Penderita Rabun Jauh Bisa Lakukan Perawatan Mandiri, Ini 9 Caranya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 16 Juni 2021 10:32 WIB

ilustrasi periksa mata (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Rabun jauh ialah kondisi mata yang dapat melihat objek dekat dengan jelas, namun kurang mampu melihat objek dengan jarak lebih jauh. Jika tidak ditangai dengan baik, kondisi rabun jauh bisa semakin memburuk. Lantas langkah apa yang bisa Anda lakukan?

Melansir Shady Grove Eye and Vision Care, meski tidak ada obat untuk menyembuhkan rabun jauh, beberapa metode manajemen dan kontrol terbukti membantu mengurangi rabun jauh. Dirangkum Mayoclinic, perawatan mandiri rabun jauh bisa Anda lakukan dengan:

  1. Rutin periksa kesehatan mata, guna mencegah dan mengetahui penyebab kerusakan mata lebih awal.
  2. Kondisi medis seperti diabetes dan tekanan darah tinggi mampu mempengaruhi penglihatan penderitanya, maka itu sebaiknya kunjungi dokter dan berdiskusilah. Guna mendapat perawatan yang tepat dan tanggap.
  3. Gunakan kacamata hitam saat terpapar sinar matahari, hal ini bermanfaat untuk menghalangi radiasi ultraviolet (UV).
  4. Gunakanlah kacamata pelindung saat melakukan aktivitas, seperti olahraga, memotong rumput, mengecat dan lain sebagainya, guna mencegah terjadinya cidera pada mata.
  5. Perbanyak konsumsi makanan sehat, seperti sayuran hijau dan buah-buahan. Anda juga bisa mengkonsumsi ikan yang kaya asam lemak omega-3, seperti tuna dan salmon.
  6. Hindari merokok, sebab merokok mampu mempengaruhi kesehatan mata.
  7. Pastikan lensa resep yang Anda gunakan cocok, sebab menggunakan lensa resep yang salah atau terlalu lemah dapat meningkatkan perkembangan rabun jauh.
  8. Gunakan pencahayaan yang baik saat melakukan aktivitas yang banyak melibatkan mata, seperti membaca dan bermain gadget.
  9. Saat menggunakan komputer maupun gawai, hindari kelelahan mata dengan memberi jeda setiap 20 menit sekali.

Sementara itu, melansir Dr Axe, perawatan medis yang bisa diterapkan pada penderita rabun jauh meliputi:

  1. Menggunakan bifokal yang mengandung dua kekuatan atau resep lensa yang berbeda.
  2. Lensa progresif, atau lensa kontak lunak fokus ganda. Terdapat beberapa bukti bahwa lensa fokus ganda dapat mengurangi perkembangan rabun jauh.
  3. Operasi refraktif, contohnya laser assisted in situ keratomileusis (LASIK) dan photorefractive keratectomy (PRK).
  4. Obat dan prosedur laser fotodinamik, biasanya digunakan untuk kasus miopia degeneratif yang parah.
  5. Menggunakan obat 7-methylxanthine (7-mx) yang dapat membantu menghentikan rabun jauh pada anak-anak agar tidak bertambah parah.
  6. Obat topikal seperti atropin atau pirenzepin yang dapat membantu menghentikan perkembangan rabun jauh.

Saat Anda mengalami gejala rabun jauh atau miopia yang meliputi objek jauh terlihat kabur, sakit kepala, ketegangan mata, menyipitkan mata saat melihat objek, kelelahan mata saat mengemudi, berolahraga maupun melihat objek jauh, segeralah kunjungi dokter mata. Supaya Anda mendapat diagnosa dan penanganan yang tepat, setelahnya jangan lupa terapkan metode pencegahan agar rabun jauh tidak semakin parah.

DELFI ANA HARAHAP

Advertising
Advertising

Baca: Jika Rabun Jauh Makin Memburuk Coba Konsumsi Makanan ini

Berita terkait

Tips Perawatan Lensa Kontak

12 jam lalu

Tips Perawatan Lensa Kontak

Lensa kontak menjadi salah satu pilihan alat bantu penglihatan yang kian populer di kalangan masyarakat. Ini tips perawatan lensa kontak.

Baca Selengkapnya

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

9 hari lalu

4 Tips Atasi Masalah Kantung Mata

Kantung mata dapat disebabkan oleh faktor seperti penuaan, genetika, alergi, asap rokok, diet yang buruk, atau konsumsi garam yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

5 Tips Atasi Mata Panda

9 hari lalu

5 Tips Atasi Mata Panda

Paparan sinar matahari yang berlebihan juga bisa memperburuk kondisi mata panda Anda.

Baca Selengkapnya

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

9 hari lalu

Kenali Perbedaan Mata Panda dan Kantung Mata

Rasa lelah dan juga berkurangnya waktu tidur selalu dikaitkan dengan munculnya mata panda hingga kantung mata. Apa bedanya?

Baca Selengkapnya

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

10 hari lalu

Tikus Sering Menjadi Hewan Percobaan, Ternyata Ini Alasannya

Biasanya, ketika melakukan penelitian dalam dunia medis, peneliti kerap menggunakan tikus. Lantas, mengapa tikus kerap menjadi hewan percobaan?

Baca Selengkapnya

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

29 hari lalu

6 Makanan Sehat yang Bagus untuk Organ Hati

Intip 6 makanan lezat yang memberikan pengaruh kuat dalam hal kesehatan hati.

Baca Selengkapnya

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

29 hari lalu

Irak Kirim 10 Juta Liter Bahan Bakar ke Gaza dan Tawarkan Bantuan Medis

Irak pada Minggu setuju untuk mengirim 10 juta liter bahan bakar ke Jalur Gaza demi mendukung rakyat Palestina

Baca Selengkapnya

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

29 hari lalu

Makanan Bersantan Siap Menyerbu Saat Lebaran, Ahli Gizi: Jangan Dipanaskan Berulang

Anda sudah siapkan opor, rendang hingga gulai untuk hidangan Lebaran? Ingat pesan dokter gizi soal makanan bersantan

Baca Selengkapnya

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

41 hari lalu

3 Fakta Kanker Karena Faktor Keturunan, Cara Mendeteksi dan Tips Mencegahnya

Ada sejumlah cara untuk mengetahui apakah Anda memiliki gen kanker yang diwariskan atau tidak.

Baca Selengkapnya

Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

42 hari lalu

Tim Relawan Medis Indonesia MER-C Bertugas di Tiga Faskes Gaza Selatan

MER-C mengirimkan tim medis yang terdiri dari 11 orang ke Gaza, Palestina.

Baca Selengkapnya