Polusi Udara Bisa Bahayakan Kesehatan Mental Anak

Reporter

Bisnis.com

Editor

Mitra Tarigan

Kamis, 29 April 2021 19:33 WIB

Ilustrasi polusi udara (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Paparan polusi udara pada masa anak-anak ternyata mempengaruhi kesehatan mental ketika beranjak dewasa. Temuan yang dipublikasi di JAMA Network Open, kemarin, Rabu 28 April 2021 mengungkapkan bahwa gejala penyakit mental itu muncul pada usia 18 tahun. Penulis utama studi yang merupakan seorang mahasiswa pascasarjana psikologi klinis di Duke University Aaron Reuben mengatakan polutan udara luar bisa menjadi penyumbang yang signifikan terhadap beban global penyakit kejiwaan.

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini diperkirakan 9 dari 10 orang di seluruh dunia terpapar polusi udara luar ruangan tingkat tinggi, yang dipancarkan selama pembakaran bahan bakar fosil di mobil, truk, pembangkit listrik, pabrik, pembuangan limbah, dan proses industri. Dalam studi ini, neurotoksikan seperti paparan timbal pada masa anak-anak diketahui membahayakan kesehatan mental.

Studi sebelumnya yang melibatkan Helen Fisher dari Institut Psikiatri Psikologi dan Saraf King's College London juga menyatakan polutan udara dapat memperburuk risiko psikosis di kemudian hari. Mereka juga mencatat risiko penyakit mental dapat muncul secara berbeda pada setiap anak.

Adapun subjek penelitian ini adalah kelompok 2 ribu anak kembar yang lahir di Inggris dan Wales pada 1994-1995. Mereka secara teratur berpartisipasi dalam evaluasi kesehatan fisik dan mental, serta memberikan informasi tentang kondisi tempat tinggal. Peneliti mengukur keterpaparan terhadap polutan udara, terutama nitrogen oksida (NOx), polutan gas yang diatur, dan materi partikulat halus (PM2.5), polutan aerosol yang diatur dengan partikel tersuspensi berdiameter di bawah 2,5 mikron.

Kemudian peneliti memodelkan kualitas udara di sekitar rumah responden pada usia 10 dan 18 tahun menggunakan model dispersi udara berkualitas tinggi dan data yang disediakan oleh Inventarisasi Emisi Atmosfer Nasional Inggris serta inventaris emisi lalu lintas jalan raya Inggris dari Imperial College.

Advertising
Advertising

Hasilnya, 22 persen dari responden memiliki paparan NOx yang melebihi pedoman WHO, dan 84 persen memiliki paparan PM2.5. Tim peneliti yang berbasis di Duke and King's IoPPN, juga menilai kesehatan mental peserta pada usia 18 tahun. Gejala yang diteliti seperti ketergantungan pada alkohol, ganja, atau tembakau. Lalu, gangguan attention-deficit hyperactivity disorder (ADHD), depresi berat, gangguan kecemasan umum, gangguan stres pascatrauma, gangguan makan, gejala gangguan pikiran yang berkaitan dengan psikosis.

Peneliti menghitung faktor psikopatologi atau faktor p untuk menentukan skala gangguan mental tersebut. "Semakin tinggi skor faktor p seseorang, semakin besar jumlah dan tingkat keparahan gejala kejiwaan yang teridentifikasi," tutur Reuben seperti dilansir dari Medical Xpress, Kamis 29 April 2021. Efek polusi udara pada kesehatan mental diamati di seluruh subdomain psikopatologi ini, dan paling banyak ditemukan gejala gangguan pikiran pada subjek penelitian.

Di masa depan, tim peneliti tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme biologis yang menghubungkan paparan polusi udara awal kehidupan dengan risiko penyakit mental yang lebih besar pada masa transisi ke masa dewasa. Bukti sebelumnya menunjukkan bahwa paparan polutan udara dapat menyebabkan peradangan di otak, yang menyebabkan kesulitan mengatur pikiran dan emosi.

Meskipun temuan ini paling relevan untuk negara-negara berpenghasilan tinggi seperti Amerika Serikat dan Inggris, ada juga implikasi untuk negara-negara berpenghasilan rendah dan berkembang dengan paparan polusi udara yang lebih tinggi, seperti China dan India. "Kami tidak tahu apa konsekuensi kesehatan mental dari paparan polusi udara yang sangat tinggi, itu adalah pertanyaan empiris penting yang kami selidiki lebih lanjut," kata Fisher.

Baca: Tips Jaga Pernapasan, Jangan Lupa Kontrol Polusi Udara

Berita terkait

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

2 jam lalu

Uang Kementan untuk Keluarga Syahrul Yasin Limpo: dari Tagihan Parfum, Skincare, Kafe, hingga Sunatan

Dalam sidang terungkap bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

1 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

3 hari lalu

Jakarta Peringkat 10 Kota dengan Udara Terburuk pada Sabtu Pagi

Pada Sabtu pagi pukul 07.02 WIB Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 122 atau masuk dalam kategori tidak sehat.

Baca Selengkapnya

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

4 hari lalu

IMD Rilis Hasil Survei Smart City Index dan Persoalannya, Tiga Kota di Indonesia Masuk Daftar

Jakarta, Medan, dan Makassar masuk dalam daftar survei Smart City Index 2024.

Baca Selengkapnya

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

5 hari lalu

Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.

Baca Selengkapnya

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

5 hari lalu

Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

5 hari lalu

Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.

Baca Selengkapnya

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

6 hari lalu

OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

7 hari lalu

Alasan Bawang Merah Tetap Diburu Meski Mahal

Bawang merah merupakan komoditi penting yang dibutuhkan masyarakat. Apa saja manfaatnya untuk kesehatan?

Baca Selengkapnya

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

8 hari lalu

Jeda 3-7 Hari dari Media Sosial Bisa Meningkatkan Kesehatan Mental? Begini Penjelasannya

Sebuah studi penelitian 2022 terhadap anak perempuan 10-19 tahun menunjukkan bahwa istirahat di media sosial selama 3 hari secara signifikan berfaedah

Baca Selengkapnya