Immunomodulator Tetap Diperlukan Meski Sudah Vaksinasi Covid-19

Reporter

Antara

Jumat, 30 April 2021 10:10 WIB

Ilustrasi vaksinasi (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi kekebalan tubuh manusia berbeda-beda tergantung dari gender, kualitas gizi, penyakit penyerta, dan tingkat stres. Oleh karenanya, meski sudah vaksinasi COVID-19 bukan berarti orang bisa bebas dari paparan virus corona.

Meski sudah vaksinasi COVID-19, jangan sampai hal ini membuat terlena dan abai pada protokol kesehatan. Bahkan, penambahan suplemen immunodulator sangat diperlukan.

Spesialis penyakit dalam dan konsultan alergi immunologi Gatot Soegiarto mengatakan orang yang usianya muda, respons atau titer antibodi yang dibentuk akan lebih tinggi dari yang usia tua sebab orang tua telah mengalami penurunan fungsi, salah satunya imunitas.

Perempuan juga memiliki respons antibodi yang lebih tinggi dibanding laki-laki. Orang dengan gizi bagus respons antibodinya lebih tinggi dibandingkan yang bergizi buruk. Begitu juga mereka yang memiliki penyakit penyerta, kemampuan untuk membentuk antibodi juga lebih rendah dibandingkan yang tidak punya penyakit penyerta.

Akan tetapi, ada bahan tertentu yang memiliki kemampuan untuk membentuk titer antibodi seperti echinacea purpurea, bahan herbal yang bermanfaat sebagai immunomodulator.

Advertising
Advertising

"Penggunaan immunomodulator seperti echinacea purpurea ternyata bisa meningkatkan titer antibodi terhadap vaksinasi. Respons tubuh menjadi lebih baik," kata Gatot.

Ia mengatakan konsumsi immunomodulator diperbolehkan dalam jeda vaksinasi dosis 1 dan 2. Namun, yang harus diperhatikan adalah kandungan dalam suplemen tersebut. Jika obatnya mengandung steroid dan penurun panas hanya boleh dikonsumsi sesuai kebutuhan.

Tapi kalau berkepanjangan, ada jurnal yang meneliti bahwa konsumsi yang berlebihan dengan jenis obat ini (steroid, obat penurun panas) maka titer antibodinya menurun. Namun, kalau yang digunakan adalah immunomodulator echinacea purpurea, justru itu meningkatkan titer antibodi, itu boleh," ujar Gatot.

Gatot juga menyarankan penggunaan immunomodulator berbahan echinacea purpurea untuk lansia sebab hal tersebut dapat membantu meningkatkan imunitas yang kian menurun.

"Artinya dalam kondisi yang kurang, maka lansia harus dibantu atau dirangsang dengan immunomodulator," kata Gatot.

Hal yang sama juga dikatakan spesialis paru, Erlina Burhan. Menurutnya, masyarakat yang sudah mendapat vaksin COVID-19 tetap membutuhkan suplemen tambahan sebab ada perlindungan yang sifatnya seratus persen dari vaksin.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mensyaratkan memberikan perlindungan 50 persen melalui vaksin sudah bisa dilakukan. Perlindungan 50 persen artinya kalau dibandingkan orang yang tidak divaksin, orang yang divaksin risiko tertularnya 50 persen lebih rendah.

Erlina menegaskan masyarakat harus diingatkan menjalankan 5M dan menjaga imunitas tubuh. Menurutnya, ini adalah sesuatu yang penting agar pencegahan bisa benar-benar dilaksanakan.

"Jadi, menurut saya, harus ada beberapa ikhtiar untuk menghindari terjadinya infeksi COVID-19 ini. Selain vaksinasi, juga bisa menjalankan 5M, termasuk dengan meningkatkan imunitas tubuh, salah satunya dengan mengonsumsi immunomodulator," kata Erlina.

Baca juga: 9 Kelompok yang Tidak Dianjurkan Mendapat Vaksinasi Covid-19

Berita terkait

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

13 jam lalu

Olahraga dan Modifikasi Gaya Hidup, Investasi Kesehatan bagi Anak Muda

Olahraga bisa menjadi investasi kesehatan di masa datang dan penting bagi anak muda zaman sekarang mengubah gaya hidup sehat dengan rajin berolahraga.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

1 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

3 hari lalu

Kunci Cegah Flu Singapura, Kebersihan dan Imunitas Tubuh

Pakar kesehatan kebersihan dan kekuatan imunitas tubuh dapat mencegah tertular flu Singapura. Ini yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

5 hari lalu

Jenis Vaksin yang Dianjurkan Pakar untuk Jemaah Haji

Empat jenis vaksin sangat penting bagi jemaah haji, terutama yang masuk populasi berisiko tinggi seperti lansia dan pemilik komorbid.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

18 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

25 hari lalu

Tak Disediakan Vaksinasi Meski Flu Singapura Merebak, Ini Penjelasan IDAI

Vaksin untuk menangkal penyebaran flu Singapura belum ada di Indonesia, padahal tingkat penyebaran dan infeksinya cukup signifikan mengalami lonjakan.

Baca Selengkapnya

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

28 hari lalu

Kemenkes Sebut Kematian Akibat DBD hingga Maret 2024 mencapai 343 Jiwa, Begini Antisipasi Demam Berdarah

Kasus DBD di Indonesia meningkat hingga Maret 2024, kasus mencapai 43.271 dan kematian 343 jiwa. Perhatikan tips antisipasi dari demam berdarah.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

44 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

54 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

55 hari lalu

Pentingnya Vaksinasi untuk Memastikan Produktivitas Perusahaan

Pakar menyebut vaksinasi dapat mencegah sejumlah penyakit, antara lain influenza dan DBD, yang dapat mengganggu kinerja perusahaan.

Baca Selengkapnya