alergen, termasuk ras dan keturunan.

Baca Selengkapnya

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

10 hari lalu

Gejala Rinitis Alergi pada Anak yang Perlu Dikenali Orang Tua

Kenali empat gejala khas rinitis alergi yang terlihat pada anak, yakni bersin berulang, hidung gatal, hidung meler, dan hidung tersumbat.

Baca Selengkapnya

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

26 hari lalu

Fakta tentang Alergi Kacang, Bisakah Diobati?

Dokter anak serta pakar alergi dan imunologi di California mengungkapkan beberapa fakta menarik tentang alergi kacang. Simak faktanya.

Baca Selengkapnya

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

31 hari lalu

Tanda Sudah Waktunya Potong Rambut, Termasuk Migrain

Ada tanda-tanda umum sudah waktunya Anda potong rambut, bukan hanya karena sudha terlalu panjang. Berikut di antaranya

Baca Selengkapnya

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

38 hari lalu

Seorang Wanita Cedera Ginjal setelah Meluruskan Rambut, Ini Sebabnya

Seorang wanita muda mengalami cedera ginjal setelah melakukan pelurusan rambut di salon. Penyebabnya kandungan zat berbahaya pada produk.

Baca Selengkapnya

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

39 hari lalu

Tantangan Infertilitas Keluarga Indonesia, dari Biaya Hingga Pengetahuan

Ada banyak faktor seseorang alami kasus infertilitas. Apa saja ?

Baca Selengkapnya

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

47 hari lalu

Alergi Bisa Picu Anak Sering Sakit, Ini Kata Guru Besar FK Unair

Guru Besar FK Unair mengatakan anak sering jatuh sakit bisa jadi karena alergi terhadap sesuatu yang belum diketahui orang tua.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

53 hari lalu

5 Penyebab Mata Merah, Alergi sampai Infeksi

Ketika mata mengalami iritasi, pembuluh darah halus di bagian putih mata membengkak. Saat terjadi, maka tampaklah mata merah.

Baca Selengkapnya