Susah Berhenti Merokok, Simak Saran Dokter Berikut

Reporter

Antara

Sabtu, 5 Juni 2021 17:05 WIB

13-terkaitHL-ilustrasi-penyakitKarenaRokok-bebaniKeuanganNegara

TEMPO.CO, Jakarta - Gagal berhenti merokok berulang kali adalah kondisi yang umum terjadi. Gagal sekali bukan berarti tidak mungkin berhasil lepas dari rokok karena banyak orang yang akhirnya baru dapat berhenti selamanya setelah mencoba beberapa kali.

Spesialis penyakit dalam dr. Pandang Tedi Adriyanto dari Universitas Gadjah Mada memaparkan cara-cara yang bisa dilakukan untuk berhenti merokok.

"Berhenti merokok memang tidak mudah dan instan karena dibutuhkan komitmen dan tekad yang kuat," kata Pandang.

Cara pertama adalah mengelola stres sebab itu jadi salah satu alasan mengapa orang merokok. Dia menjelaskan seseorang menjadi rileks setelah merokok. Oleh karena itu, carilah cara lain untuk meredakan ketegangan, seperti mendengarkan musik, pijat, atau yoga.

"Di awal masa percobaan untuk berhenti, sebisa mungkin hindari situasi yang mendatangkan stres," sarannya.

Advertising
Advertising

Menghindari pemicu bisa membantu upaya berhenti merokok, seperti tidak berkumpul dengan sesama perokok sehingga tidak tergoda untuk kembali mengisapnya. Bila terbiasa merokok setelah makan, cari cara lain sebagai pengganti, misalnya mengunyah permen karet atau menggosok gigi.

Menurut Pandang, terhentinya asupan nikotin umumnya membuat seorang perokok merasa frustrasi sehingga sering membuat gagal berhenti merokok. Terapi penggantian nikotin dapat membantu meringankan rasa frustrasi atau gejala putus obat tersebut.

Terapi penggantian nikotin sebagai salah satu cara berhenti merokok bekerja dengan melepaskan nikotin dalam kadar rendah secara terus-menerus ke pembuluh darah. Unsur nikotin yang digunakan tidak mengandung tar, karbon monoksida, dan bahan kimia berbahaya lain seperti yang terdapat di dalam rokok.

"Prosedur ini membantu mengurangi hasrat tubuh untuk kembali merokok saat tubuh mulai merasakan hilangnya asupan nikotin," katanya.

Media terapi penggantian nikotin beragam, seperti permen karet, plester yang ditempelkan pada kulit, tablet, atau bisa dengan cara disemprotkan ke mulut atau hidung. Konseling juga bisa jadi upaya berhenti merokok agar bisa fokus pada strategi berhenti merokok. Terapi ini melibatkan konselor dalam sesi psikoterapi, bisa juga dalam sesi per kelompok.

"Untuk memaksimalkan keberhasilan, terapi ini dapat dipadukan dengan terapi penggantian nikotin dan atau obat-obatan. Terapi perilaku ini tidak hanya dapat dilakukan sebagai cara berhenti merokok namun juga membantu mengatasi masalah kesehatan mental dan perilaku seperti stres atau depresi," paparnya.

Selain itu, hipnosis dan akupuntur bisa juga dicoba. Cara berhenti merokok melalui hipnotis dipercaya dapat mengubah perilaku. Saat dihipnotis, Anda merasa lebih rileks, mampu berkonsentrasi, dan mau mendengarkan saran untuk berhenti merokok.

Oleh karena praktiknya yang berbeda-beda, cara berhenti merokok yang satu ini sulit diteliti efektivitasnya. Namun, sebagian orang mengaku telah merasakan manfaatnya. Jika ingin mencoba, mintalah kepada dokter untuk merekomendasikan seorang terapis hipnosis profesional.

Sementara itu, penggunaan akupunktur sebagai cara berhenti merokok biasa diterapkan pada bagian telinga. Meski terapi alternatif ini belum terbukti efektif secara ilmiah, tidak ada salahnya mencobanya sesuai instruksi terapis berlisensi.

