Tren Perokok Dunia, dari yang Dulu Banyak dari Negara Maju, Kini Sebaliknya

Reporter

Tempo.co

Jumat, 11 Juni 2021 19:14 WIB

Data

TEMPO.CO, Jakarta - Tren perokok di seluruh dunia mengalami perubahan. Pada abad 20, perokok banyak berada di negara dengan pendapatan tinggi. Sementara pada abad 21, kecenderungan perokok lebih banyak di negara berkembang.

“Dulu 70 persen di negara maju, 30 persen negara berkembang. Sekarang sebaliknya,” kata Ridhwan Fauzi, Ketua Badan Khusus Pengendalian Tembakau Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) kepada Tempo melalui pesan Whatsapp, Jumat, 11 Juni 2021.

Kandidat doktor dalam bidang Manajemen dan Kebijakan Kesehatan Universitas Chulalongkorn ini menuturkan, saat ini, lebih dari setengah perokok yang ada di dunia hanya berada di lima negara. Kelima negara itu adalah Brasil, Cina, India, Indonesia, dan Rusia.

Perubahan ini terjadi karena banyak orang di negara berkembang yang mulai merokok. Sementara di negara maju sudah memiliki kesadaran untuk berhenti. “Di negara maju, program pengendalian tembakau berjalan lebih efektif,” ucapnya.

Julian Melcer memungut puntung rokok yang ada di pantai Laut Mediterania sebagai bagian dari kampanye lingkungan dalam Hari Bumi Sedunia di sebuah pantai, di Tel Aviv, Israel 20 April 2021. REUTERS/Amir Cohen

Advertising
Advertising

Ridhwan menuturkan, secara global, ada 226 juta perokok yang hidup di bawah garis kemiskinan. Mereka menghabiskan sepuluh persen pendapatannya untuk mengkonsumsi rokok.

“Kondisi ini menyebabkan mereka terjebak dalam jeratan kemiskinan yang tidak berujung karena pengeluaran untuk kesehatan berkurang sementara mereka rentan mengalami berbagai penyakit karena rokok, yang bisa menguras pengeluaran kesehatan,” tuturnya.

Selain masalah kesehatan, Ridhwan mengatakan, rokok juga mengancam kelestarian lingkungan hidup. Musababnya, dalam sehari, ada sekitar 10 miliiar puntung rokok yang dibuang sembarangan. “30 sampai 40 persen sampah yang dipungut di kota dan di pantai, itu puntung rokok,” ujarnya.

Masih betah jadi perokok? Ayo berhenti untuk lingkungan yang sehat.

Baca juga: WHO: Kemungkinan Perokok Mati Akibat Covid-19 Lebih Tinggi 50 Persen

Berita terkait

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

18 jam lalu

Tak Ingin Pikun Usia Muda? Lakukan Tips Berikut

Gaya hidup membantu untuk mengurangi resiko pikun sampai demensia alzheimer.

Baca Selengkapnya

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

20 jam lalu

5 Bukti Orang Utan Primata yang Cerdas dan Mirip Manusia

Orang utan memiliki kemiripan DNA 96.4 persen terhadap manusia, mereka termasuk primata cerdas yang beradaptasi dengan baik di alam maupun tempat penangkaran.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

2 hari lalu

Asal Usul World Water Forum, Konvensi Dunia yang Khusus Membahas Masalah Air

Masalah krisis air yang menghantui dunia kreap dibahas dalam World Water Forum, musyawarah khusus di tingkat dunia.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

3 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?

Baca Selengkapnya

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

10 hari lalu

Upaya Wali Kota Zul Elfian Wujudkan Solok Kota Bersih dan Hijau

Solok berhasil kurangi sampah 10 persen

Baca Selengkapnya

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

10 hari lalu

Polres Jayapura Tangkap Ceria yang Jual Sabu di Diaper MamyPoko

Polisi menangkap perempuan berinisial SJ alias Ceria, 43 tahun, karena menjual narkotika jenis sabu.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

11 hari lalu

Jadi Duta WWF Ke-10, Berikut Cara Cinta Laura Tingkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Konservasi Air

Cinta Laura menjelaskan strategi untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya konservasi dan manajemen sumber daya air yang berkelanjutan.

Baca Selengkapnya