Sering Berlama di Ruangan AC atau Ruangan Berpendingin? Cermati Dampaknya

Reporter

Tempo.co

Rabu, 23 Juni 2021 14:02 WIB

Ilustrasi perempuan sedang berada di kamar hotel. Unsplash.com/Eunice Stahl

TEMPO.CO, Jakarta - Berada di negara tropis yang terbiasa dengan matahari panas sepanjang hari, menimbulkan kebiasaan untuk menggunakan Air Conditioner (AC) di setiap ruangan. AC dalam bahasa Indonesia dikenal juga dengan pendingin udara. Walaupun pendingin udara memberikan kenyamanan karena merendahkan suhu ruangan, namun menyimpan berbagai dampak negatif.

Salah satu dampak negatifnya adalah Sick Building Syndrome (SBS) atau bisa dikenal dengan Sindrom Penyakit Bangunan yang biasanya menyerang manusia yang berada dalam ruangan AC dalam waktu yang lama. Penyakit ini disebabkan karena ruangan yang lembab dan sirkulasi udara yang tidak sehat. Gejala yang diberikan dari SBS antara lain kepala pusing, sesak napas, mual, influenza, mengantuk, kelelahan, dan gangguan kulit seperti iritasi dan dehidrasi kulit.

Selain itu, pendingin udara dapat meningkatkan resiko terjangkit penyakit pernapasan dan kardiovaskular, serta memperburuk kondisi pernapasan. Menurut International Journal of Epidemiology, kondisi pernapasan dapat memburuk karena ruangan berpendingin cenderung menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme dan jamur. Di sisi lain, ruangan berpendingin udara dapat menimbulkan beberapa penyakit seperti infeksi telinga, iritasi tenggorokan, mata kering/berair, serta reaksi alergi.

Oleh karena itu, peletakan pendingin udara harus diperhatikan demi meminimalisir dampak negatif yang ada, antara lain, pertama, udara dari mesin pendingin jangan langsung mengenai kepala dan badan. Hal tersebut dikarenakan dapat menyebabkan gangguan saluran pernapasan. Kedua, letakkan pendingin minimal diberi jarak 15 cm dari plafon, supaya udara yang diambil secara maksimal oleh pendingin udara. Ketiga, pendingin udara diletakan dekat dengan tempat yang mudah untuk mengakses pipa air dan kabel listrik.

Keempat, ruangan berpendingin udara memperhatikan ventilasi ruangan. Apalagi melihat ruangan berpendingin udara cenderung menutup ventilasi dengan tujuan agar ruangan dingin sempurna. Namun, ventilasi yang ditutup kurang tepat karena dapat menyebabkan kelembaban tinggi dan meningkatkan mikroorganisme di dalam ruangan. Serta, sirkulasi udara tidak sehat karena polusi hanya berdiam di ruangan tersebut tanpa ada jalan keluar. Oleh karena itu, ruangan berpendingin udara memiliki kerentanan untuk menyebarkan penyakit.

Advertising
Advertising

Selain peletakan, terdapat suhu ruangan terbaik ketika menggunakan ruangan berpendingin. Di Indonesia, rata-rata suhu terbaik ruangan adalah antara 24°C hingga 29°C. Hal ini karena disesuaikan dengan temperatur tubuh manusia dan tempat di sekitarnya. Penurunan temperatur ruangan yang ekstrim dapat berdampak pada badan manusia.

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca: Bahaya Covid-19 di Ruangan Ber AC, Apidemiolog: Masih Teori

Berita terkait

Besaran PK yang Terdapat di AC untuk Mengetahui Satuan Daya Selama Beroperasi

48 menit lalu

Besaran PK yang Terdapat di AC untuk Mengetahui Satuan Daya Selama Beroperasi

Saat membeli dan menggunakan AC atau penyejuk udara, istilah PK kerap ditanyakan, seperti 1 PK, 2 PK, atau setengah PK. Lantas, apa itu PK dalam AC?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

13 jam lalu

Kilas Balik Penemuan Air Conditioner atau AC Pertama Kali oleh Seorang Dokter

Memasuki musim kemarau, AC banyak digunakan orang untuk mendinginkan ruangan dari hawa panas. Namun, sudah tahukah bagaimana penemuan AC?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

3 hari lalu

Cuaca Panas di Kamboja Sebabkan Gudang Amunisi Meledak, 20 Tentara Tewas

Cuaca panas menerjang sejumlah negara di Asia. Di Kamboja, gudang amunisi meledak hingga menyebabkan 20 tentara tewas.

Baca Selengkapnya

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

7 hari lalu

5 Teknik Pernapasan untuk Mempermudah Tidur pada Malam Hari

Berikut beberapa teknik pernapasan yang dapat Anda praktikkan untuk memeprmudah tidur pada malam hari

Baca Selengkapnya

Terdengar Ledakan sebelum Kebakaran di Gedung YLBHI, Warga: Saya Kira Tabrakan

29 hari lalu

Terdengar Ledakan sebelum Kebakaran di Gedung YLBHI, Warga: Saya Kira Tabrakan

Api melalap Kantor YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, pada Ahad malam. Kebakaran disebut bermula dari ledakan AC di lantai dua.

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Gedung YLBHI, Isnur Sebut Tak Ada Korban Jiwa Akibat Peristiwa Ini

29 hari lalu

Kebakaran di Gedung YLBHI, Isnur Sebut Tak Ada Korban Jiwa Akibat Peristiwa Ini

Kantor YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, kebakaran pada Ahad malam. Kebakaran terjadi di lantai dua lantas menjalar ke lantai tiga.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

29 hari lalu

Kebakaran Gedung YLBHI, Kapolres Jakpus Sebut Terdengar Ledakan dari Blower AC

Kebakaran melanda Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia atau YLBHI di Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat

Baca Selengkapnya

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

29 hari lalu

Teknik Pernapasan 4-7-8 untuk Meredakan Stres dan Kecemasan, Begini Caranya

Berikut cara melakukan teknik pernapasan 4-7-8 untuk membantu meredakan stres dan mengurangi kecemasan. Bagaimana tahapannya?

Baca Selengkapnya

Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

54 hari lalu

Ketahui Suhu AC untuk Bayi yang Ideal Berdasarkan Usianya

Suhu AC untuk bayi perlu disesuaikan sesuai dengan usianya. Hal ini agar suhu tidak terlalu dingin atau panas. Berikut ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

58 hari lalu

Mengenal Tetrodotoxin, Racun Berbahaya pada Ikan Buntal

Tidak hanya pada ikan buntal, tetrodotoxin juga ada pada katak, guritam, dan amfibi.

Baca Selengkapnya