Alihkan juga hasrat akan nikotin dengan berolahraga. Ketika ingin merokok, coba kenakan sepatu olahraga dan mulai jalan kaki, berlari, atau melakukan aktivitas fisik lain.

"Bergabung ke dalam klub kebugaran yang berisi orang-orang yang hidup sehat juga dapat banyak membantu," ujarnya.

Cara berhenti merokok dengan mengonsumsi pola makan sehat tak kalah penting. Selama masih terbiasa merokok, beberapa orang merasa kurang berselera makan karena efek nikotin dan rokok terhadap indera perasa. Saat berhenti merokok, menjalani pola makan sehat bisa menjadi langkah untuk memberi nutrisi tubuh serta sebagai pengingat untuk menjalani gaya hidup sehat.

Lingkungan juga tak kalah penting. Bersihkan rumah dari aroma rokok dan segala hal yang dapat mendukung Anda merokok dalam jumlah banyak. Cuci pakaian, sprei, karpet, atau tirai yang mengandung aroma rokok. Gunakan pengharum ruangan untuk membantu menghilangkan bau asap rokok.

Sama halnya dengan dukungan dari orang terdekat. Beri tahu kerabat dan lingkaran pertemanan dekat Anda sedang dalam proses berhenti merokok. Dukungan orang lain dapat begitu berperan dalam membantu berhenti merokok. Mereka yang akan mengingatkan dan membantu menjaga situasi menjadi lebih kondusif sehingga tujuan lebih mudah tercapai.

Pikirkan juga keuntungan dari berhenti merokok, yakni menurunkan tekanan darah, menurunkan risiko serangan jantung, stroke, dan kanker. Bau mulut tak sedap akibat rokok bisa dihindari, kulit akan lebih cerah dan bersih, orang-orang terdekat juga akan terhindar dari bahaya merokok secara pasif. Uang yang dihabiskan untuk rokok pun bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.

Bila masih belum bisa diatasi, Anda dapat menempuh langkah medis. Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang dapat membantu mengurangi hasrat untuk merokok dengan cara mempengaruhi proses kimia di otak. Obat ini juga membuat merokok menjadi tidak lagi memuaskan. Tersedia juga obat yang dapat membantu meredakan efek kecanduan nikotin, seperti depresi dan ketidakmampuan berkonsentrasi.

"Jika berhenti seketika terasa sulit, mulailah perlahan-lahan. Sebagai langkah awal, Anda bisa mengurangi frekuensi dan jumlah rokok yang diisap per hari sebagai cara berhenti merokok. Tetapkan target mingguan hingga akhirnya benar-benar bisa terbebas dari efek rokok yang adiktif," sarannya.

Baca juga: Berhenti Merokok Tidak Sulit, Ikuti 5 Tips Berikut

Berita terkait

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

8 hari lalu

Rokok Elektrik dan Konvensional Miliki Bahaya yang Sama

Tim IDI Medan mengatakan risiko penggunaan rokok elektrik serupa dengan rokok konvensional. Keduanya memiliki bahaya ketergantungan yang sama.

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

10 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

12 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

14 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

16 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

17 hari lalu

Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

19 hari lalu

Selama Libur Lebaran, Ratusan Wisatawan di Malioboro Ditegur Petugas Karena Merokok Sembarangan

Wisatawan banyak yang belum mengetahui bahwa Malioboro termasuk kawasan tanpa rokok sejak 2018.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

21 hari lalu

Apa Itu Penyakit Pneumotoraks yang Diderita Winter Aespa?

SM Entertainment secara resmi mengkonfirmasi laporan bahwa Winter Aespa telah menjalani operasi untuk pneumotoraks. Penyakit apa itu?

Baca Selengkapnya

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

26 hari lalu

Bukan Perokok tapi Kena Kanker Paru, Ini Sederet Penyebabnya

Bukan hanya perokok, mereka yang tak pernah merokok sepanjang hidupnya pun bisa terkena kanker paru. Berikut sederet penyebabnya.

Baca Selengkapnya

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

26 hari lalu

Gejala Kanker Paru pada Bukan Perokok

Gejala kanker paru pada bukan perokok bisa berbeda dari yang merokok. Berikut beberapa gejala yang perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya