Jangan Asal Sebut Bipolar, Ini 4 Mitos dan Fakta Gangguan Bipolar

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 8 Mei 2021 07:01 WIB

Ilustrasi gangguan bipolar (Pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan bipolar merupakan penyakit mental yang mempengaruhi suasana hati penderitanya. Pengidap akan mengalami naik turun suasana hati secara ekstrem, yang dibagi dalam fase manik dan depresi.

Di fase manik pengidap bipolar akan mengalami peningkatan suasana hati, meliputi kegembiraan, perilaku implusif, dan agitasi. Sedang di masa depresi, pengidap akan kekurangan energi, merasa tidak berharga, harga diri rendah, pikiran untuk bunuh diri dan berhalusinasi. Dilansir helpguide.org terdapat empat mitos tentang gangguan bipolar, di antaranya:

  1. Mitos: orang dengan gangguan bipolar tidak bisa menjadi lebih baik atau menjalani kehidupan normal. Faktanya, banyak penderita bipolar memiliki karir sukses, kehidupan keluarga yang baik dan bahagia, dan hubungan yang memuaskan. Hidup dengan bipolar memang menantang penderitanya, namun dengan pengobatan, keterampilan mengatasi kesehatan, dan sistem dukungan yang baik dapat membuat penderita bipolar hidup dengan baik.

  2. Mitos: orang dengan bipolar berpindah-pindah antara manik dan depresi. Faktanya beberapa orang bergantian antara fase ekstream manik dan depresi, tetapi kebanyakan lebih banyak mengalami depresi dibanding manik. Manik juga mungkin sangat ringan sehingga tidak dikenali, orang dengan bipolar juga dapat menjalani waktu yang lama tanpa gejala.

  3. Mitos: gangguan bipolar hanya mempengaruhi suasana hati. Faktanya gangguan bipolar juga mempengaruhi tingkat energi, penilaian, memori, konsentrasi, nafsu makan, pola tidur, dorongan seks, dan harga diri penderitanya. Selain itu, gangguan bipolar telah dikaitkan dengan kecemasan, penyalahgunaan zat, masalah kesehatan seperti diabetes, penyakit jantung, migrain, dan tekanan darah tinggi.

  4. Mitos: selain minum obat, tidak ada yang bisa dilakukan untuk mengendalikan gangguan bipolar. Faktanya meski obat adalah dasar dari pengobatan gangguan bipolar, strategi terapi dan sosialisasi juga memainkan peran penting. Pengidap dapat membantu mengontrol gejala dengan olahraga secara teratur, tidur yang cukup, makan dengan benar, memantau suasana hati, meminimalkan stres, dan mendapat dukungan dari orang-orang terdekat.

Gangguan bipolar sangat bisa diobati, maka penting mendiagnosis masalah dan memulai pengobatan sedini mungkin. Sebab hidup dengan bipolar yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah dalam segala hal, mulai karier, hubungan, dan kesehatan penderitanya.

DELFI ANA HARAHAP

Baca: Rata-rata Penderita Gangguan Bipolar Pada Usia Sekitar 25 Tahun, ini Gejalanya

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

4 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

9 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

10 hari lalu

Ketahui 7 Fakta Ratu Lebah, Garda Terdepan dari Koloni Lebah

Ratu lebah merupakan anggota koloni lebah madu yang paling terkenal, berikut fakta-faktanya.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Jokowi Sebut RI Kehilangan Devisa Rp 180 Triliun karena Masyarakat Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia kehilangan devisa US$ 11,5 Miliar atau Rp 180 triliun per tahun. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

25 hari lalu

Cara Mudah Redakan Radang Gusi di Rumah

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan di rumah untuk pengobatan sementara radang gusi. Salah satunya kompres air dingin.

Baca Selengkapnya

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

35 hari lalu

Bedakan Bipolar Disorder dan Kepribadian Ganda

Gangguan Bipolar dan kepribadian ganda adalah gangguan kesehatan mental yang sering memiliki gejala yang serupa, namun keduanya kondisi yang berbeda.

Baca Selengkapnya

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

37 hari lalu

30 Maret Hari Bipolar Sedunia, Kenali Tipe dan Gejala Gangguannya

30 Maret diperingati sebagai Hari Bipolar Sedunia. Kenali tipe dan gejala bipolar.

Baca Selengkapnya

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

40 hari lalu

USAID Bantu Berikan Terapi Pencegahan TBC di Indonesia

USAID memberikan terapi pencegahan tuberkulosis (TPT) kepada 145.070 orang di Indonesia, untuk mempercepat akses pengobatan preventif melawan TBC

Baca Selengkapnya

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

40 hari lalu

Mitos La Ode Wuna, Siluman Separuh Ular yang Menjadi Nenek Moyang Migrasi Masyarakat Sulawesi Tenggara ke Maluku

Dosen UI, melalui BRIN, mengangkat kajian mengenai mitos siluman setengah ular. Erat kaitannya dengan sejarah pergerakan masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

41 hari lalu

Urolog Sebut Penyebab Batu Ginjal dan Ragam Penanganannya

Meskipun tidak bergejala, batu ginjal yang menyumbat saluran kemih dapat menyebabkan sejumlah masalah kesehatan. Cek penanganannya.

Baca Selengkapnya