Cegah Gizi Buruk dengan Edukasi sejak Dini

Reporter

Antara

Rabu, 26 Mei 2021 08:55 WIB

Ilustrasi gizi buruk. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Persoalan malnutrisi di Indonesia masih menjadi tantangan dalam upaya membangun generasi yang berkualitas. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan prevalensi gizi buruk dan gizi kurang pada balita di Indonesia mencapai 17,7 persen, sedangkan stunting mencapai 30,8 persen.

Edukasi mengenai gizi sejak dini sangat penting dalam upaya menekan kasus malnutrisi pada anak. Pendapat itu disampaikan oleh pakar kesehatan anak Prof. Rini Sekartini.

"Hal itu menjadi sangat penting dalam rangka mencetak generasi penerus bangsa yang sehat dan berdampak pada peningkatan produktivitas dan kualitas sumber daya manusia di kemudian hari," kata Rini.

Dia mengatakan anak yang terlahir dengan gizi kurang akan tumbuh menjadi remaja dengan status kurang gizi dan berpotensi kembali melahirkan anak dengan kondisi gizi buruk. Mata rantai inilah yang mesti diputus dengan berbagai macam upaya.

"Definisi anak sejak dalam kandungan. Status gizi kurang pada ibu dan asupan makanan rendah gizi dapat berdampak pada proses kehamilan. Kondisi ini bisa menyebabkan bayi lahir dengan berat badan lahir rendah, prematur, dan meningkatkan risiko anak mengalami gizi kurang, gizi buruk, atau pun stunting," jelas Rini.

Advertising
Advertising

Kasus malnutrisi bukan hanya menjadi tumpuan dalam satu bidang saja. Edukasi gizi, sistem reproduksi, sanitasi, pola asuh hingga faktor ekonomi turut andil dalam upaya mengentaskan kasus malnutrisi di Indonesia. Bahkan, jika ditelaah lebih dalam, kasus malnutrisi sebuah siklus, di mana anak yang terlahir dengan gizi kurang akan tumbuh menjadi remaja dengan status kurang gizi dan berpotensi kembali melahirkan anak yang kurang gizi. Pada posisi ini, anak menjadi fase yang rentan terhadap kasus malnutrisi dan berpotensi berulang ke generasi berikutnya.

Rini sebagai peneliti utama SEANUTS menyebutkan pentingnya asupan beragam sumber gizi, termasuk protein hewani seperti daging, ikan, ayam, telur, dan susu dengan kandungan asam amino esensial yang bermanfaat untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang anak, termasuk saat masih dalam kandungan.

"Protein sangat penting untuk mengganti sel-sel tubuh anak yang rusak, jadi anak harus menerima asupan protein itu minimal tiga kali sehari berikut dengan makanan pokok. Kualitas protein hewani juga lebih baik dan lebih mudah diserap oleh tubuh," katanya.

Baca juga: Dampak Kurang Gizi, Stunting sampai Risiko Penyakit Infeksi

Berita terkait

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

20 jam lalu

Alasan Teguh Prakosa Singgung Soal Stunting Saat Daftar ke PDIP untuk Pilkada Solo

Teguh Prakosa mengakui mendapat dukungan penuh dari akar rumput PDIP untuk maju dalam Pilkada Solo 2024.

Baca Selengkapnya

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

3 hari lalu

Kesalahan saat Belanja Bahan Makanan yang Bikin Pengeluaran Membengkak

Belanja cerdas adalah kunci untuk berhemat. Berikut kesalahan belanja bahan makanan yang biasa terjadi dan bikin pengeluaran lebih banyak.

Baca Selengkapnya

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

3 hari lalu

Telur Memang Sedap dan Sehat tapi Pahami Juga Nutrisinya

Apapun olahan telur, ada baiknya untuk memahami kandungan nutrisinya. Sebelum membeli, berikut fakta manfaat telur dan nutrisinya.

Baca Selengkapnya

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

4 hari lalu

11 Makanan Khas Inggris yang Paling Populer, Wajib Dicoba

Setiap negara memiliki makanan khas, termasuk Inggris. Berikut terdapat 11 makanan khas Inggris yang paling populer untuk referensi Anda.

Baca Selengkapnya

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

5 hari lalu

Mengenal Istilah Real Food dan Alasan Harus Mengonsumsinya

Real food adalah makanan yang paling mendekati bentuk dan keadaan aslinya tanpa banyak perubahan dan tidak mengalami proses-proses pengolahan makanan berlebihan.

Baca Selengkapnya

Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

6 hari lalu

Bisa Berdampak Buruk bagi Kesehatan, 7 Makanan Ini Tidak Boleh Dihangatkan

Beberapa jenis makanan tidak boleh dipanaskan kembali karena dapat menghasilkan racun. Berikut 7 daftar makanan yang tidak boleh dipanaskan.

Baca Selengkapnya

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

8 hari lalu

5 Tips Merawat Kulkas agar Awet

Berikut tips yang bisa dilakukan agar kulkas Anda di rumah awet.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

9 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Waralaba Makanan dan Minuman Terbesar, Capai 47 Persen

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim menyebut bisnis waralaba di sektor makanan dan minuman menjadi yang terbesar

Baca Selengkapnya

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

9 hari lalu

Menkes Jelaskan Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting

Pemerintah menargetkan angka prevalensi stunting bisa turun hingga 14 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

9 hari lalu

Indonesia Akan Perkenalkan Program Pamsimas di World Water Forum ke-10

Pamsimas dinyatakan sebagai salah satu bentuk praktik baik pada World Water Forum ke-10 yang digelar di Nusa Dua, Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya