Sejarah Kaus Oblong alias T-Shirt Lengan Pendek, Usianya 157 Tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Rini Kustiani

Senin, 7 Juni 2021 10:13 WIB

T-shirt. Dok. Uniqlo

TEMPO.CO, Jakarta - Kamu pasti tahu kaus oblong alias kaus lengan pendek. Orang menyebutnya dengan T-Shirt. Ini adalah salah satu mode pakaian atau atasan yang paling banyak digunakan selain kemeja. Dan tentunya ada di lemari pakaianmu.

Tahukah kamu kalau kaus oblong sudah ada sejak 1864 atau sudah berusia 157 tahun. Penciptanya adalah William Cottton, saat dia mengumumkan penemuan mesin rajut komersil yang diikuti iklan pertama T-Shirt sebagai pakaian dalam.

Sebelum terbut dari bahan yang elastis atau bisa molor, pada abad ke-5 hingga akhir abad 15, potongan busana seperti T-Shirt ini menggunakan material wol dan linen. Barulah terjadi pergeseran penggunaan bahan hingga versi kaos oblong buatan William Cotton muncul.

Menutip keterangan tertulis Uniqlo pada Jumat, 4 Juni 2021, inilah model dan bahan yang paling banyak diterima masyarakat karena lebih nyaman dipakai. Kemudian pada 1904, perusahaan pakaian dalam Cooper meluncurkan iklan komersial kaos oblong dengan konsep before and after. Iklan itu menampilkan model pria memakai crew neck T-Shirt, menegaskan sisi praktikal, dan kenyamanan. Hingga akhirnya angkatan laut Amerika Serikat mewajibkan perwira mereka memakai t-shirt sebagai seragam.

T-shirt. Dok. Uniqlo

Kendati iklan Cooper mengenalkan kenyamanan dari busana T-Shirt yang simpel, Oxford Dictionary menyatakan F. Scott Fitzgerald adalah sosok pertama yang menggunakan istilah T-Shirt. Ini terbukti dalam novel karyanya berjudul This Side of Paradise yang terbit pada 26 Maret 1920. Perlahan istilah T-Shirt mulai populer di dunia hiburan dan menjadi item fashion esensial.

Advertising
Advertising

Dimulai pada era 1950-an lewat film layar lebar berjudul Streetcar Named Desire dan Rebel Without a Cause, aktor Marlon Brando dan James Dean memakai T-Shirt putih polos pada beberapa adegan. Madonna juga pernah memakai kaus oblong putih dipadu dengan rok motif tartan saat menjadi ikon pop pada masa 1980-an.

Waktu berjalan dan menempatkan kaus oblong dalam kategori busana santai. Orang yang memakai T-Shirt seolah 'dilarang' berada dalam forum resmi, rapat, dan agenda formal lainnya. Hingga bos Facebook, Mark Zuckerberg mengubah stigma padaa kaus oblong.

Mark Zuckerberg kerap memakai warna kaus abu-abu dalam setiap acara apapun. (Wikipedia Commons)

Mark Zuckerberg mengenakan kaus oblong dan hoodie di berbagai kesempatan. Konferensi, presentasi peluncuran produk, hingga menyambut tamu penting di kantornya yang megah di Menlo Park, California. T-shirt menjadi signature Mark Zuckerberg yang membawa pesan positif: kesuksesan tidak diukur dari penampilan.

Begitu juga dengan rapper Kanye West yang setia dengan kaus oblong berpotongan khusus. Mantan suami Kim Kardashian ini memilih oversized t-shirt dengan panjang lengan di atas siku.

Seiring zaman, kaus oblong turut bertransformasi, mulai dari bahan, desain, warna demi kenyamanan pemakainya. Uniqlo misalkan, menghadirkan koleksi T-Shirt basic, potongan berkerah, aneka warna, membedakan potongan kaus oblong bagi pria dan wanita, bahan anti-kusut, hingga untuk berolahraga dengan teknologi AIRism.

Baca juga:
Gaya Kasual Meghan Markle Termasuk Kaus dengan Pesan Khusus

Berita terkait

10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

15 hari lalu

10 Sneakers Termahal di Dunia yang Pernah Dijual, Mencapai 130 Miliar

Sneakers kini menjadi barang mewah, bahkan dijadikan investasi. Berikut sneakers termahal di dunia yang harganya mencapai Rp130 miliar.

Baca Selengkapnya

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

17 hari lalu

Chat Sering Tenggelam, WhatsApp Luncurkan Fitur Filter Obrolan untuk Mengatasinya

Fitur baru WhatsApp ini memungkinkan pengguna untuk mengetahui pesan baru atau yang terlewatkan dari pandangannya.

Baca Selengkapnya

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

24 hari lalu

Prajogo Pangestu Masuk Daftar 5 Orang Terkaya Dunia, Kekayaannya Paling Banyak Bertambah Sepanjang 2023

Prajogo Pangestu orang terkaya bersama Jeff Bezos, Mark Zuckerberg, dan Elon Musk yang kekayaannya terbanyak bertambah sepanjang 2023 versi Forbes.

Baca Selengkapnya

Koleksi Kolaborasi Uniqlo dan JW Anderson

31 hari lalu

Koleksi Kolaborasi Uniqlo dan JW Anderson

Uniqlo akan meluncurkan koleksi Spring/Summer 2024 Uniqlo yang berkolaborasi dengan merek mode JW Anderson pada 19 April 2024

Baca Selengkapnya

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

33 hari lalu

Sejarah Peci Ratusan Tahun Lalu, Disebar Pedagang Hingga Populer Jadi Busana Lebaran

Peci yang identik dengan busana lebaran telah dikenal masyarakat sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

35 hari lalu

Inspirasi Busana Lebaran di Hari Raya

Indonesia Fashion Week 2024 bisa menjadi inspirasi untuk memilih model dan warna busana Lebaran di Hari Raya.

Baca Selengkapnya

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

39 hari lalu

Fitur Khusus Meta untuk Batasi Konten Politik, Begini Cara Mengaktifkannya

Meta menambahkan fitur khusus untuk membatasi konten politik pada platform yang dinaunginya, terutama Instagram.

Baca Selengkapnya

WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

44 hari lalu

WhatsApp Kini Memungkinkan Anda Menyematkan Tiga Pesan, Baru Diluncurkan

Sebelumnya, pengguna WhatsApp hanya dapat menyematkan satu pesan di atas percakapan dengan kontak atau grup.

Baca Selengkapnya

Kolaborasi Uniqlo dan Treasure, Terinspirasi dari Lagu-Lagu Grup K-Pop Ini

47 hari lalu

Kolaborasi Uniqlo dan Treasure, Terinspirasi dari Lagu-Lagu Grup K-Pop Ini

Perusahaan ritel pakaian asal Jepang Uniqlo mengumumkan peluncuran T-shirt, UT Find Your Treasure

Baca Selengkapnya

Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

47 hari lalu

Perplexity AI akan Bersaing dengan Google, Bagaimana Peluangnya?

Perplexity AI salah satu jenis tools kecerdasan buatan yang diperkirakan menjadi saingan Google

Baca Selengkapnya